Pengamat: Buffer Zone Depo Pertamina Plumpang Harusnya Bebas Permukiman Warga

Senin, 13 Maret 2023 - 20:52 WIB
Ketidakadaan area penyangga atau buffer zone di Depo Pertamina Plumpang, Koja, Jakarta Utara, disebut-sebut menjadi salah satu penyebab 19 orang meninggal dunia dan puluhan terluka akibat kebakaran, Jumat (3/3/2023). Foto: Dok MPI
JAKARTA - Ketidakadaan area penyangga atau buffer zone di Depo Pertamina Plumpang , Koja, Jakarta Utara, disebut-sebut menjadi salah satu penyebab 19 orang meninggal dunia dan puluhan terluka akibat kebakaran pada Jumat 3 Maret 2023. Api dengan cepat menyambar ke permukiman penduduk yang hanya dibatasi tembok beton.

Pengamat Kebijakan Publik Agus Pambagio menilai keberadaan area penyangga atau buffer zone sangat penting. Tidak boleh ada permukiman di area tersebut demi menghindarkan adanya korban jiwa jika terjadi ledakan.

Baca juga: Usai Kebakaran Pertamina Plumpang, Heru Budi Bakal Bangun Buffer Zone antara Depo dan Permukiman

“Area penyangga itu sudah diatur Pertamina. Tujuannya, jika terjadi kebakaran atau ledakan tidak menimbulkan korban jiwa. Makanya harus bebas dari permukiman,” ujar Agus, Senin (13/3/2023).

Hanya saja, dalam perkembangannya ternyata warga terus mendekati area penyangga. Bahkan, sekarang dipenuhi penduduk sehingga hanya dibatasi oleh tembok beton.



“Yang tadinya dipergunakan sebagai area penyangga akhirnya rumah warga menempel. Nah, sekarang meledak. Yang harusnya tidak sampai ada korban penduduk menjadi ada korban,” katanya.

Menurut Agus, lahan tersebut memang milik Pertamina. TBBM Plumpang dibangun sejak 1970-an dan memiliki luas sekitar 150 hektare. Pada luasan tersebut, 70 hektare digunakan untuk fasilitas Pertamina dan 80 hektare sisanya sebagai daerah penyangga.

“Nah, yang 80 hektare sebagai penyangga kemudian diokupansi masyarakat dengan berbagai macam cara. Akibatnya, luasan kawasan TBBM Plumpang berkurang jauh sekali,” ucapnya.

Pengamat Tata Kota Universitas Trisakti Nirwono Joga juga sependapat bahwa tanah tersebut memang milik Pertamina.
Halaman :
tulis komentar anda
Video Rekomendasi
Berita Terkait
Rekomendasi
Terpopuler
Berita Terkini More