Agar Nyaman Selama Pandemi Corona, 1.823 RTLH di Bogor Segera Diperbaiki

Jum'at, 10 Juli 2020 - 10:04 WIB
loading...
Agar Nyaman Selama Pandemi...
Foto: Ilustrasi/SINDOnews/Dok
A A A
BOGOR - Sebanyak 1.823 Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) di Kota Bogor tahun ini bakal diperbaiki. Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyiapkan bantuan sebesar Rp17,5 juta untuk setiap rumah melalui program Bantuan Stimulan Perumahan Swadaya (BSPS).

Kepala Balai Pelaksanaan Penyedia Perumahan Jawa II, Direktorat Jenderal (Ditjen) Penyediaan Perumahan, Kementerian PUPR, Kiagoos Egie Ismail, mengatakan, program BSPS merupakan bantuan stimulan rutin setiap tahun dari pemerintah untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR). (Baca juga: Rumah Tak Layak Huni Dekat Istana Bogor Ambruk, Lima Penghuni Luka-luka)

"Anggaran Rp17,5 juta ini dibagi dua, yakni Rp15 juta untuk bahan material, yang Rp 2,5 juta untuk tenaga kerjanya. Kalau ada kekurangan anggaran saat pengerjaan dibantu sama swadaya masyarakat, karena bantuan kami sifatnya stimulan," ujarnya di Balai Kota Bogor , Jumat (10/7/2020).

Ia menjelaskan, program BSPS bukan sekadar untuk mengurangi jumlah RTLH yang ada di Indonesia. Namun lebih dari itu, yakni demi menghasilkan generasi yang lebih baik, mengingat rumah merupakan inti dari sebuah keluarga. (Baca juga: Mobil Warga Cilacap Nyungsep di Sungai Kalimalang, Ibu dan Anak Terbawa Arus)

Karenanya, sebelum serah terima buku tabungan ini, pihaknya sudah melakukan proses verifikasi dan screening agar bantuan yang diberikan tepat sasaran. "Jadi, kami lihat kondisi rumahnya secara fisik, dari atap, struktur bangunan, dan pemilik rumah yang memang kategori MBR. Karena ini uang negara, akuntabilitas harus clean and clear," tegasnya.

Setelah acara simbolis serah terima ini, penerima bantuan bisa langsung merenovasi rumahnya dengan target rampung dalam dua bulan. Tim dari PUPRakan turun ke lapangan untuk melihat kualitas pondasi apakah dilakukan dengan benar atau tidak.

"Harapan kami bantuan stimulan ini bermanfaat bagi warga dan kualitas hidup warga Kota Bogor bisa menjadi lebih baik," imbuhnya. (Baca juga: Pemkot Bogor Siapkan Rusunawa Cibuluh Jadi Ruang Isolasi Pasien Covid-19)

Sementara Wali Kota Bogor Bima Arya mengatakan, ketika Pandemi Covid-19 pemerintah meminta warga untuk di rumah saja. Aturan ini disikapi beragam. Bagi yang rumahnya nyaman tentu tidak menjadi masalah. Tetapi bagaimana dengan warga yang rumahnya tidak layak huni, tidak ada ventilasi udara, rumah kebanjiran, dan lainnya, tentu menderita.

Pemkot Bogor menargetkan di 2024 ada sebanyak 20 ribu RTLH menjadi layak huni. Hal ini sejalan dengan visi Kota Bogor, yakni mewujudkan Kota Ramah dan Layak Keluarga. (Baca juga Infografis: Pandemi Covid-19 Mempercepat Proses Disrupsi di Berbagai Sektor)

"Di masa Pandemi Covid-19 kita punya banyak permasalahan ekonomi. Kami berharap dengan program BSPS bisa turut merangsang ekonomi Kota Bogor. Memaksimalkan potensi lokal, bukan hanya penerima bantuan yang dapat manfaatnya tapi yang lainnya juga dapat. Tentunya dengan tetap memperhatikan kualitas dan standar rumah," tukasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1831 seconds (0.1#10.140)