Istana bantah akan comot Foke
A
A
A
Sindonews.com - Pihak istana membantah kabar yang menyebutkan Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo akan dijadikan menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) jilid II setelah lengser digantikan Joko Widodo (Jokowi).
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, dirinya sama sekali belum mendengar adanya wacana reshuffle di KIB jilid II. Apalagi rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan Fauzi Bowo sebagai menteri.
"Saya belum pernah mendengar info seperti itu," katanya kepada wartawan melalui pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Seperti diketahui, pascakekalahan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, pria yang akrab disapa Foke itu terlihat menerima kekalahannya dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, Foke juga tidak mengisyaratkan akan menggugat hasil Pilgub DKI Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya mengucapkan selamat tinggal pada anda semua. Sebab mulai 7 Oktober 2012, Kota Jakarta akan memiliki gubernur baru yang telah ditentukan dalam pemilihan demokratis pada 20 September lalu," ujarnya beberapa waktu lalu.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadan Pohan juga sebelumnya menegaskan jika kekalahan Foke di Pilgub DKI Jakarta, tidak serta merta membunuh karir politik pria berkumis tebal itu. Menurutnya, Foke bisa saja malah diberikan posisi penting di negeri ini.
"Karir politik Foke tidak akan mati, minimal menteri mendatang masih laku. Secara fisik masih sehat, orangnya cerdas, namun faktor komunikasi lemah," jelas Ramadhan beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, sosok Foke masih sangat diperlukan oleh rakyat Indonesia. "Foke masih dibutuhkan oleh bangsa, memimpin birokrasi kementerian, misalnya Kementerian Transportasi," terangnya.
Namun, kabar tersebut juga sempat dibantah oleh Sekretaris Tim Sukses Foke-Nara, Budi Siswanto yang menyebut Foke tidak gila jabatan. "Pak Fauzi Bowo bukan orang yang gila jabatan. Jadi, legowonya Pak Fauzi Bowo bukan karena itu," ujarnya.
Juru bicara kepresidenan Julian Aldrin Pasha mengatakan, dirinya sama sekali belum mendengar adanya wacana reshuffle di KIB jilid II. Apalagi rencana Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadikan Fauzi Bowo sebagai menteri.
"Saya belum pernah mendengar info seperti itu," katanya kepada wartawan melalui pesan singkatnya di Jakarta, Rabu (3/10/2012).
Seperti diketahui, pascakekalahan di Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, pria yang akrab disapa Foke itu terlihat menerima kekalahannya dari pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama. Bahkan, Foke juga tidak mengisyaratkan akan menggugat hasil Pilgub DKI Jakarta ke Mahkamah Konstitusi (MK).
"Saya mengucapkan selamat tinggal pada anda semua. Sebab mulai 7 Oktober 2012, Kota Jakarta akan memiliki gubernur baru yang telah ditentukan dalam pemilihan demokratis pada 20 September lalu," ujarnya beberapa waktu lalu.
Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Ramadan Pohan juga sebelumnya menegaskan jika kekalahan Foke di Pilgub DKI Jakarta, tidak serta merta membunuh karir politik pria berkumis tebal itu. Menurutnya, Foke bisa saja malah diberikan posisi penting di negeri ini.
"Karir politik Foke tidak akan mati, minimal menteri mendatang masih laku. Secara fisik masih sehat, orangnya cerdas, namun faktor komunikasi lemah," jelas Ramadhan beberapa waktu lalu.
Dia mengungkapkan, sosok Foke masih sangat diperlukan oleh rakyat Indonesia. "Foke masih dibutuhkan oleh bangsa, memimpin birokrasi kementerian, misalnya Kementerian Transportasi," terangnya.
Namun, kabar tersebut juga sempat dibantah oleh Sekretaris Tim Sukses Foke-Nara, Budi Siswanto yang menyebut Foke tidak gila jabatan. "Pak Fauzi Bowo bukan orang yang gila jabatan. Jadi, legowonya Pak Fauzi Bowo bukan karena itu," ujarnya.
(lil)