Coblos Ulang Terkait Pilgub DKI, Anies-Sandi Menang
A
A
A
JAKARTA - Pilgub DKI Jakarta diwarnai dengan Pemilihan Suara Ulang (PSU) di TPS 01 Utan panjang, Kemayoran, Jakarta Pusat dan TPS 29, Kalibata, Jakarta Selatan.
Pasangan calon gubernur (cagub)-wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut tiga mendapatkan kemenangan di dua TPS tersebut.
TPS 29 Kalibata diketahui merupakan merupakan pemilih Anies-Sandi. Di mana pada 15 Februari lalu, Anies-Sandi mendapatkan 345 dari 421 suara.
Hasil tersebut hampir sama dengan hasil PSU yang digelar Minggu (19/2/2017). Di mana, Anies-Sandi justru mendapatkan tambahan hingga 385 dari 421 suara.
Sementara di TPS 01 Utan Panjang, kemayoran, pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat yang sempat memenangkan perolehan suara sebanyak 198 suara berubah menjadi 104 dalam hasil hitungan PSU.
Sedangkan Anies-Sandi sebelumnya berada di posisi kedua pada 15 Februari lalu dengan angka 177 suara, pada PSU menjadi 134 suara dan menempati posisi pertama. PSU TPS 01 hari ini diketahui warga yang menyampaikan hak suaranya tak sebanyak pada 15 Februari.
Pemungutan suara ulang hari ini diikuti sebanyak 257 pemilih dari total 601, Sedangkan pada pemilihan sebelumnya ada sebanyak 442 pemilih yang menyalurkan hak suaranya.
Tim Pemenangan Anies-Sandi memuji sikap Bawaslu DKI Jakarta yang merekomendasikan agar dilakukan pemungutan suara ulang. Meski TPS 29 Kalibata yang diulang merupakan pemilih Anies-Sandi.
Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif mengatakan, dengan dilakukan pemungutan suara ulang, merupakan pertanda bahwa demokrasi di Indonesia semakin baik.
Sebab ada satu suara yang dianggap melanggar, maka harus diulang. "Itu mengajarkan orang taat hukum," ujarnya saat mendatangi TPS 29 Kalibata.
Syarif mengatakan, secara umum ada tiga hal yang diperhatikan dari pemungutan suara ulang. Yakni prosedural pemilu, tata aturan, dan hak politik.
Secara prosedur, memang ada yang dilanggar yakni ada warga yang menggunakan C6 milik orang lain. Dan itu secara aturan, harus diulang. Sebab menurutnya, apabila pelanggaran kecil dibiarkan, dikhawatirkan yang besar juga akan diloloskan.
Pelanggaran ini, lanjut Syarif, memang serupa dengan TPS 01 Kemayoran. Yakni menggunakan C6 milik orang lain. Salah satu azas pemilu adalah langsung.
Namun ketika ada orang yang menggunakan C6 orang lain, maka dianggap sudah tidak langsung. "Namun yang paling penting adalah hak politik warga harus dilindungi," ujarnya.
Ketua Bidang Teritori dan Jaringan Tim Pemenangan Anies-Sandi, Khoiruddin, berterima kasih kepada seluruh pemilih Anies-Sandi yang telah mengorbankan waktu dan tenaga, hanya untuk memenangkan Anies-Sandi di PSU
Ucapan terima kasih juga Khoiruddin sampaikan kepada seluruh tim sukses, mulai dari para pengurus PKS, Gerindra, maupun relawan, yang telah berlelah-lelah menjaga suara dengan jaga malam hingga sampai pelaksanaan pencoblosan hari ini.
"Kalian luar biasa. Allahu akbar!" ujar Wakil Ketua DPW PKS Jakarta itu.
Sementara itu, Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saeful mengaku tidak rugi bila memang benar adanya dua TPS yang melakukan PSU dimenangkan oleh pasangan anies-Sandi. Terpenting dia meminta agar penyelenggara dapat mencegah terjadinya kecurangan.
"Saya hanya meminta penyelenggara pemilu jujur dan adil," ungkapnya.
Pasangan calon gubernur (cagub)-wakil gubernur (cawagub) DKI Jakarta nomor urut tiga mendapatkan kemenangan di dua TPS tersebut.
TPS 29 Kalibata diketahui merupakan merupakan pemilih Anies-Sandi. Di mana pada 15 Februari lalu, Anies-Sandi mendapatkan 345 dari 421 suara.
Hasil tersebut hampir sama dengan hasil PSU yang digelar Minggu (19/2/2017). Di mana, Anies-Sandi justru mendapatkan tambahan hingga 385 dari 421 suara.
Sementara di TPS 01 Utan Panjang, kemayoran, pasangan nomor urut 2, Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)- Djarot Saiful Hidayat yang sempat memenangkan perolehan suara sebanyak 198 suara berubah menjadi 104 dalam hasil hitungan PSU.
Sedangkan Anies-Sandi sebelumnya berada di posisi kedua pada 15 Februari lalu dengan angka 177 suara, pada PSU menjadi 134 suara dan menempati posisi pertama. PSU TPS 01 hari ini diketahui warga yang menyampaikan hak suaranya tak sebanyak pada 15 Februari.
Pemungutan suara ulang hari ini diikuti sebanyak 257 pemilih dari total 601, Sedangkan pada pemilihan sebelumnya ada sebanyak 442 pemilih yang menyalurkan hak suaranya.
Tim Pemenangan Anies-Sandi memuji sikap Bawaslu DKI Jakarta yang merekomendasikan agar dilakukan pemungutan suara ulang. Meski TPS 29 Kalibata yang diulang merupakan pemilih Anies-Sandi.
Sekretaris Tim Pemenangan Anies-Sandi, Syarif mengatakan, dengan dilakukan pemungutan suara ulang, merupakan pertanda bahwa demokrasi di Indonesia semakin baik.
Sebab ada satu suara yang dianggap melanggar, maka harus diulang. "Itu mengajarkan orang taat hukum," ujarnya saat mendatangi TPS 29 Kalibata.
Syarif mengatakan, secara umum ada tiga hal yang diperhatikan dari pemungutan suara ulang. Yakni prosedural pemilu, tata aturan, dan hak politik.
Secara prosedur, memang ada yang dilanggar yakni ada warga yang menggunakan C6 milik orang lain. Dan itu secara aturan, harus diulang. Sebab menurutnya, apabila pelanggaran kecil dibiarkan, dikhawatirkan yang besar juga akan diloloskan.
Pelanggaran ini, lanjut Syarif, memang serupa dengan TPS 01 Kemayoran. Yakni menggunakan C6 milik orang lain. Salah satu azas pemilu adalah langsung.
Namun ketika ada orang yang menggunakan C6 orang lain, maka dianggap sudah tidak langsung. "Namun yang paling penting adalah hak politik warga harus dilindungi," ujarnya.
Ketua Bidang Teritori dan Jaringan Tim Pemenangan Anies-Sandi, Khoiruddin, berterima kasih kepada seluruh pemilih Anies-Sandi yang telah mengorbankan waktu dan tenaga, hanya untuk memenangkan Anies-Sandi di PSU
Ucapan terima kasih juga Khoiruddin sampaikan kepada seluruh tim sukses, mulai dari para pengurus PKS, Gerindra, maupun relawan, yang telah berlelah-lelah menjaga suara dengan jaga malam hingga sampai pelaksanaan pencoblosan hari ini.
"Kalian luar biasa. Allahu akbar!" ujar Wakil Ketua DPW PKS Jakarta itu.
Sementara itu, Cawagub DKI Jakarta nomor urut 2, Djarot Saeful mengaku tidak rugi bila memang benar adanya dua TPS yang melakukan PSU dimenangkan oleh pasangan anies-Sandi. Terpenting dia meminta agar penyelenggara dapat mencegah terjadinya kecurangan.
"Saya hanya meminta penyelenggara pemilu jujur dan adil," ungkapnya.
(maf)