Jumlah Pesepeda Naik 10 Kali Lipat, Infrastruktur Harus Baik
Selasa, 14 Juli 2020 - 14:50 WIB
JAKARTA - Peningkatan jumlah pesepeda di Jakarta harus didukung dengan penambahan infrastruktur yang baik. Pemprov DKI Jakarta pun harus menambah anggaran pembangunan infrastruktur sepeda.
Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia mencatat, peningkatan signifikan pesepeda di DKI Jakarta mencapai 1.000% atau 10 kali lipat selama pandemi Corona. Angka kecelakaan yang dialami pesepeda pun mengalami peningkatan.
Bike to Work (B2W) mencatat sepanjang Januari hingga Juni 2020, terdapat 29 peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda. Akibat kecelakaan lalu lintas, 58% atau 17 pesepeda meninggal dunia. (Baca juga; Bike Sharing Disenangi Warga, Jumlah Armada Sepeda Bakal Diperbanyak Lagi )
"Pemerintah daerah didorong untuk membuat perubahan signifikan pada tata ruang jalan untuk memberikan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki," kata Djoko melalui siaran tertulisnya, Selasa (14/7/2020).
Djoko mencontohkan, beberapa kota memperluas infrastruktur pesepeda, baik sementara atau secara permanen selama pandemi Corona. Di Bogota (Colombia) menambah jaringan sepeda sepanjang 22 mil. Proyek percontohan NUMO (New Urban Mobility Operator) melakukan kegiatan meminjamkan e-sepeda kepada pekerja perawatan kesehatan.
Kota Philadelphia (Amerika Serikat) menanggapi petisi publik untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki untuk beroperasi dengan aman dengan menutup segmen jalan besar sepanjang 4,4 mil.
Mexico City mengusulkan rencana untuk 80 mil infrastruktur sepeda sementara untuk mengurangi risiko penggunaan transportasi umum dan memfasilitasi mobilitas di megalopolis lebih dari 21 juta orang. Berlin (Jerman) baru-baru ini menerapkan jalur sepeda sementara 1 mil di sepanjang jalan utama dan memiliki rencana untuk memperluas infrastruktur pop-up, bersama dengan 133 kota di Jerman lainnya. Oakland, Minneapolis, Denver, Louisville, Vancouver dan Calgary telah menerapkan tindakan serupa.
"Tambah pendanaan untuk infrastruktur sepeda seiring dengan pesepeda yang bertumbuh. Pendanaan infrastruktur sepeda sebanding dengan pendanaan yang disediakan untuk program transportasi lain," pungkasnya. (Baca juga; Sambil Dengarkan Musik Favorit, Bersepeda Jadi Lebih Semangat )
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, pembangunan jalur sepeda sepanjang 137 kilometer tahun ini ditunda karena biaya dialihkan untuk penanganan COVID-19. DKI Jakarta lebih memilih untuk membangun jalur popup Bike lane di kawasan Jalan Sudirman-thamrin untuk memfasilitasi peningkatan pesepeda.
"Untuk yang jalur sepeda 63 kilometer yang sudah diluncurkan 3 fase itu terus kita evaluasi dan terus kita tingkatkan sejalan dengan kemampuan pembiayaannya nanti," tegasnya.
Pengamat Transportasi Unika Soegijapranata, Djoko Setijowarno mengatakan, Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) Indonesia mencatat, peningkatan signifikan pesepeda di DKI Jakarta mencapai 1.000% atau 10 kali lipat selama pandemi Corona. Angka kecelakaan yang dialami pesepeda pun mengalami peningkatan.
Bike to Work (B2W) mencatat sepanjang Januari hingga Juni 2020, terdapat 29 peristiwa kecelakaan lalu lintas yang melibatkan pesepeda. Akibat kecelakaan lalu lintas, 58% atau 17 pesepeda meninggal dunia. (Baca juga; Bike Sharing Disenangi Warga, Jumlah Armada Sepeda Bakal Diperbanyak Lagi )
"Pemerintah daerah didorong untuk membuat perubahan signifikan pada tata ruang jalan untuk memberikan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki," kata Djoko melalui siaran tertulisnya, Selasa (14/7/2020).
Djoko mencontohkan, beberapa kota memperluas infrastruktur pesepeda, baik sementara atau secara permanen selama pandemi Corona. Di Bogota (Colombia) menambah jaringan sepeda sepanjang 22 mil. Proyek percontohan NUMO (New Urban Mobility Operator) melakukan kegiatan meminjamkan e-sepeda kepada pekerja perawatan kesehatan.
Kota Philadelphia (Amerika Serikat) menanggapi petisi publik untuk menciptakan lebih banyak ruang bagi pengendara sepeda dan pejalan kaki untuk beroperasi dengan aman dengan menutup segmen jalan besar sepanjang 4,4 mil.
Mexico City mengusulkan rencana untuk 80 mil infrastruktur sepeda sementara untuk mengurangi risiko penggunaan transportasi umum dan memfasilitasi mobilitas di megalopolis lebih dari 21 juta orang. Berlin (Jerman) baru-baru ini menerapkan jalur sepeda sementara 1 mil di sepanjang jalan utama dan memiliki rencana untuk memperluas infrastruktur pop-up, bersama dengan 133 kota di Jerman lainnya. Oakland, Minneapolis, Denver, Louisville, Vancouver dan Calgary telah menerapkan tindakan serupa.
"Tambah pendanaan untuk infrastruktur sepeda seiring dengan pesepeda yang bertumbuh. Pendanaan infrastruktur sepeda sebanding dengan pendanaan yang disediakan untuk program transportasi lain," pungkasnya. (Baca juga; Sambil Dengarkan Musik Favorit, Bersepeda Jadi Lebih Semangat )
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta DKI Jakarta, Syafrin Liputo mengatakan, pembangunan jalur sepeda sepanjang 137 kilometer tahun ini ditunda karena biaya dialihkan untuk penanganan COVID-19. DKI Jakarta lebih memilih untuk membangun jalur popup Bike lane di kawasan Jalan Sudirman-thamrin untuk memfasilitasi peningkatan pesepeda.
"Untuk yang jalur sepeda 63 kilometer yang sudah diluncurkan 3 fase itu terus kita evaluasi dan terus kita tingkatkan sejalan dengan kemampuan pembiayaannya nanti," tegasnya.
(wib)
tulis komentar anda