Ratusan Petani Ramai-ramai Protes Danramil Pagari Lahan Garapan di Bogor
loading...
A
A
A
BOGOR - Aksi protes pemagaran lahan garapan warga oleh Danramil setempat digelar ratusan penggarap lahan di Kampung Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor. Dalam aksinya para petani melakukan pembongkaran pagar pembatas untuk ditanami kembali atau bercocok tanam guna menafkahi keluarga mereka.
Menurut pengakuan koordinator aksi yang juga Relawan Prabowo-Gibran, Yusuf, aksi pembongkaran yang dilakukan para petani penggarap tergabung dalam sejumlah kelompok tani sebagai bentuk protes karena lahan yang mereka garap secara sepihak dipagari Danramil setempat mengatasnamakan Panglima TNI.
Menurut dia, pembongkaran pagar yang dilakukan para petani penggarap guna memberi kesempatan para petani penggarap kembali bisa bercocok tanam demi kelangsungan hidup mereka. Terlebih tanah tersebut sudah mereka garap lama secara turun temurun.
"Hari ini kami melakukan pembongkaran pagar di atas lahan yang secara sepihak dilakukan oleh Danramil untuk kami tanami benih kacang koro. Kami siap menanggung segala konsekuensinya," kata Yusuf di sela aksi, Senin (14/10/2024).
Sebelum melakukan aksi pembongkaran, Yusuf menyerahkan benih kacang koro pada perwakilan kelompok tani yang tergabung dalam Koprabuh. Benih kacang koro akan ditanam di lahan yang sebelumnya dipagari oleh pihak Danramil.
Usai aksi bongkar paksa pagar, para petani ramai-ramai melakukan penanaman bibit kacang koro yang mereka terima.
Salah seorang koordinator kelompok tani, Dirno menuturkan para petani semenjak lahan dipagari pihak Danramil nyaris tak bisa menyambung hidup dengan bercocok tanam yang menjadi tumpuan hidup mereka dan keluarga
"Saya koordinator kelompok tani di sini sudah lama bersama para petani penggarap mengelola lahan dengan bercocok tanam palawija. Setelah dipagari pihak aparat para petani praktis berhenti, mereka nggak berani menggarap lahan karena takut," ujar Dirno.
Danramil Cijeruk Kapten Koswara yang disebut-sebut warga melakukan pemagaran atas lahan garapan warga saat dikonfirmasi membantah pihaknya melakukan pemagaran secara sepihak.
Menurut dia, jauh sebelumnya pihaknya telah mengumpulkan sejumlah koordinator para penggarap lahan untuk melakukan perundingan. Koswara malah mempersilakan warga menggarap asal punya bukti kepemilikan juga izin menggarap di lokasi.
"Saya tidak pernah melarang warga untuk menggarap asal tertib jangan arogan. Itu bukan lahan saya hanya saya mengingatkan kalau menggarap lahan harus ada dasar hukumnya," kata Koswara.
Menurut pengakuan koordinator aksi yang juga Relawan Prabowo-Gibran, Yusuf, aksi pembongkaran yang dilakukan para petani penggarap tergabung dalam sejumlah kelompok tani sebagai bentuk protes karena lahan yang mereka garap secara sepihak dipagari Danramil setempat mengatasnamakan Panglima TNI.
Menurut dia, pembongkaran pagar yang dilakukan para petani penggarap guna memberi kesempatan para petani penggarap kembali bisa bercocok tanam demi kelangsungan hidup mereka. Terlebih tanah tersebut sudah mereka garap lama secara turun temurun.
"Hari ini kami melakukan pembongkaran pagar di atas lahan yang secara sepihak dilakukan oleh Danramil untuk kami tanami benih kacang koro. Kami siap menanggung segala konsekuensinya," kata Yusuf di sela aksi, Senin (14/10/2024).
Sebelum melakukan aksi pembongkaran, Yusuf menyerahkan benih kacang koro pada perwakilan kelompok tani yang tergabung dalam Koprabuh. Benih kacang koro akan ditanam di lahan yang sebelumnya dipagari oleh pihak Danramil.
Usai aksi bongkar paksa pagar, para petani ramai-ramai melakukan penanaman bibit kacang koro yang mereka terima.
Salah seorang koordinator kelompok tani, Dirno menuturkan para petani semenjak lahan dipagari pihak Danramil nyaris tak bisa menyambung hidup dengan bercocok tanam yang menjadi tumpuan hidup mereka dan keluarga
"Saya koordinator kelompok tani di sini sudah lama bersama para petani penggarap mengelola lahan dengan bercocok tanam palawija. Setelah dipagari pihak aparat para petani praktis berhenti, mereka nggak berani menggarap lahan karena takut," ujar Dirno.
Danramil Cijeruk Kapten Koswara yang disebut-sebut warga melakukan pemagaran atas lahan garapan warga saat dikonfirmasi membantah pihaknya melakukan pemagaran secara sepihak.
Menurut dia, jauh sebelumnya pihaknya telah mengumpulkan sejumlah koordinator para penggarap lahan untuk melakukan perundingan. Koswara malah mempersilakan warga menggarap asal punya bukti kepemilikan juga izin menggarap di lokasi.
"Saya tidak pernah melarang warga untuk menggarap asal tertib jangan arogan. Itu bukan lahan saya hanya saya mengingatkan kalau menggarap lahan harus ada dasar hukumnya," kata Koswara.
(jon)