RIDO Masukkan Pelestarian Budaya Betawi ke Kurikulum Pendidikan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pasangan calon nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono (RIDO) mempunyai gagasan memasukkan pelestarian kebudayaan Betawi ke dalam kurikulum pendidikan sekolah di Jakarta. Gagasan tersebut diungkapkan Cawagub Suswono usai menyambangi Bens Radio, Tangerang Selatan yang didirikan Benyamin Sueb, Senin (14/10/2024).
Suswono menekankan budaya merupakan warisan yang harus terus dilestarikan. Jalur pendidikan bisa diambil sebagai cara untuk melestarikan kebudayaan Betawi secara struktural.
"Dengan caranya melalui kurikulum pendidikan supaya anak-anak kita ini sejak dini juga mengenal karena Jakarta tidak lepas dari budaya Betawi," ujar Suswono.
Sebelum jauh ke sektor pendidikan, menurut dia, hal pertama yang harus dilakukan untuk melestarikan budaya Betawi dengan penguatan lembaga kesenian. Sebab, kehadiran lembaga kesenian membuat kebudayaan Betawi tetap eksis.
"Gerakan membangun kebudayaan Betawi ini adalah salah satu upaya yang dilakukan RIDO," ucapnya.
Di sisi lain, dia juga merasa prihatin atas kelangkaan sanggar-sanggar Betawi. Padahal, kesenian Betawi seperti pagelaran Lenong merupakan hiburan yang cukup banyak dinantikan masyarakat.
"Kita sedih ya melihat, coba sekarang sanggar-sanggar seni Betawi mulai langka. Saya alhamdulillah menyaksikan kemarin di Pinang Ranti, Lenong si pinangnya Pak Kubil, Oplet Robet, ini menarik ternyata terhibur betul masyarakat," tuturnya.
Lihat Juga: Pilkada Jakarta 2024 Usai, Ridwan Kamil Tetap Semangat: Tak Ada Kata Akhir dalam Pengabdian kepada Bangsa
Suswono menekankan budaya merupakan warisan yang harus terus dilestarikan. Jalur pendidikan bisa diambil sebagai cara untuk melestarikan kebudayaan Betawi secara struktural.
"Dengan caranya melalui kurikulum pendidikan supaya anak-anak kita ini sejak dini juga mengenal karena Jakarta tidak lepas dari budaya Betawi," ujar Suswono.
Sebelum jauh ke sektor pendidikan, menurut dia, hal pertama yang harus dilakukan untuk melestarikan budaya Betawi dengan penguatan lembaga kesenian. Sebab, kehadiran lembaga kesenian membuat kebudayaan Betawi tetap eksis.
"Gerakan membangun kebudayaan Betawi ini adalah salah satu upaya yang dilakukan RIDO," ucapnya.
Di sisi lain, dia juga merasa prihatin atas kelangkaan sanggar-sanggar Betawi. Padahal, kesenian Betawi seperti pagelaran Lenong merupakan hiburan yang cukup banyak dinantikan masyarakat.
"Kita sedih ya melihat, coba sekarang sanggar-sanggar seni Betawi mulai langka. Saya alhamdulillah menyaksikan kemarin di Pinang Ranti, Lenong si pinangnya Pak Kubil, Oplet Robet, ini menarik ternyata terhibur betul masyarakat," tuturnya.
Lihat Juga: Pilkada Jakarta 2024 Usai, Ridwan Kamil Tetap Semangat: Tak Ada Kata Akhir dalam Pengabdian kepada Bangsa
(jon)