Perkembangan MRT dan LRT Jangan Ciptakan Urbanisasi
A
A
A
JAKARTA - Perkembangan Mass Rapid Transit atau Moda Raya Terpadu (MRT) dan Light Rapid Transit (LRT) jangan ciptakan urbanisasi. Perkembangan kota harus Mandiri dan tidak bergantung pada Jakarta.
"Jangan pikirkan tranportasi yang kian dekat dan mengantar dari kota satelit ke Jakarta. Tapi bagaimana pikirkan soal mengembangkan kota satelit," kata Pengamat Universitas Trisakti, Nirwono Joga saat mengomentari pembangunan MRT dan LRT, Minggu 21 April 2019.
Nirwono melihat tanpa konsep dan aturan yang jelas. Keberadaan MRT dan LRT malah menimbulkan masalah baru. Urbanisasi makin menjadi lantaran transportasi yang mudah, kondisi ini diperburuk. Masyarakat meninggalkan rumah bekerja di Jakarta, kemudian belanja di Jakarta.
Kondisi ini bukannya menguntungkan kota satelit, melainkan Jakarta. Sebab dengan mudahnya dan cepatnya tranportasi membuat orang bakal membuang uang di Jakarta.
Selain itu, meskipun dalam ekonomi pendek hal itu cukup menguntungkan. Tapi bila mengukur jarak panjang, urbanisasi malah merugi. Investasi kesehatan perlu dipikirkan seiring dengan menuanya umur seseorang, biaya kesehatan menjadi bertambah.
Light Rapid Transit (LRT). Foto/Dok/SINDOphotoKarena itu dalam perkembangan MRT atau LRT, sejumlah kota harus mempersiapkan diri. Pencanangan kemandirian kota wajib dilakukan agar tak merugikan kota itu sendiri.
"Jadi bila perlu, segala aktivitas harus di kota. Fungsi MRT dan LRT ketika ada keperluan ke pusat negara, makanya menggunakan kereta itu," ucapnya. (Baca Juga: Tak Ingin seperti MRT, Uji Coba LRT Langsung Terapkan Ticketing
Selain itu, pengembangan MRT dan LRT perlu disesuaikan dengan Rancangan Jangka Pendek dan Menengah Daerah (RPJMD) kota yang dibangun. Jangan sampai keberadaan MRT dan LRT justru tidak selaras dan mengakibatkan pembangunan transportasi sia sia.
Jakarta sendiri, kata Nirwono terlihat mengalami itu. Ia mencontohkan seperti di Fatmawati. Pembangunan MRT tak menguntungkan sejumlah lantaran Gedung gedung disekitar tak terhubungan MRT, pembangunan ke atas tak terlihat.
"Ini yang perlu di pertimbangkan dengan pembangunan MRT atau LRT di luar Jakarta," tutupnya. (Baca Juga: Mesin Tiket MRT Akan Efektif Kurangi Antrean Penumpang(mhd)
"Jangan pikirkan tranportasi yang kian dekat dan mengantar dari kota satelit ke Jakarta. Tapi bagaimana pikirkan soal mengembangkan kota satelit," kata Pengamat Universitas Trisakti, Nirwono Joga saat mengomentari pembangunan MRT dan LRT, Minggu 21 April 2019.
Nirwono melihat tanpa konsep dan aturan yang jelas. Keberadaan MRT dan LRT malah menimbulkan masalah baru. Urbanisasi makin menjadi lantaran transportasi yang mudah, kondisi ini diperburuk. Masyarakat meninggalkan rumah bekerja di Jakarta, kemudian belanja di Jakarta.
Kondisi ini bukannya menguntungkan kota satelit, melainkan Jakarta. Sebab dengan mudahnya dan cepatnya tranportasi membuat orang bakal membuang uang di Jakarta.
Selain itu, meskipun dalam ekonomi pendek hal itu cukup menguntungkan. Tapi bila mengukur jarak panjang, urbanisasi malah merugi. Investasi kesehatan perlu dipikirkan seiring dengan menuanya umur seseorang, biaya kesehatan menjadi bertambah.
Light Rapid Transit (LRT). Foto/Dok/SINDOphotoKarena itu dalam perkembangan MRT atau LRT, sejumlah kota harus mempersiapkan diri. Pencanangan kemandirian kota wajib dilakukan agar tak merugikan kota itu sendiri.
"Jadi bila perlu, segala aktivitas harus di kota. Fungsi MRT dan LRT ketika ada keperluan ke pusat negara, makanya menggunakan kereta itu," ucapnya. (Baca Juga: Tak Ingin seperti MRT, Uji Coba LRT Langsung Terapkan Ticketing
Selain itu, pengembangan MRT dan LRT perlu disesuaikan dengan Rancangan Jangka Pendek dan Menengah Daerah (RPJMD) kota yang dibangun. Jangan sampai keberadaan MRT dan LRT justru tidak selaras dan mengakibatkan pembangunan transportasi sia sia.
Jakarta sendiri, kata Nirwono terlihat mengalami itu. Ia mencontohkan seperti di Fatmawati. Pembangunan MRT tak menguntungkan sejumlah lantaran Gedung gedung disekitar tak terhubungan MRT, pembangunan ke atas tak terlihat.
"Ini yang perlu di pertimbangkan dengan pembangunan MRT atau LRT di luar Jakarta," tutupnya. (Baca Juga: Mesin Tiket MRT Akan Efektif Kurangi Antrean Penumpang(mhd)