Tempatnya Dibongkar, Manajer Hotel Pop Kemang Merugi

JAKARTA - Hotel Pop di Kemang, Jakarta Selatan terkena penertiban poyek normalisasi kali Krukut. Akibat penertiban tersebut, Hotel Pop pun mengalami kerugian materil.

"Dari awal memang Pop Kemang tahu ini lahan hijau dan kita juga semua ada surat izin, IMB, jenis izin apapun kita lengkap," ujar Manager Hotel Pop Richard Sembiring pada wartawan, Rabu (12/10/2016).

Menurutnya, lahan yang ditempatinya itu dahulunya lahan kosong. Lalu, manajemen Hotel Pop diberikan akses untuk memelihara dan memanfaatkan lahan tersebut sehingga dibangun hotel di kawasan tersebut. Pihak manajemen pun menanami pohonan di kawasan tersebut untuk membuat kawasan itu tetap hijau.

Baru saat terjadi banjir kemarin, kata Richard, pihaknya berkoordinasi dengan Pemkot Jaksel untuk mencari solusi agar Kemang bebas dari banjir. Adapun solusi itu berupa pembebasan lahan yang ada di bantran kali Krukut. Akhirnya, pihak hotel pun membongkari sendiri bangunan yang masuk di lahan bantaran kali.

"Target kita minggu ini tembok pembatas (yang masuk pembebasan lahan di Kali Krukut) sudah selesai dan sampai akhir bulan semua tanah ini sudah kita bebaskan," tuturnya.

Maka itu, paparnya, manajemen hotel pun akan merombak bentuk hotel tersebut dan saat ini tengah dirancang arsitekturnya. Bentuk itu pun dtargetkan tak lagi menganggu aliran air kali Krukut.

"Untuk kerugian, bisa dilihat untuk okupansi hotel, kita masih tinggi, masih di sekitar 80-90 persen. Masalah pembongkaran beton dan sebagainya pasti kami mengalami kerugian material. Jumlahnya belum diakumulasi," jelasnya.

Sementara itu, Kasudin Tata Air Jakarta Selatan Holi Susanto menerangkan, pembongkaran tahap satu ini meliputi kawasan Petogogan, Kemang, dan Kebayoran Baru untuk mengantisipasi banjir yang sering terjadi di kawasan tersebut.

Selain Hotel Pop, empat bangunan di Jalan Pulo Raya IV, RT 6/1, Petogogan, Jakarta Selatan pun dibongkar bangunan itu berdiri di pinggiran kali dan berhimpiandengan rumah pompa Trakanita, Petogogan, Jakarta Selatan. "Pembongkarannya manual karena akses alat berat masuk kesini tak ada," paparnya.