Gagal Ginjal Akut, 8 Anak-anak Dilarikan ke RSCM Jakarta
loading...
A
A
A
JAKARTA - Delapan pasien gagal ginjal akut progresif atipikal l/acute kidney injury (AKI) di Jakarta Barat saat ini telah dirujuk ke Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo ( RSCM ). Hingga kini, pasien tersebut masih menjalani perawatan.
"RS rujukan gagal ginjal anak saat ini di RSCM," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Diketahui, delapan pasien tersebut berasal dari wilayah Cengkareng lima orang, Kebon Jeruk dua orang dan Kembangan satu orang. Mereka rata-rata berusia di bawah lima tahun.
Erizon mengatakan, gejala awal yang dialami sejumlah pasien tersebut yakni mengeluh tidak bisa buang air kecil dan demam. Meski demikian, dirinya belum mengetahui pasti terkait apa saja faktor penyebab munculnya penyakit misterius tersebut.
"Belum bisa dibuktikan (kalau dari obat sirup) kalau karena belajar dari negara lain memang disinyalir karena pelarut obat-obatan tersebut. Sedangkan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) masih belum memberikan statement dan kita masih menunggu hasil (penelitian) dari BPOM," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan hingga 18 Oktober 2022 total gangguan ginjal akut progresif atipikal/AKI sebanyak 206 kasus, dan mengakibatkan 99 anak meninggal dunia.
Juru Bicara Kemenkes Syahril mengungkapkan, sejak akhir Agustus 2022, pihaknya dan IDAI telah menerima laporan peningkatan kasus yang tajam pada anak, utamanya di bawah usia lima tahun. Peningkatan kasus ini berbeda dengan yang sebelumnya, dan saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian.
Di samping itu, Syahril menegaskan, kasus ini tidak ada hubungannya dengan vaksin maupun infeksi Covid-19.
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari enam tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,” katanya.
"RS rujukan gagal ginjal anak saat ini di RSCM," kata Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Barat Erizon Safari kepada wartawan, Jumat (21/10/2022).
Diketahui, delapan pasien tersebut berasal dari wilayah Cengkareng lima orang, Kebon Jeruk dua orang dan Kembangan satu orang. Mereka rata-rata berusia di bawah lima tahun.
Erizon mengatakan, gejala awal yang dialami sejumlah pasien tersebut yakni mengeluh tidak bisa buang air kecil dan demam. Meski demikian, dirinya belum mengetahui pasti terkait apa saja faktor penyebab munculnya penyakit misterius tersebut.
"Belum bisa dibuktikan (kalau dari obat sirup) kalau karena belajar dari negara lain memang disinyalir karena pelarut obat-obatan tersebut. Sedangkan Badan Pengawas Obat-obatan dan Makanan (BPOM) masih belum memberikan statement dan kita masih menunggu hasil (penelitian) dari BPOM," tuturnya.
Sebelumnya, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) melaporkan hingga 18 Oktober 2022 total gangguan ginjal akut progresif atipikal/AKI sebanyak 206 kasus, dan mengakibatkan 99 anak meninggal dunia.
Juru Bicara Kemenkes Syahril mengungkapkan, sejak akhir Agustus 2022, pihaknya dan IDAI telah menerima laporan peningkatan kasus yang tajam pada anak, utamanya di bawah usia lima tahun. Peningkatan kasus ini berbeda dengan yang sebelumnya, dan saat ini penyebabnya masih dalam penelusuran dan penelitian.
Di samping itu, Syahril menegaskan, kasus ini tidak ada hubungannya dengan vaksin maupun infeksi Covid-19.
“Dari hasil pemeriksaan, tidak ada bukti hubungan kejadian AKI dengan Vaksin Covid-19 maupun infeksi Covid-19. Karena gangguan AKI pada umumnya menyerang anak usia kurang dari enam tahun, sementara program vaksinasi belum menyasar anak usia 1-5 tahun,” katanya.
(mhd)