4 Mobil Kecelakaan di Perempatan Viktor Tangsel, Lampu Jalan Diperbaiki
loading...
A
A
A
TANGERANG SELATAN - Kecelakaan tunggal kerap terjadi di Perempatan Viktor, Jalan Puspiptek Raya, Setu, Tangerang Selatan (Tangsel). Terakhir, mobil Honda Mobilio berisi 6 penumpang ringsek usai menabrakmedian jalan di lokasi tersebut, Sabtu (19/12/2020).
Warga sekitar menyebut kecelakaan serupa telah 4 kali terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Titik lokasinya pun sama persis di median jalan Perempatan Viktor. Pengendara mobil yang melaju dari arah RS Hermina Serpong menuju perempatan itu, sering kali tak menyadari bahwa di tengah 2 jalur tersebut terdapat median.
Pada kecelakaan yang terjadi Sabtu, 19 Desember 2020 malam, pengemudi bernama Suharjo (48) mengaku tak tahu ada pembatas jalan yang berada di antara 2 jalur. Hal itu dipicu tak berfungsinya lampu PJU yang berada di sisi jalan hingga menyebabkan kondisi gelap gulita. ( )
Sejumlah petugas pun tampak sibuk mengecek kondisi lampu PJU di sana. Mereka berupaya memastikan, apa penyebab lampu jalan itu mati. Dibantu unit mobil pendukung, para petugas dari dinas yang menangani bidang PJU mengurai saluran listrik yang menuju tiang PJU.
"Langkah kita saat ini adalah memerbaiki, apakah lampunya yang mati dan harus diganti atau sambungan listriknya yang mengalami kendala," kata Kepala Bidang PJU Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan (Disperkimta) Kota Tangsel, Muhamad Saleh Musa, di lokasi, Senin (21/12/2020).
Jalan Puspiptek Raya sebenarnya adalah jalan milik Provinsi Banten, termasuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di sepanjang sisinya. Hanya, pemeliharaan dan perawatannya berada di bawah naungan Disperkimta Kota Tangsel. ( )
"Kalau jalannya memang jalan provinsi, tapi tetap untuk perawatan dan pemeliharaan dari kita (Tangsel)," ucap Musa.
Menurut dia, kecelakaan tunggal yang kerap terjadi di Perempatan Viktor bukan semata-mata disebabkan lampu PJU yang mati tapi juga karena keberadaan pembatas di tengah jalan. Terlebih, area pembatas itu tak diberi tanda rambu lalu lintas.
"Kalau kecelakaan itu kan bisa banyak hal juga penyebabnya, apalagi kejadian terakhir kemarin malam jelang dini hari. Bisa karena pengemudi kelelahan, kurang konsentrasi, atau lampu mobilnya yang kurang terang. Tapi kita akan berkoordinasi juga dengan pihak Dishub soal trotoar ini, karena harusnya ada rambu sebagai penanda bagi pengendara," katanya.
Setiap tahun, bidang PJU menganggarkan pengadaan 1.000 unit lampu jalan. Jumlah itu lebih kecil dari kebutuhan di lapangan. Sehingga jika ada usulan penggantian lampu PJU di luar stok yang ada, maka pengadaannya dianggarkan pada tahun berikut.
"Tiap tahun kita anggarkan 1.000 unit lampu, tapi permintaannya kan di atas jumlah itu. Makanya kalau stok habis terpaksa kita anggarkan di tahun berikut. Usulan dari warga kan banyak ya, jadi tidak hanya di jalan utama, ada juga misalnya di jalan lingkungan (setapak), beda-beda kebutuhannya," katanya.
Warga sekitar menyebut kecelakaan serupa telah 4 kali terjadi dalam beberapa pekan terakhir. Titik lokasinya pun sama persis di median jalan Perempatan Viktor. Pengendara mobil yang melaju dari arah RS Hermina Serpong menuju perempatan itu, sering kali tak menyadari bahwa di tengah 2 jalur tersebut terdapat median.
Pada kecelakaan yang terjadi Sabtu, 19 Desember 2020 malam, pengemudi bernama Suharjo (48) mengaku tak tahu ada pembatas jalan yang berada di antara 2 jalur. Hal itu dipicu tak berfungsinya lampu PJU yang berada di sisi jalan hingga menyebabkan kondisi gelap gulita. ( )
Sejumlah petugas pun tampak sibuk mengecek kondisi lampu PJU di sana. Mereka berupaya memastikan, apa penyebab lampu jalan itu mati. Dibantu unit mobil pendukung, para petugas dari dinas yang menangani bidang PJU mengurai saluran listrik yang menuju tiang PJU.
"Langkah kita saat ini adalah memerbaiki, apakah lampunya yang mati dan harus diganti atau sambungan listriknya yang mengalami kendala," kata Kepala Bidang PJU Dinas Perumahan, Kawasan Permukiman dan Pertahanan (Disperkimta) Kota Tangsel, Muhamad Saleh Musa, di lokasi, Senin (21/12/2020).
Jalan Puspiptek Raya sebenarnya adalah jalan milik Provinsi Banten, termasuk lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang berada di sepanjang sisinya. Hanya, pemeliharaan dan perawatannya berada di bawah naungan Disperkimta Kota Tangsel. ( )
"Kalau jalannya memang jalan provinsi, tapi tetap untuk perawatan dan pemeliharaan dari kita (Tangsel)," ucap Musa.
Menurut dia, kecelakaan tunggal yang kerap terjadi di Perempatan Viktor bukan semata-mata disebabkan lampu PJU yang mati tapi juga karena keberadaan pembatas di tengah jalan. Terlebih, area pembatas itu tak diberi tanda rambu lalu lintas.
"Kalau kecelakaan itu kan bisa banyak hal juga penyebabnya, apalagi kejadian terakhir kemarin malam jelang dini hari. Bisa karena pengemudi kelelahan, kurang konsentrasi, atau lampu mobilnya yang kurang terang. Tapi kita akan berkoordinasi juga dengan pihak Dishub soal trotoar ini, karena harusnya ada rambu sebagai penanda bagi pengendara," katanya.
Setiap tahun, bidang PJU menganggarkan pengadaan 1.000 unit lampu jalan. Jumlah itu lebih kecil dari kebutuhan di lapangan. Sehingga jika ada usulan penggantian lampu PJU di luar stok yang ada, maka pengadaannya dianggarkan pada tahun berikut.
"Tiap tahun kita anggarkan 1.000 unit lampu, tapi permintaannya kan di atas jumlah itu. Makanya kalau stok habis terpaksa kita anggarkan di tahun berikut. Usulan dari warga kan banyak ya, jadi tidak hanya di jalan utama, ada juga misalnya di jalan lingkungan (setapak), beda-beda kebutuhannya," katanya.
(abd)