Sejarah Kali Bekasi, Sungai Peninggalan Raja Purnawarman untuk Mengendalikan Banjir Kuno di Kerajaan Tarumanegara
loading...
A
A
A
Kali Gomati, (galian itu ) 6.122 tumbak panjangnya, pekerjaan ini di mulai pada hari baik, tanggal 8 Paro Petang Bulan Phalguna.
Kemudian disudahi pada hari tanggal ke 13 Paro Terang Bulan Caitra. Jadi hanya 21 harisaja untuk itu diadakan selamatan yang dilaksanakan para Brahmana. Untuk selamatan itu, Raja Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi,”.
Dalam tulisan itu, dengan jelas bahwa Raja Purnawarman pernah memerintahkan untuk penggalianKali Candrabhagha (Kali Bekasi)lalu Kali Gomati. Dari sini kita lihat, Purnawarman adalah raja yang sangat memperhatikan rakyatnya.
Penggalian ini sangat memeperhatikan kesejahteraan rakyat dan membuktikan pengetahuan bertaniKerajaanTarumanegara sudah cukup maju pada jamannya. Sungai itu digali adalah terusan untuk mengalirkan air dari hulu di Bogor hingga Bekasi ke laut Utara Jawa.
Purnawarman Putra Rajaresi Darmayawarmanguru
Purnawarman merupakan putra Rajaresi Darmayawarmanguru putra Jayasingawarman. Maharesi Jayasingawarman, pendiri kerajaan Tarumanagara adalah menantu sang Prabu Dewawarman VIII, raja terakhir kerajaan Salakanagara.
Kerajaan Salakanagara yang berkuasa dari 130-362 M (232 tahun) yang beribu kota di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Dinasti Warman ini merupakan penerus Kerajaan Salakanagara.
Purnawarman lahir tanggal 8 bagian gelap bulan Palguna tahun 294 Saka (16 Maret 372 Masehi). Baca juga: Sejarah Stasiun Bekasi, Dibangun Hindia Belanda Tahun 1887 untuk Jalur Ekonomi Pulau Jawa
Di naskah Wangsakerta juga disebutkan bahwa di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja daerah yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada, Pandeglang) sampai ke Purwalingga (sekarang Purbalingga) di Jawa Tengah.
Secara tradisional Cipamali (Kali Brebes) dianggap batas kekuasaan raja-raja penguasa Jawa Barat masa silam. Selama masa pemerintahannya, Purnawarman telah menaklukan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Barat, yang belum tunduk kepada kekuasaan Tarumanagara.
Kemudian disudahi pada hari tanggal ke 13 Paro Terang Bulan Caitra. Jadi hanya 21 harisaja untuk itu diadakan selamatan yang dilaksanakan para Brahmana. Untuk selamatan itu, Raja Purnawarman menghadiahkan 1.000 ekor sapi,”.
Dalam tulisan itu, dengan jelas bahwa Raja Purnawarman pernah memerintahkan untuk penggalianKali Candrabhagha (Kali Bekasi)lalu Kali Gomati. Dari sini kita lihat, Purnawarman adalah raja yang sangat memperhatikan rakyatnya.
Penggalian ini sangat memeperhatikan kesejahteraan rakyat dan membuktikan pengetahuan bertaniKerajaanTarumanegara sudah cukup maju pada jamannya. Sungai itu digali adalah terusan untuk mengalirkan air dari hulu di Bogor hingga Bekasi ke laut Utara Jawa.
Purnawarman Putra Rajaresi Darmayawarmanguru
Purnawarman merupakan putra Rajaresi Darmayawarmanguru putra Jayasingawarman. Maharesi Jayasingawarman, pendiri kerajaan Tarumanagara adalah menantu sang Prabu Dewawarman VIII, raja terakhir kerajaan Salakanagara.
Kerajaan Salakanagara yang berkuasa dari 130-362 M (232 tahun) yang beribu kota di Rajatapura, Pandeglang sekarang. Dinasti Warman ini merupakan penerus Kerajaan Salakanagara.
Purnawarman lahir tanggal 8 bagian gelap bulan Palguna tahun 294 Saka (16 Maret 372 Masehi). Baca juga: Sejarah Stasiun Bekasi, Dibangun Hindia Belanda Tahun 1887 untuk Jalur Ekonomi Pulau Jawa
Di naskah Wangsakerta juga disebutkan bahwa di bawah kekuasaan Purnawarman terdapat 48 raja daerah yang membentang dari Salakanagara atau Rajatapura (di daerah Teluk Lada, Pandeglang) sampai ke Purwalingga (sekarang Purbalingga) di Jawa Tengah.
Secara tradisional Cipamali (Kali Brebes) dianggap batas kekuasaan raja-raja penguasa Jawa Barat masa silam. Selama masa pemerintahannya, Purnawarman telah menaklukan kerajaan-kerajaan lain di Jawa Barat, yang belum tunduk kepada kekuasaan Tarumanagara.