Diduga Terjangkit Corona, 147 Warga Jakarta Dinyatakan Negatif
A
A
A
JAKARTA - Sebanyak 147 warga Jakarta yang diawasi dan dipantau terkait virus corona merupakan angka kumulatif sejak wabah itu merebak di berbagai negara beberapa pekan lalu. Mayoritas pasien yang menjalani perawatan sudah diperbolehkan pulang karena dinyatakan negatif virus corona.
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, jumlah pasien yang dipantau ada 115 orang sedangkan yang diawasi ada 32 orang. Bagi yang diawasi biasanya memiliki gejala sakit yang lebih berat misalnya terjadi peradangan di bagian paru-paru.
Sementara bagi orang yang dipantau, mereka hanya mengalami sakit ringan seperti flu dan batuk ringan yang disertai demam. Akan tetapi orang yang dengan memiliki penyakit ini terdapat riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit virus.
"Itu dipantaunya kurang lebih 14 hari atau sampai gejalanya sembuh, atau sampai laboratorium menyatakan hasilnya negatif bagi pasien yang diawasi," kata Dwi saat dihubungi, Minggu (1/3/2020). (Baca Juga: UPDATE-Corona Covid-19 Sudah Bunuh 2.360 Orang hingga Pagi Ini
Dwi menjelaskan, sedari awal wabah virus corona berkembang, pihaknya telah bergerak kewaspadaan mengenai corona. Saat ini informasinya adalah orang yang sakit, kemudian pernah punya riwayat perjalanan. Dari situlah didata dan di follow up sebagai kelompok orang pemantauan dan pengawasan tadi.
Pengawasan dan pemantauan, lanjut Dwi dilakukan secara langsung kepada pasien. Bahkan bagi yang dipantau, petugas selalu menanyakan kondisi kesehatannya setiap hari sambil memantau perkembangannya.
"Sementara kalau yang diawasi biasanya memang dirawat inap di rumah sakit rujukan," pungkasnya. (Baca Juga: Awas, Virus Corona Bisa Bikin Krisis Ekonomi Global(mhd)
Kepala Bidang Pengendalian dan Pencegahan Penyakit pada Dinas Kesehatan DKI Jakarta Dwi Oktavia mengatakan, jumlah pasien yang dipantau ada 115 orang sedangkan yang diawasi ada 32 orang. Bagi yang diawasi biasanya memiliki gejala sakit yang lebih berat misalnya terjadi peradangan di bagian paru-paru.
Sementara bagi orang yang dipantau, mereka hanya mengalami sakit ringan seperti flu dan batuk ringan yang disertai demam. Akan tetapi orang yang dengan memiliki penyakit ini terdapat riwayat perjalanan ke negara yang terjangkit virus.
"Itu dipantaunya kurang lebih 14 hari atau sampai gejalanya sembuh, atau sampai laboratorium menyatakan hasilnya negatif bagi pasien yang diawasi," kata Dwi saat dihubungi, Minggu (1/3/2020). (Baca Juga: UPDATE-Corona Covid-19 Sudah Bunuh 2.360 Orang hingga Pagi Ini
Dwi menjelaskan, sedari awal wabah virus corona berkembang, pihaknya telah bergerak kewaspadaan mengenai corona. Saat ini informasinya adalah orang yang sakit, kemudian pernah punya riwayat perjalanan. Dari situlah didata dan di follow up sebagai kelompok orang pemantauan dan pengawasan tadi.
Pengawasan dan pemantauan, lanjut Dwi dilakukan secara langsung kepada pasien. Bahkan bagi yang dipantau, petugas selalu menanyakan kondisi kesehatannya setiap hari sambil memantau perkembangannya.
"Sementara kalau yang diawasi biasanya memang dirawat inap di rumah sakit rujukan," pungkasnya. (Baca Juga: Awas, Virus Corona Bisa Bikin Krisis Ekonomi Global(mhd)