Dukung Ahok, Konsekuensi Golkar Merapat ke Pemerintahan Jokowi

Kamis, 16 Juni 2016 - 10:29 WIB
Dukung Ahok, Konsekuensi Golkar Merapat ke Pemerintahan Jokowi
Dukung Ahok, Konsekuensi Golkar Merapat ke Pemerintahan Jokowi
A A A
JAKARTA - Dukungan Partai Golkar kepada bakal calon petahana Basuki Tjahaja Purnama (Ahok) tak terlepas dari masuknya partai berlambang pohon beringin itu ke dalam pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Karena, orang nomor satu di Indonesia itu adalah orang penting di balik kedudukan Ahok di DKI 1.

Pengamat Politik Universitas Islam (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta, Zaki Mubarak mengatakan, kebijakan tersebut merupakan harga yang dibayar Golkar setelah menyatakan dukungannya kepada Joko Widodo dan siap bergabung dalam pemerintahan.

"Publik menangkap Jokowi berada di belakang Ahok dan tetap menjadi DKI satu. Sebagai bagian dari konsolidasi kekuasaan Jokowi saat ini dan menghadapi Pilpres 2019," kata Zaki saat dihubungi Sindonews, Kamis (16/6/2016).

Kebiasaan Partai Golkar mendekati calon yang potensial menang sebagai kebiasaan partai Orde Baru itu. Oleh karena itu, publik tidak kaget dengan dukungan Partai Golkar yang secara tiba-tiba ke Ahok.

"Dari latarbelakangnya Golkar mendukung Jokowi, jadi tidak mengherankan kemudian Golkar diminta memenangkan Ahok. Alasan-alasan bisa dibuat di kemudian hari," kata Zaki.

Sebelumnya, Pelaksana Tugas (Plt) Ketua DPD Partai Golkar DKI Jakarta Yorrys Raweyai mengatakan, partainya sudah melakukan pengkajian secara mendalam tentang calon Gubernur DKI yang pas di Pilgub DKI Jakarta.

Dalam kajian itu, DPD Golkar DKI Jakarta melihat potensi Ahok menang di Pilgub mendatang karena satu jutaan penduduk Jakarta yang nonpartisan mendukung Ahok. Berdasarkan hal tersebut, kata Yorrys, pihaknya memutuskan mendukung Ahok dibandingkan mendukung kadernya sendiri.

"Buat apa mengusung kalau untuk kalah? Orang mengusung untuk menang kan? Sekarang siapa yang bisa mengatakan kalau Pilkada hari ini, siapa yang bisa menyaingi Ahok? Enggak ada, ya kita harus realistis saja," kata Yorrys di Senayan, Jakarta pada Selasa 14 Juni 2016.
(mhd)
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3455 seconds (0.1#10.140)