Pemprov DKI Bakal Merevitalisasi Pasar Kumuh di Jakarta

Senin, 26 November 2018 - 23:33 WIB
Pemprov DKI Bakal Merevitalisasi Pasar Kumuh di Jakarta
Pemprov DKI Bakal Merevitalisasi Pasar Kumuh di Jakarta
A A A
JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta bakal menghidupkan kembali ekonomi kerakyatan. Salah satunya dengan cara merevitalisasi 21 pasar kumuh yang ada di Jakarta pada 2019.

Direktur Utama PD Pasar Jaya, Arief Nasrudin mengatakan, bahkan beberapa pasar sudah memasuki tahap groundbreaking. Konsep pembangunan nantinya, kata dia, merupakan pasar modern yang dinilai nyaman untuk belanja dan mampu bersaing menghadapi kompetisi yang kian ketat.

"Tujuannya sih lebih ke mengembangkan konsep pasar tradisional yang selama ini diterapkan di Jakarta," kata Arief ketika dikonfirmasi, Senin (26/11/2018).

Karenanya dalam pembangunan nantinya, Arief mengatakan, pasar tidak akan terpaku dalam satu konsep saja. Beberapa fungsi kemudian akan digabungkan dalam pembangunan nantinya, seperti fasilitas penunjang, salah satu bioskop rakyat, rusunami atau rusunawa, hotel, perkantoran. Nilai ekonomis akan terlihat.

Beberapa pasar yang akan direvitalisasi, di antaranya Pasar Minggu-Jakarta Selatan, Pasar Kebon Melati-Jakarta Pusat, Pasar Lontar-Jakarta Pusat, Pasar Lontar-Jakarta Utara, Pasar Jembatan Lima-Jakarta Barat, Pasar Jembatan Besi-Jakarta Barat dan Pasar Jelambar Polri-Jakarta Barat.

Arief melanjutkan, seperti pasar Teluk Gong, Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Groundbreaking pembangunan telah dilakukan pada Jumat 23 November 2018. Ditargetkan pengerjaan fisik untuk bioskop rakyat pada Desember 2018 nanti.

Arief melanjutkan pembangunan di pasar Teluk Gong mengedepan konsep ramah dalam kewirausahaan masyarakat. Dengan demikian pasar dapat menarik minat pengunjung, terlebih sasaran pedagang adalah mereka yang berada di kawasan ini.

Pasar Teluk Gong sendiri nantinya akan dibangun 2.400 meter persegi, dengan dua lantai. Lantai dasar seluas 1.050 meter persegi dan lantai satu seluas 1.304 meter persegi.

Khusus untuk tahap II nantinya, pasar akan memiliki 184 kios dan 10 ruko. Rencananya pasar ini akan diperuntukkan pusat penjualan barang elektronik.

Karena itulah, sembari proses pembangunan berjalan, kantor pemasaran dibangun di kawasan ini. Masyarakat yang berniat mencari tau dan mengembangkan bisnisnya bisa mendatangi kantor ini.

"Kita juga akan lakukan pemasaran melalui penyebaran brosur, flyer, spanduk di berbagai titik strategis dan sekitar lokasi pembangunan," tandasnya.

Sementara itu kondisi mengkhawatirkan terlihat di Pasar Slipi, Palmerah, Jakarta Barat. Pasar yang berdiri sejak 1974 ini kondisinya kian mengkhawatirkan. Empat lantai di kawasan itu terlihat tak terurus dan berantakan.

Kerusakan tampak di sejumlah pelosok pasar, mulai dari plafon yang berlubang hingga cat tembok yang mulai menjamur dan memudar. Pasar cukup lembab, pengap dan berbau tak karuan.

Meskipun dalam ruangan, namun tiap lapak pedangan selalu beratap plastik dan terpal, hal ini untuk menjaga apabila hujan datang. Sebab kala hujan turun, air bercucuran dari lantai yang lembab. Dengan banyaknya kotoran hewan, membuat suasanya kian tak sedap.

Kondisi terburuk terjadi di lantai 3-4 pasar yang dahulu dipergunakan untuk gedung bioskop dan biliard. Di lantai itu terlihat hamparan kosong terlihat di dua lantai itu. Mengakses kawasan ini cukup sulit, lantaran dua tangga utama sudah tak dipergunakan.

Salah satu pedagang sayur pasar Slipi, Mursnin (38), mengakui kondisi pasar kian mengkhawatirkan, selain bocor saat hujan, pasar berbau tak sedap yang berasal dari kotoran hewan. "Tiap tahun pembeli selalu menurun, pasar makin sepi," tutur Mursnin.

Hal sama diungkapkan, Sumiyem (60), pedagang sembako yang mengalami penurunan penghasilan. Hal ini terjadi sejak masa pakai pasar habis dari tahun 2010. "Setiap hujan pasar selalu sepi dan tak didatang pembeli," tutupnya.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4537 seconds (0.1#10.140)