Integrasikan Transjakarta-MRT, DKI akan Bangun Sky Bridge di Stasiun Asean
A
A
A
JAKARTA - Pemprov DKI berencana membangun jembatan penghubung atau sky brigde di atas Stasiun MRT Asean yang terhubung dengan halte Transjakarta. Ini untuk mengintegrasikan moda transportasi massal dan memudahkan warga Jakarta naik angkutan umum.
Gubernur DKI Anies Baswedan menegaskan kembali, ke depan semua transportasi umum di Ibu Kota harus terintegrasi. Ini untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dalam beraktivitas, terutama saat harus berpindah ke jenis transportasi umum lainnya.
Di tengah perjalanan sebelum sampai Halte MRT Bundaran HI, Anies menyempatkan meninjau Stasiun MRT Asean. Anies melihat Halte Tranjakarta Koridor 13 belum terintegrasi dengan Stasiun MRT ASEAN.
Anies menyampaikan, Pemprov DKI ke depan berencana membangun jalan penghubung. “Kita nanti akan membangun semacam sky bridge antara Stasiun Asean dengan halte bus yang ada di atas Transjakarta. Dengan begitu, pengguna Transjakarta bisa berpindah ke MRT dengan leluasa," terang Anies di lokasi, Senin (1/4/2019). (Baca Juga: Soal Tarif, Dishub Minta PT MRT Tunggu Pengumuman Resmi)
Ini, lanjut Anies, adalah integrasi yang menjadi kata kunci. Ke depan, semua perencanaan transportasi harus bisa memenuhi persyaratan terintegrasi. "Termasuk yang di sini, (di Halte Bundaran HI) sekarang sudah terintegrasi, antara Transjakarta dengan MRT. Nah, itulah yang mau kita bangun,” ujar Anies.
Perlu diketahui, pada tahap awal resmi beroperasi secara komersial ini, sebanyak 8 rangkaian kereta Ratangga yang dioperasikan, dari total 16 rangkaian. Selama satu bulan awal, tarif komersial MRT Jakarta akan dipotong 50 persen. (Baca Juga: Tarif MRT Ditolak, DPRD Sebut Pertemuan Anies dan Prasetio Tidak Sah)
Pengoperasionalan secara komersial MRT mulai berlaku pukul 05.30 WIB. Kereta pertama Ratangga berangkat pukul 05.30 WIB dari Stasiun Lebak Bulus dan Blok M menuju Bundaran HI. Sementara itu, kereta pertama Ratangga dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus berangkat pukul 05.36 WIB. Kemudian, dilanjutkan setiap 10 menit sekali untuk kereta berikutnya.
“Ratangga yang beroperasi ada 8 dari 16. Jadi, hari ini masih beroperasi separuh kapasitas. Nantinya, ketika sudah beroperasi full kapasitas, 16 Ratangga rangkaiannya, maka akan bisa setiap 5 menit berangkat. Kalau sekarang masih setiap 10 menit,” tutup Anies.
Gubernur DKI Anies Baswedan menegaskan kembali, ke depan semua transportasi umum di Ibu Kota harus terintegrasi. Ini untuk memudahkan dan memberikan kenyamanan kepada seluruh warga dalam beraktivitas, terutama saat harus berpindah ke jenis transportasi umum lainnya.
Di tengah perjalanan sebelum sampai Halte MRT Bundaran HI, Anies menyempatkan meninjau Stasiun MRT Asean. Anies melihat Halte Tranjakarta Koridor 13 belum terintegrasi dengan Stasiun MRT ASEAN.
Anies menyampaikan, Pemprov DKI ke depan berencana membangun jalan penghubung. “Kita nanti akan membangun semacam sky bridge antara Stasiun Asean dengan halte bus yang ada di atas Transjakarta. Dengan begitu, pengguna Transjakarta bisa berpindah ke MRT dengan leluasa," terang Anies di lokasi, Senin (1/4/2019). (Baca Juga: Soal Tarif, Dishub Minta PT MRT Tunggu Pengumuman Resmi)
Ini, lanjut Anies, adalah integrasi yang menjadi kata kunci. Ke depan, semua perencanaan transportasi harus bisa memenuhi persyaratan terintegrasi. "Termasuk yang di sini, (di Halte Bundaran HI) sekarang sudah terintegrasi, antara Transjakarta dengan MRT. Nah, itulah yang mau kita bangun,” ujar Anies.
Perlu diketahui, pada tahap awal resmi beroperasi secara komersial ini, sebanyak 8 rangkaian kereta Ratangga yang dioperasikan, dari total 16 rangkaian. Selama satu bulan awal, tarif komersial MRT Jakarta akan dipotong 50 persen. (Baca Juga: Tarif MRT Ditolak, DPRD Sebut Pertemuan Anies dan Prasetio Tidak Sah)
Pengoperasionalan secara komersial MRT mulai berlaku pukul 05.30 WIB. Kereta pertama Ratangga berangkat pukul 05.30 WIB dari Stasiun Lebak Bulus dan Blok M menuju Bundaran HI. Sementara itu, kereta pertama Ratangga dari Stasiun Bundaran HI menuju Lebak Bulus berangkat pukul 05.36 WIB. Kemudian, dilanjutkan setiap 10 menit sekali untuk kereta berikutnya.
“Ratangga yang beroperasi ada 8 dari 16. Jadi, hari ini masih beroperasi separuh kapasitas. Nantinya, ketika sudah beroperasi full kapasitas, 16 Ratangga rangkaiannya, maka akan bisa setiap 5 menit berangkat. Kalau sekarang masih setiap 10 menit,” tutup Anies.
(ysw)