Pengayuh Becak di Jakarta Akan Diberikan Pelatihan OK OCE

JAKARTA - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah melakukan penataan terhadap keberadaan para pengayuh becak di ibu kota.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Salahuddin Uno mengatakan, pihaknya telah melakukan pertemuan dengan Serikat Becak Jakarta (Sebaja) pada Selasa kemarin.

Dia menjelaskan, Sebaja meminta Pemprov DKI segera melakukan penataan. Karena sebagian besar pekerja pengayuh becak itu sudah lanjut usia dan tidak kuat menggowes. Tak hanya itu, Sebaja juga mengaku sudah menata seluruh becak di Jakarta Utara yang berjumlah 2.907.

"Penataannya itu bisa berupa pelatihan OK OCE yang mereka minta atau disediakan becak listrik," ujar Sandi di Balai Kota DKI, Rabu (4/7/2018).

Sandi menambahkan, Peraturan Daerah (Perda) tidak memperbolehkan becak untuk beredar di jalan protokol. Kalau Pemprov DKI menyediakan becak listrik.

"Gimana nih negara kita ojek online aja yang jumlahnya lebih dari setengah juta masih beroperasi, padahal masih melawan hukum, becak-becak ini jadi saya bilang sabar," tutur Sandi menirukan jawaban dari pengayuh becak.

Namun demikian, lanjut Sandi, pihaknya akan melihat regulasinya agar para pengayuh becak itu bisa menjadi bagian dari kearifan lokal dan tidak melanggar peraturan.

"Sama dengan yang kemarin ditanyakan soal ojek online, kita harus cari inovasi regulasinya," kata Sandi. (Baca Juga: Soal Becak, Taufik: Warga Lingkungan Perlu untuk Belanja ke Pasar
Menurut Sandi, becak di Jakarta ini menjadi pekerjaan Pemprov DKI untuk dibenahi. Agar kedepannya becak ini tak melanggar aturan hukum.

"Ini PR (pekerjaan rumah) bagi kami regulator supaya apa yang jadi realita di masyarakat tidak melanggar hukum dan ketentuan," tutupnya.