Profil Soekarno Djojonegoro, Jenderal Garang yang Menjadi Menteri Penasihat Presiden

Senin, 26 September 2022 - 08:47 WIB
loading...
A A A
Karier kepolisiannya dimulai pada tahun 1928. Soekarno menamatkan pendidikannya di OSVIA pada Agustus 1928. Sebulan kemudian, ia diterima bekerja sebagai Ambtenaar Bij/de Inlandsche Bestuurdienst (AIB) dan ditempatkan di Kawedanan Ajibarang, Kabupaten Purwokerto.

Dikutip dari laman museum.polri, Soekarno pernah bertugas sebagai menjadi Mantri Polisi Residen Jepara Rembang pada 21 April 1931.

Dari Kota Pati, Jawa Tengah, Soekarno kemudian dialihtugaskan ke Kudus dengan jabatan yang baru, yakni sebagai mantri veld politie (polisi luar kota). Ia sering mendapat premi dari pemerintah karena berhasil mengusut pembuatan arak gelap dan pemotongan hewan gelap.

Selama bertugas di Pati dan Kudus Soekarno selalu menentang adat Jawa kuno. Sering kali tindakannya membuat ia dimarahi oleh atasannya.

Tahun 1934, Soekarno diangkat menjadi Asisten Wedana dan ditempatkan di Rowokele, Kabupaten Banyumas. Kemudian ia dipindahtugaskan ke daerah Lampung untuk membina para transmigran dari Jawa.

Di sini ia mengalami tekanan yang besar dalam pekerjaannya. Suatu saat ia pernah berdebat dengan Residen dan akibatnya ia dikirim kembali ke Jawa. Akibat tindakannya yang selalu menentang atasannya, Soekarno akhirnya diberhentikan dari jabatannya.

Atas usaha kakaknya, Soekarno diangkat ekmbali menjadi Fd mantri kepolisian di Kedungwuni, Pekalongan. Setelah enam bulan bertugas di sana, ia dipindahkan ke Pucakwangi, Pati. Setelah 4 tahun bertugas, ia dipindahkan lagi ke Winong. Di Winong ia hanya bertugas selama 1 tahun.

Kemudian ia pindah lagi ke Tegal sebagai Asisten Wedana Polisi. Januari 1942 ia dipindahkan ke hoofdbeureau di Semarang.

Akan tetapi, karena tidak ada jabatan yang sesuai dengan pangkatnya, maka ia kembali ke Banjarnegara. Setelah Jepang berkuasa Soekarno dipanggil Kepala Kepolisian Semarang untuk menjadi Kepala Seksi IV Candibaru. Wewenangnya adalah menahan orang-orang Belanda dan Indo-Belanda.

Pada bulan Mei 1943, Soekarno dipindahkan ke Salatiga dan diangkat menjadi Kepala Kepolisian. Pertengahan Januari 1944, Soekarno dipindahkan kembali ke Semarang. Ia diangkat menjadi Komandan Tokubetsu Keisatsutai (Pasukan Polisi Istimewa).
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1866 seconds (0.1#10.140)