Sosialisasikan Penertiban Kalijodo, Pemkot Jakut Tempeli Edaran

JAKARTA - Pemerintah Kota (Pemkot) Jakarta Utara langsung melakukan sosialisasi kepada empat RT yang berada di RW05 Pejagalan, Penjaringan, Jakarta Utara. Sosialisasi itu guna memperlancar relokasi yang dilakukan pemerintah daerah (Pemda) di Kalijodo.

Dalam sosialisasi itu, sejumlah aparat gabungan yang berjumlah 200 orang diturunkan, terdiri dari polisi 100 personel, TNI 25 personel, dan Satpol PP 75 personel, dengan dikawal dari Wali Kota Jakarta Utara, Kapolsek Penjaringan, dan Kasatpol PP Jakarta Utara.

Wali Kota Jakarta Utara Rustam Efendi mengatakan, kunjungan itu untuk memberi tawaran dan sosialisasi kepada warga dan pengusaha Kalijodo terkait penertiban di wilayah Kalijodo.

"Hanya pemberitahuan soal penertiban kepada penghuni di sana. Supaya nantinya (penertiban) berlangsung baik, aman, dan kondusif," kata Rustam di lokasi, Minggu 14 Februari 2016.

Rustam mengatakan, kedatangannya bukan untuk memberikan Surat Peringatan 1 (SP1) kepada sejumlah warga.

Kata dia, warga yang memiliki KTP Jakarta akan direlokasi ke sejumlah rumah susun (rusun) yang ada di Ibu Kota. Sedangkan bagi warga yang tidak punya Kartu Tanda Penduduk (KTP) Jakarta akan dipulangkan ke kampung halamannya masing-masing.

Berdasarkan pantauan SINDO, dalam sosialisasi itu sejumlah aparat menempeli kertas edaran berwarna putih. Tidak ada perlawanan dari warga dalam sosialisasi itu, sejumlah petugas tampak leluasa masuk menyusuri gang-gang sempit di Kalijodo dan menempeli edaran di depan kafe-kafe maupun rumah warga di kawasan itu.

Selain melakukan upaya mensosialisasi secara tertulis kepada warga, Rustam juga mengaku telah mencoba mengkontak pimpinan Kalijodo, Daeng Azis. Namun berulang kali dikontak melalui ponsel selularnya, Daeng enggan menjawab telepon tersebut. "Kami akan upayakan terus supaya bisa bicara dengan penguasa di Kalijodo," tutur Rustam.

PILIHAN:

Pengemudi Go-Jek Ditembak Saat Melintas di Kemang