Ada yang sangat tak suka dengan Jokowi

Sindonews.com - Menjelang pencoblosan untuk Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta pada putaran kedua yang tinggal satu hari ini, banyak black campaign atau serangan fajar yang digunakan untuk menjatuhkan lawannya.

Pengamat Politik Deputi Direktur Bidang Politik The Political Literacy Institute Iding R Hasan mengatakan, maraknya selembaran atau kumpulan berita yang menjatuhkan lawan merupakan hal yang tidak baik untuk mencapai suatu jabatan.

"Jadi sebagai setingan. Kalau saya lebih melihatnya pada upaya untuk menjelekkan Jokowi (Joko Widodo)," katanya kepada Sindonews, Rabu (19/9/2012).

Dia juga menerangkan, hal itu bisa saja dilakukan kubu Fauzi Bowo untuk menjatuhkan lawannya. Pasalnya, kalau itu dilakukan oleh tim suksesnya Jokowi terlalu besar resikonya. Mereka akan berpikir ulang untuk melakukan itu.

"Sebab kalau untuk menjatuhkan Foke (Fauzi Bowo), misalnya sengaja dilakukan timses Jokowi untuk raih simpati sebagai orang terzalimi. Menurut saya, terlalu beresiko. Apalagi waktunya tinggal sehari," terangnya.

Dia menegaskan, terkait buku serta selembaran yang tidak memiliki identitas yang pasti tentunya itu merupakan black campaign.

"Jadi, ini benar-benar black campaign. Bisa oleh timses Foke atau orang-orang yang tidak suka Jokowi yang dimanfaatkan oleh mereka. Ciri black campaign kan memang samar-samar, tidak jelas siapa yang buat," tandasnya.

Sebelumnya, di Lenteng Agung, Jakarta Selatan, telah tersebar buku maupun selembaran yang menjelekkan Jokowi, serta memainkan isi SARA. Buku yan berjudul Jokowi dan fakta Solo, membuat warga sekita bertanya-tanya.

Pasalnya, identitas pengirim dan penerbit buku itu tidak ada, hanya bocah kecil yang menyebarkan itu.