4 Ruas Tol Jabodetabek yang Rawan Terjadi Kecelakaan
loading...
A
A
A
JAKARTA - Sejumlah ruas jalan tol di Jabodetabek tergolong rawan terjadi kecelakaan lalu lintas. Meski terbilang bebas hambatan, kecelakaan di jalan tol masih kerap terjadi yang disebabkan beberapa faktor.
Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam rilisnya yang pernah diterbitkan pada November 2021 menyebutkan, kecelakaan di jalan tol banyak terjadi antara pukul 00.00-06.00 WIB, dan pukul 10.00-13.00 WIN.
Kecelakaan di jalan tolumumnya disebabkan antara lain pengemudi yang kurang antisipasi atau tidak fokus, sopir kelelahan dan mengantuk, dan tidak menjaga jarak.
Terdapat dua fase waktu sopir mengalami kelelahan dan kantuk saat berkendara di jalan tol, yakni pukul 00.00 WIB sampai dini hari, dan pukul 10.00-13.00 WIB.
Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Iwan Puja Riyadi dalam studinya yang dipublikasikan di laman resmi UGM pada November 2021, menyebutkan, terdapat empat faktor yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol, yakni faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor lingkungan jalan, dan faktor cuaca.
Faktor pengemudi umumnya kondisi mengantuk, tidak fokus, kelelahan, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol.
Faktor kendaraan antara lain kondisi mesin, rem, lampu, ban, dan muatan. Daktor cuaca berupa kondisi hujan, kabut, atau asap.
Sedangkan faktor lingkungan jalan, antara lain desain median, gradien, alinyemen, dan jenis permukaan, ataupun kontrol lalu lintas seperti marka, rambu, dan lampu lalu lintas.
Terdapat beberapa faktor penyebab terjadinya kecelakaan di jalan tol. Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) dalam rilisnya yang pernah diterbitkan pada November 2021 menyebutkan, kecelakaan di jalan tol banyak terjadi antara pukul 00.00-06.00 WIB, dan pukul 10.00-13.00 WIN.
Kecelakaan di jalan tolumumnya disebabkan antara lain pengemudi yang kurang antisipasi atau tidak fokus, sopir kelelahan dan mengantuk, dan tidak menjaga jarak.
Terdapat dua fase waktu sopir mengalami kelelahan dan kantuk saat berkendara di jalan tol, yakni pukul 00.00 WIB sampai dini hari, dan pukul 10.00-13.00 WIB.
Peneliti Pusat Studi Transportasi dan Logistik (Pustral) UGM Iwan Puja Riyadi dalam studinya yang dipublikasikan di laman resmi UGM pada November 2021, menyebutkan, terdapat empat faktor yang menjadi penyebab kecelakaan di jalan tol, yakni faktor pengemudi, faktor kendaraan, faktor lingkungan jalan, dan faktor cuaca.
Faktor pengemudi umumnya kondisi mengantuk, tidak fokus, kelelahan, menyetir di bawah pengaruh obat-obatan, narkotika, atau alkohol.
Faktor kendaraan antara lain kondisi mesin, rem, lampu, ban, dan muatan. Daktor cuaca berupa kondisi hujan, kabut, atau asap.
Sedangkan faktor lingkungan jalan, antara lain desain median, gradien, alinyemen, dan jenis permukaan, ataupun kontrol lalu lintas seperti marka, rambu, dan lampu lalu lintas.