Ribuan buruh lumpuhkan Jalan Pemda Tigaraksa
A
A
A
Sindonews.com - Ribuan buruh dari berbagai serikat menggerebek kantor Disnakertrans Kabupaten Tangerang. Kedatangan mereka guna memantau langsung rapat pleno pembahasan KHL, yang menjadi penentukan Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Iring-iringan ribuan buruh tersebut membuat semua jalan menuju Jalan Raya Pemda Tigaraksa lumpuh karena disesaki pendemo. Pantauan di lapangan, mulai dari pintu gerbang tugu kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang hingga satu kilometer mereka menyesaki jalan tersebut.
Karena tak cukup jalan tersebut, buruh juga merangsek ke jalan yang seharusnya dua jalur.
Aksi ini digelar berbagai aliansi, seperti KSPSI, FSPMI, FSBKU dan KSN. Setiba dikawasan industri Milenium yang ada di Jalan Raya Pemda Tigaraksa, mereka sempat melakukan sweeping. Namun aparat kepolisan langsung menghadangnya, sehingga buruh kembali ketujuan semula.
Salah satu Koordinator Aksi Koswara mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan perlawanan dan mendesak agar UMK Tangerang 2014 Rp3,7 juta.
"Tolak upah murah, turunkan harga," ujar Koswara di lokasi, Senin (18/11/2013).
Kata Koswara, ribuan buruh dikerahkan untuk mendesak dewan pengupahan segara menetapkan KHL dan UMK Tangerang yang sudah dua kali mengalami kebuntuan.
"Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan terus dan terus melakukan perlawanan," katanya.
Selain itu, Koswara juga mengatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum jika UMK Tangerang tak sebanding dengan tuntutan mereka.
"Tentu kami akan mem-PTUN kan keputusan yang tidak berpihak pada buruh," tandasnya.
Iring-iringan ribuan buruh tersebut membuat semua jalan menuju Jalan Raya Pemda Tigaraksa lumpuh karena disesaki pendemo. Pantauan di lapangan, mulai dari pintu gerbang tugu kantor Bupati dan DPRD Kabupaten Tangerang hingga satu kilometer mereka menyesaki jalan tersebut.
Karena tak cukup jalan tersebut, buruh juga merangsek ke jalan yang seharusnya dua jalur.
Aksi ini digelar berbagai aliansi, seperti KSPSI, FSPMI, FSBKU dan KSN. Setiba dikawasan industri Milenium yang ada di Jalan Raya Pemda Tigaraksa, mereka sempat melakukan sweeping. Namun aparat kepolisan langsung menghadangnya, sehingga buruh kembali ketujuan semula.
Salah satu Koordinator Aksi Koswara mengatakan, pihaknya akan tetap melakukan perlawanan dan mendesak agar UMK Tangerang 2014 Rp3,7 juta.
"Tolak upah murah, turunkan harga," ujar Koswara di lokasi, Senin (18/11/2013).
Kata Koswara, ribuan buruh dikerahkan untuk mendesak dewan pengupahan segara menetapkan KHL dan UMK Tangerang yang sudah dua kali mengalami kebuntuan.
"Jika tuntutan kami tidak diindahkan, kami akan terus dan terus melakukan perlawanan," katanya.
Selain itu, Koswara juga mengatakan, pihaknya akan menempuh jalur hukum jika UMK Tangerang tak sebanding dengan tuntutan mereka.
"Tentu kami akan mem-PTUN kan keputusan yang tidak berpihak pada buruh," tandasnya.
(mhd)