Mengenal Foke lebih dekat

Rabu, 11 Juli 2012 - 18:49 WIB
Mengenal Foke lebih dekat
Mengenal Foke lebih dekat
A A A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur DKI Jakarta 2012 akhirnya harus melalui dua putaran. Pasalnya, dari keenam pasangan calon yang ada, tidak ada satupun yang menembus perolehan suara di atas 50 persen.

Berdasarkan hasil hitung cepat (quick count) dari pemungutan suara pertama dilakukan, pasangan calon Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) harus menerima disalip oleh pasangan nomor urut 3 Joko Widodo (Jokowi)-Basuki Tjahaja Purnama (Ahok).

Foke-Nara berdasarkan hasil hitung cepat hanya mampu menembus perolehan suara di atas angka 30 persen, sementara Jokowi-Ahok mampu menembus angka di atas 40 persen. Kendati demikian, pria identik dengan kumis tebalnya itu masih memiliki peluang untuk kembali menduduki kursi DKI-1 dengan memenangkan pada pemungutan suara di putaran kedua nanti.

Sebelum menuju pemungutan suara putaran kedua itu, dapat ditelusuri lebih jauh mengenai latar belakang putra dari pasangan Djohari Bowo dan Nuraini binti Abdul Manaf ini. Sebagai pendamping hidup, pada tanggal 10 April 1974 dia secara resmi mendeklarasikan Hj. Sri Hartati sebagai istrinya.

Hartarti merupakan putri dari Sudjono Humardani, kelahiran Semarang, 29 Agustus 1953. Atas pernikahan itu, dia dikaruniai tiga orang anak, masing-masing Humar Ambiya kelahiran 20 Juli 1976, Esti Amanda 5 April 1979 dan Dyah Namira 1 Februari 1983.

Sementara itu, sebagian besar pendidikannya dihabiskan di Jakarta, mulai dari tingkat Sekolah Dasar (SD) hingga pendidikan Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA). Usai menamatkan pendidikan SLTA nya dia melanjutkan pendidikan arsitektur bidang perencanaan kota dan wilayah di Technische Universitat Braunschweig Jerman dengan lulusan tahun 1976 sebagai diploma ingenieur.

Selanjutnya, dia memperoleh gelar Doktor-Ingenieur dari Technische Universitat Kaiserslautern bidang perencanaan dengan lulusan tahun 2000.

Usai menamatkan berbagai pendidikannya itu, dia mulai meniti karir diawali dengan mengajar di Fakultas Teknik Universitas Indonesia (UI). Selain mengajar dia juga memulai berkarir di pemerintahan dengan menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS) sejak tahun 1977.

Beberapa posisi yang pernah dijabatnya antara lain sebagai Kepala Biro Protokol dan Hubungan Internasional serta Kepala Dinas Pariwisata DKI Jakarta, hingga menempati posisi sebagai Gubernur DKI Jakarta periode 2007-2012.

Sebelum menduduki posisi orang nomor satu di DKI Jakarta ini, dia sudah melengkapi karirnya dengan menjadi Wakil Gubernur periode 2002-2007 dengan Gurbernurnya kala itu Sutiyoso.
(kur)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5932 seconds (0.1#10.140)