Ratusan TPS di Jakarta Selatan Terpantau Rawan
A
A
A
JAKARTA - Polres Jakarta Selatan akan mengerahkan ratusan personel untuk mengamankan pencoblosan di Pilgub DKI 2017. Saat ini, ada sekitar 114 tempat pemungutan suara (TPS) yang terpantau rawan.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwam Kurniawan mengatakan, sukses menggelar simulasi pengamanan pelaksanaan pemilu Gubernur dan Wagub DKI Jakarta 2017 di lapangan bola Jalan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Simulasi dilakukan agar petugas lebih siap menghadapi adanya kerawanan saat pemilihan Pilgub DKI Jakarta itu digelar nanti. Adapun personel yang dikerahkan dalam pengamanan di tiap TPS yang ada di Jakarta Selatan itu berjumlah 900 orang.
"Dalam pengamanan, kita membuat sejumlah pola dari semua TPS. Ada TPS yang kami anggap aman, ada yang rawan satu atau dua. Sedang yang rawan, tentu cukup banyak, hampir ada 114 TPS masuk rawan," jelasnya kepada wartawan, Rabu (8/2/2017).
Dia menambahkan, adapun kerawanan itu terjadi umumnya karena TPS tersebut berada jauh lokasinya dari pemukiman padat penduduk. Namun, polisi tetap menyiagakan pasukannya di TPS yang rawan itu demi kelancaran pemilu nanti.
Sementara itu, Ketua KPU Jaksel Muhammad Iqbal menerangkan, simulasi itu dilakukan bersama kepolisian untuk mengukur sejauh mana kesiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Adapun jumlah KPPS di Jakarta Selatan itu sebanyak 20.811.
"Jadi, nanti saat pemilu digelar, satu TPS itu akan diisi oleh tujuh orang KPPS. Disamping itu, kita siapkan satgas perlindungan TPS berjumlah tujuh orang," paparnya.
Dia membeberkan, untuk pemilih yang disabilitas, ukuran TPS pun akan disesuaikan, tak boleh kurang dari 90 cm lebarnya agar mempermudah pemilih yang disabilitas itu. Terutama yang menggunakan kursi roda. Sedang tingginya, tak boleh lebih dari 35 cm.
"Kami juga akan mensimulasikan peran anggota kepolisian. Kita juga berharap semua pihak dan masyarakat menyukseskan pilkada ini," katanya.
Kapolres Jakarta Selatan Kombes Iwam Kurniawan mengatakan, sukses menggelar simulasi pengamanan pelaksanaan pemilu Gubernur dan Wagub DKI Jakarta 2017 di lapangan bola Jalan Ahmad Yani, Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.
Simulasi dilakukan agar petugas lebih siap menghadapi adanya kerawanan saat pemilihan Pilgub DKI Jakarta itu digelar nanti. Adapun personel yang dikerahkan dalam pengamanan di tiap TPS yang ada di Jakarta Selatan itu berjumlah 900 orang.
"Dalam pengamanan, kita membuat sejumlah pola dari semua TPS. Ada TPS yang kami anggap aman, ada yang rawan satu atau dua. Sedang yang rawan, tentu cukup banyak, hampir ada 114 TPS masuk rawan," jelasnya kepada wartawan, Rabu (8/2/2017).
Dia menambahkan, adapun kerawanan itu terjadi umumnya karena TPS tersebut berada jauh lokasinya dari pemukiman padat penduduk. Namun, polisi tetap menyiagakan pasukannya di TPS yang rawan itu demi kelancaran pemilu nanti.
Sementara itu, Ketua KPU Jaksel Muhammad Iqbal menerangkan, simulasi itu dilakukan bersama kepolisian untuk mengukur sejauh mana kesiapan Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS). Adapun jumlah KPPS di Jakarta Selatan itu sebanyak 20.811.
"Jadi, nanti saat pemilu digelar, satu TPS itu akan diisi oleh tujuh orang KPPS. Disamping itu, kita siapkan satgas perlindungan TPS berjumlah tujuh orang," paparnya.
Dia membeberkan, untuk pemilih yang disabilitas, ukuran TPS pun akan disesuaikan, tak boleh kurang dari 90 cm lebarnya agar mempermudah pemilih yang disabilitas itu. Terutama yang menggunakan kursi roda. Sedang tingginya, tak boleh lebih dari 35 cm.
"Kami juga akan mensimulasikan peran anggota kepolisian. Kita juga berharap semua pihak dan masyarakat menyukseskan pilkada ini," katanya.
(ysw)