Penjelasan Gerindra Soal Status Sanusi & Sandiaga Uno
A
A
A
JAKARTA - DPD Gerindra DKI Jakarta menegaskan proses penjaringan bakal calon (Balon) Gubernur DKI Jakarta tak memiliki kendala. Meskipun ada dua nama balon yang sedang menjadi pembicaraan publik.
Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik mengatakan, dua balon yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat yakn, M Sanusi terkait kasus dugaan suap dalam Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. Serta Sandiaga Uno yang namanya disebut-sebut masuk dalam dokumen Panama Papers.
"Proses penjaringan jalan terus. Enggak ada yang gantikan Sanusi," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis, 7 April 2016. Bahkan, lanjut Taufik, hari ini Yusril Ihza Mahendra pun direncanakan mengembalikan formulir pendaftaran balon Gubernur dari Partai Gerindra.
Mengenai masuknya nama Sandiaga Uno di Panama Papers, Taufik mengungkapkan, hal itu bukanlah sebuah masalah. "Panama Papers salah apa enggak gitu loh. Pertanyaannya, masak Panama Papers terus Anda bilang langsung salah, menurut saya mendengar penjelasan macam-macam orang belum tentu salah," ucapnya.
Ketua DPD Gerindra DKI Mohamad Taufik mengatakan, dua balon yang tengah menjadi pembicaraan masyarakat yakn, M Sanusi terkait kasus dugaan suap dalam Raperda tentang Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil Provinsi DKI Jakarta Tahun 2015-2035 dan Raperda tentang Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Pantai Utara Jakarta. Serta Sandiaga Uno yang namanya disebut-sebut masuk dalam dokumen Panama Papers.
"Proses penjaringan jalan terus. Enggak ada yang gantikan Sanusi," kata Taufik di Gedung DPRD DKI Jakarta, Kebon Sirih, Jakarta Pusat, Kamis, 7 April 2016. Bahkan, lanjut Taufik, hari ini Yusril Ihza Mahendra pun direncanakan mengembalikan formulir pendaftaran balon Gubernur dari Partai Gerindra.
Mengenai masuknya nama Sandiaga Uno di Panama Papers, Taufik mengungkapkan, hal itu bukanlah sebuah masalah. "Panama Papers salah apa enggak gitu loh. Pertanyaannya, masak Panama Papers terus Anda bilang langsung salah, menurut saya mendengar penjelasan macam-macam orang belum tentu salah," ucapnya.
(whb)