Mobil Damkar Terguling di Serpong, Petugas Alami Pendarahan Otak

Kamis, 07 Februari 2019 - 00:45 WIB
Mobil Damkar Terguling...
Mobil Damkar Terguling di Serpong, Petugas Alami Pendarahan Otak
A A A
TANGERANG SELATAN - Seorang petugas Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Tangerang Selatan (Tangsel) mengalami pendarahan otak akibat mobil damkar yang ia tumpangi terguling saat hendak memadamkan si jago merah. Petugas bernama Doni Saputra itu saat ini masih menjalani perawatan serius di RS Omni, Alam Sutera.

Sebelumnya, Doni sempat dirawat di RS Medika. Di sana, dia mengeluhkan pinggangnya sakit terkilir, akibat mobil dimkas yang ditumpanginya terguling saat mengejar kebakaran di Puspitek, Setu, Selasa (5/2/2019). Setelah diberi obat, Doni diminta pulang. Namun dokter saat itu tidak memeriksa bagian kepala pria yang baru sebulan menikah ini.

Yuri Desmawita (27), istri Doni mengatakan, saat dipulangkan ke rumah, ia mengaku sangat senang. Meski demikian, hatinya merasa ngenes, sebab suaminya tampak seperti orang yang setengah sadar. "Dari RS Medika sempat dibawa pulang ke rumah. Sampa di rumah, dia mual-mual dan pusing. Lalu dibawa ke RS Omni. Kata dokter ada pendarahan di otaknya," ujar Yuru di RS Omni, Rabu (6/2/2019).

Rupanya, pendarahan di kepala Doni sudah tergolong parah. Dokter setempat sempat menyayangkan tindakan RS sebelumnya yang tidak menyeluruh memeriksa pejuang pemadam kebakaran ini. "Harusnya kepalanya dirontgen dan enggak boleh pulang, tetapi langsung dibawa pulang. Tadi malam sudah dioperasi, alhamdullilah sudah mulai membaik. Sudah mau makan dan minun tadi," ungkapnya.

Di rumah sakit, keluarga besar Doni dan istri tampak menunggu dengan sabar. Kedatangan Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany dan Wakilnya Benyamin Davnie, menguatkan hati pihak keluarga yang tertimpa musibah.

Kepala Dinas Pemadam Kebaran dan Penyelamatan Tangsel Uci Sanusi yang juga hadir membesuk anak buahnya itu menceritakan kronologi musibah tersebut. (Baca juga: Mobil Damkar Terguling, 2 Rumah di Puspitek Ludes Terbakar)

Peristiwa bermula saat pihaknya mendapat kabar terjadinya kebakatan hebat di Puspitek. Pihaknya pun langsung meminta unit terdekat di wilayah Serpong, untuk bergegas ke lokasi melakukan pemadaman.

Dengan personel 4 orang, termasuk sopir, Dodi ikut menumpang di mobil dengan sirine yang meraung-raung itu. Mobil melaju dengan cukup kencang karena karena mengejar lokasi. "Sebenarnya kondisi jalan lagi kosong. Pas di tikungan junction, ada truk pasir di tengah, lalu mobil membuang ke samping," papar Uci.

Tindakan itu terpaksa dilakukan sopir karena saat itu kecepatan mobil mencapai sekira 40-60 KM per jam. Sehingga, risiko yang parah bisa dihindari, dan mobil tidak menabrak. Nahas, mobil hilang kendali hingga akhirnya terguling. Kondisi mobil ringsek parah. Doni dan rekan-rekannya terluka, bahkan, sempat tergencet. Awalnya, mereka dikabarkan luka ringan dan dibawa menuju ke RS Medika.

Sementara itu, Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany meminta, para petugas agar lebih waspada dalam menjalankan tugas pelayanan terhadap masyarakat. Harus tetap menjaga keselamatan diri sendiri. "Pelayanan terhadap masyarakat tetap harus dilakukan dengan baik, tetapi faktor keselamatan diri juga merupakan hal yang sangat penting diperhatikan," paparnya.

Dia berharap peristiwa yang menimpa Tim Damkar bisa dijadikan pelajaran oleh petugas lain, untuk lebih mengutamakan keselamatan. Sehingga, kejadian serupa dan jatuhnya korban, bisa dicegah.
(thm)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.7780 seconds (0.1#10.140)