Jembatan Bersejarah di Kota Depok Jadi Korban Vandalisme
A
A
A
DEPOK - Jembatan Panus yang berada di Kota Depok, menjadi korban vandalisme. Pelakunya diketahui seorang pelajar sekolah swasta. Jembatan Panus merupakan salah satu bangunan berbersejarah di kota ini.
Aksi vandalisme ini awalnya diketahui pada Senin lalu setelah videonya viral di akun IG @depok24jam. Dalam tayangan video tersebut terlihat tulisan yang diduga menggunakan pilok berwarna merah. Tulisan tersebut adalah 'SMK PURNAMA 414 DPK'. Namun setelah video ini viral, pada Selasa (15/1/2019) kemarin jembatan sudah dicat kembali.
Kepala Sekolah SMK Purnama,Yus, mengatakan, telah memberikan hukuman kepada siswanya yang melakukan vandalisme itu. H, murid yang melakukan vandalisme itu diminta untuk mengecat kembali jembatan tersebut.
"Setelah kami tahu ada murid kami yang melakukan tindak coret-coret, kami langsung cari anak tersebut dan kami minta dia untuk mengecat jembatan tersebut kembali," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (16/1/2019).
Selain itu, dia meminta muridnya itu untuk gabung ke Komunitas Ciliwung. H pun sudah meminta maaf kepada komunitas tersebut. "Komunitas Ciliwung sudah datang ke sekolah dan kami telah mempertemukan murid kami ini ke komunitas tersebut untuk meminta maaf. Sekarang H sudah bergabung bersama komunitas mereka," ungkapnya.
H adalah siswa yang duduk di kelas XII. Menurut keterangan H kepada pihak sekolah, dirinya nekat melakukan corat-coret di jembatan bersejarah itu karena diancam oleh teman nongkrongnya pada Sabtu (12/1/2019) lalu.
"Itu dia lakuin karena saat dia nongkrong sama temannya, dia dicekokin minuman keras, kemudian ditendang dan dipaksa buat coretan nama sekolahnya di tembok jembatan itu," ucapnya.
Menurut H, orang yang memaksa melakukan tindakan tersebut bukan warga Depok. Setelah peristiwa ini, Yus pun berharap tidak ada kejadian serupa.
"Ya ini biar jadi pembelajaran sendiri buat anak muridnya dan kami juga dari pihak sekolah akan semakin tingkatkan lagi pengawasan ke murid-murid kami," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membenahi jembatan tersebut. Dia sangat menyayangkan peristiwa tersebut.
"Ini sangat disayangkan ya, di tengah keseriusan kami menata kota dan menjaga situs-situs bersejarah tapi malah dikotori. Saya sudah telepon Kadisdik untuk ditindaklanjuti. Saya juga minta agar segera dihapus itu coretan," katanya.
Ia juga akan mengusulkan pemasangan kamera pengintai atau CCTV. Selain itu dia akan mendatangi sekolah-sekolah maupun tempat kumpul kaum muda-mudi di Kota Depok.
"Kami datang ke kelompok-kelompok muda agar mereka punya semangat untuk membangun kota ini, bukan sebaliknya," tutupnya.
Jembatan Panus terletak di Jalan Thole Iskandar, RT 004/RW.07, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Jembatan Panus merupakan salah satu situs sejarah di Kota Depok yang dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1917.
Dulunya, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara Depok dengan Buitenzorg atau Bogor saat ini, dan Batavia (Jakarta). Dalam perkembangannya, lantaran kondisi bangunan kian rapuh, pada 1990 didirikan jembatan baru persis di sampingnya.
Aksi vandalisme ini awalnya diketahui pada Senin lalu setelah videonya viral di akun IG @depok24jam. Dalam tayangan video tersebut terlihat tulisan yang diduga menggunakan pilok berwarna merah. Tulisan tersebut adalah 'SMK PURNAMA 414 DPK'. Namun setelah video ini viral, pada Selasa (15/1/2019) kemarin jembatan sudah dicat kembali.
Kepala Sekolah SMK Purnama,Yus, mengatakan, telah memberikan hukuman kepada siswanya yang melakukan vandalisme itu. H, murid yang melakukan vandalisme itu diminta untuk mengecat kembali jembatan tersebut.
"Setelah kami tahu ada murid kami yang melakukan tindak coret-coret, kami langsung cari anak tersebut dan kami minta dia untuk mengecat jembatan tersebut kembali," katanya saat dikonfirmasi, Rabu (16/1/2019).
Selain itu, dia meminta muridnya itu untuk gabung ke Komunitas Ciliwung. H pun sudah meminta maaf kepada komunitas tersebut. "Komunitas Ciliwung sudah datang ke sekolah dan kami telah mempertemukan murid kami ini ke komunitas tersebut untuk meminta maaf. Sekarang H sudah bergabung bersama komunitas mereka," ungkapnya.
H adalah siswa yang duduk di kelas XII. Menurut keterangan H kepada pihak sekolah, dirinya nekat melakukan corat-coret di jembatan bersejarah itu karena diancam oleh teman nongkrongnya pada Sabtu (12/1/2019) lalu.
"Itu dia lakuin karena saat dia nongkrong sama temannya, dia dicekokin minuman keras, kemudian ditendang dan dipaksa buat coretan nama sekolahnya di tembok jembatan itu," ucapnya.
Menurut H, orang yang memaksa melakukan tindakan tersebut bukan warga Depok. Setelah peristiwa ini, Yus pun berharap tidak ada kejadian serupa.
"Ya ini biar jadi pembelajaran sendiri buat anak muridnya dan kami juga dari pihak sekolah akan semakin tingkatkan lagi pengawasan ke murid-murid kami," ucapnya.
Sementara itu, Wakil Wali Kota Depok, Pradi Supriatna mengatakan sudah berkoordinasi dengan sejumlah pihak terkait untuk membenahi jembatan tersebut. Dia sangat menyayangkan peristiwa tersebut.
"Ini sangat disayangkan ya, di tengah keseriusan kami menata kota dan menjaga situs-situs bersejarah tapi malah dikotori. Saya sudah telepon Kadisdik untuk ditindaklanjuti. Saya juga minta agar segera dihapus itu coretan," katanya.
Ia juga akan mengusulkan pemasangan kamera pengintai atau CCTV. Selain itu dia akan mendatangi sekolah-sekolah maupun tempat kumpul kaum muda-mudi di Kota Depok.
"Kami datang ke kelompok-kelompok muda agar mereka punya semangat untuk membangun kota ini, bukan sebaliknya," tutupnya.
Jembatan Panus terletak di Jalan Thole Iskandar, RT 004/RW.07, Kelurahan Depok, Kecamatan Pancoran Mas, Kota Depok. Jembatan Panus merupakan salah satu situs sejarah di Kota Depok yang dibangun oleh Kolonial Belanda pada tahun 1917.
Dulunya, jembatan ini merupakan satu-satunya jembatan penghubung antara Depok dengan Buitenzorg atau Bogor saat ini, dan Batavia (Jakarta). Dalam perkembangannya, lantaran kondisi bangunan kian rapuh, pada 1990 didirikan jembatan baru persis di sampingnya.
(thm)