Karyawati Diajak Tidur Bareng Atasannya di Bekasi Alami Trauma
Minggu, 07 Mei 2023 - 00:21 WIB
Seperti diketahui, AD didampingi anggota DPR Obon Tabroni buka suara mengenai ajakan pelaku yang menjabat sebagai manajer outsourcing. "Saya diterima kerja itu November 2022, selang beberapa hari dapat pesan WA dari dia. Awalnya perkenalan gitu, ‘gimana kerja di sini’ gitu. Terus lama-lama mengajak jalan, katanya berdua aja. Itu di hari pertama dia WA saya," kata AD.
AD mengaku kerap mendapat pesan WA bernada mesum dari pelaku. Hampir setiap hari pelaku mengirim pesan singkat yang berujung pada ajakan untuk jalan bersama. "Kalau saya pasang status, dia sering komentar. Katanya ‘lagi di mana, kenapa tidak ajak’," katanya.
AD selalu berdalih siap ikut jalan-jalan tapi dengan teman-temannya. "Saya setiap kali bertemu dengan atasan itu dia selalu menanyakan kapan jalan berdua, saya selalu alasan ‘iya entar’, saya maunya bareng-bareng (sama teman yang lain) tapi dia maunya berdua," ucapnya.
Pelaku kemudian mengancam AD tidak memperpanjang kontrak. Di perusahaan tersebut, AD mendapat kontrak kerja selama tiga bulan. Pada tiga bulan pertama itu ajakan tersebut kerap dialihkan korban. AD mencoba bertahan kendati kerap dirayu hingga mendapatkan tekanan.
Selain kerap menerima ajakan jalan berdua, pelaku juga sering menanyakan kediaman korban. Bahkan, pelaku menelepon AD hingga tiga kali, namun tidak dijawab. Tidak berselang lama, pelaku mengirimkan foto hotel pada korban. AD mengaku pasrah dengan ancaman tersebut. Dia juga menegaskan siap diputus kontrak demi mempertahankan kehormatannya.
AD mengaku kerap mendapat pesan WA bernada mesum dari pelaku. Hampir setiap hari pelaku mengirim pesan singkat yang berujung pada ajakan untuk jalan bersama. "Kalau saya pasang status, dia sering komentar. Katanya ‘lagi di mana, kenapa tidak ajak’," katanya.
AD selalu berdalih siap ikut jalan-jalan tapi dengan teman-temannya. "Saya setiap kali bertemu dengan atasan itu dia selalu menanyakan kapan jalan berdua, saya selalu alasan ‘iya entar’, saya maunya bareng-bareng (sama teman yang lain) tapi dia maunya berdua," ucapnya.
Pelaku kemudian mengancam AD tidak memperpanjang kontrak. Di perusahaan tersebut, AD mendapat kontrak kerja selama tiga bulan. Pada tiga bulan pertama itu ajakan tersebut kerap dialihkan korban. AD mencoba bertahan kendati kerap dirayu hingga mendapatkan tekanan.
Selain kerap menerima ajakan jalan berdua, pelaku juga sering menanyakan kediaman korban. Bahkan, pelaku menelepon AD hingga tiga kali, namun tidak dijawab. Tidak berselang lama, pelaku mengirimkan foto hotel pada korban. AD mengaku pasrah dengan ancaman tersebut. Dia juga menegaskan siap diputus kontrak demi mempertahankan kehormatannya.
(cip)
Lihat Juga :
tulis komentar anda