Polisi Buru Pembuat Broadcast BBM Begal Motor
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya akan menindak masyarakat yang menyebarkan isu terkait begal melalui broadcast BlackBerry Messenger (BBM). Tim Cyber Polda Metro Jaya kini tengah menelusuri orang pertama yang mengirimkan broadcast BBM begal yang meresahkan masyarakat.
Kabid Humas Polda metro jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya akan melakukan penindakan terhadap mereka yang menyebarkan berita tidak jelas terkait dengan kasus begal. "Adanya broadcast seperti itu bukannya membuat masyarakat waspada tapi justru ada yang ketakutan," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau untuk tidak menyebarkan broadcast seperti itu. Martinus menegaskan, mulai saat ini bila ada hal seperti itu maka silakan laporkan maka pihaknya akan menindak penyebar teror tersebut.
"Kita akan lakukan penyelidikan dan menindaknya, kita akan turunkan tim dari Cyber Crime untuk menelusuri," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/3/2015). Dia menuturkan, broadcast yang disebarkan tidak ada yang benar terutama terkait dengan Ibu Kota diserbu ratusan begal dari Sumatera dan lokasi rawan begal yang mengatasnamakan pihak kepolisian.
"Berita yang mengatasnamakan Polri terkait broadcast itu tidak benar," tuturnya.
Kabid Humas Polda metro jaya Kombes Pol Martinus Sitompul mengatakan, pihaknya akan melakukan penindakan terhadap mereka yang menyebarkan berita tidak jelas terkait dengan kasus begal. "Adanya broadcast seperti itu bukannya membuat masyarakat waspada tapi justru ada yang ketakutan," katanya.
Oleh karena itu, dia mengimbau untuk tidak menyebarkan broadcast seperti itu. Martinus menegaskan, mulai saat ini bila ada hal seperti itu maka silakan laporkan maka pihaknya akan menindak penyebar teror tersebut.
"Kita akan lakukan penyelidikan dan menindaknya, kita akan turunkan tim dari Cyber Crime untuk menelusuri," tegasnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/3/2015). Dia menuturkan, broadcast yang disebarkan tidak ada yang benar terutama terkait dengan Ibu Kota diserbu ratusan begal dari Sumatera dan lokasi rawan begal yang mengatasnamakan pihak kepolisian.
"Berita yang mengatasnamakan Polri terkait broadcast itu tidak benar," tuturnya.
(whb)