Profil dan Prestasi Irjen Karyoto, Kapolda Metro Jaya Saat Ini
loading...
A
A
A
JAKARTA - Irjen Pol Karyoto dipercaya Kapolri Jenderal Polisi Listyo Sigit Prabowo menjadi Kapolda Metro Jaya pada 27 Maret 2023. Karyoto menggantikan Fadil Imran yang diangkat menjadi Kabaharkam Polri.
Karyoto merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) Polri yang punya segudang pengalaman. Namanya mencuat ketika bertugas sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Pada masa awal kariernya di Polri, Karyoto pernah menjabat Kapolres Ketapang tahun 2008, Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol tahun 2009, dan Penyidik Utama Tk II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri pada 2010.
Setahun kemudian, dia ditugaskan menjadi Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri. Tahun 2012, dia dipercaya menjadi Kapolresta Barelang.
Karyoto tercatat pernah menduduki posisi Direskrimum Polda DIY pada 2014, Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri tahun 2015, dan Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN pada 2016.
Karyoto juga menduduki beberapa posisi penting yakni Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri, Wakapolda Sulawesi Utara tahun 2018, serta Wakapolda DIY tahun 2019.
Barulah setelah itu dia dipercaya menjabat Deputi Penindakan KPK tahun 2020. Setelah 3 tahun menduduki posisi di KPK, Karyoto dimutasi untuk menjabat Kapolda Metro Jaya tahun 2023.
Karyoto juga pernah menangani korupsi izin ekspor benih lobster yang menyeret Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Namanya mencuat saat KPK hendak mengusut kasus Formula E. Namun, Karyoto bersama Endar Priantoro sepakat tidak menaikkan kasus Formula E karena perkara tersebut dianggap belum cukup bukti.
Jenderal bintang 2 itu juga menjadi pihak yang mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bupati Kapuas Ben Brahum S Bahat dan istrinya Ary Egahni Ben Bahat.
Karyoto merupakan salah satu Perwira Tinggi (Pati) Polri yang punya segudang pengalaman. Namanya mencuat ketika bertugas sebagai Deputi Penindakan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
Profil Irjen Karyoto
Karyoto lahir pada 27 Oktober 1968 di Pemalang, Jawa Tengah. Kariernya di Polri dimulai setelah lulus Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 1990.Pada masa awal kariernya di Polri, Karyoto pernah menjabat Kapolres Ketapang tahun 2008, Kasubbid Infodata Kominter Set NCB Interpol tahun 2009, dan Penyidik Utama Tk II Dit III/Kor Dan WCC Bareskrim Polri pada 2010.
Setahun kemudian, dia ditugaskan menjadi Kasubdit III Dittipidkor Bareskrim Polri. Tahun 2012, dia dipercaya menjadi Kapolresta Barelang.
Karyoto tercatat pernah menduduki posisi Direskrimum Polda DIY pada 2014, Analis Kebijakan Madya Bidang Pideksus Bareskrim Polri tahun 2015, dan Direktur Analis Pemutus Jaringan Internasional BNN pada 2016.
Karyoto juga menduduki beberapa posisi penting yakni Analis Kebijakan Utama Bidang Pidkor Bareskrim Polri, Wakapolda Sulawesi Utara tahun 2018, serta Wakapolda DIY tahun 2019.
Barulah setelah itu dia dipercaya menjabat Deputi Penindakan KPK tahun 2020. Setelah 3 tahun menduduki posisi di KPK, Karyoto dimutasi untuk menjabat Kapolda Metro Jaya tahun 2023.
Prestasi Irjen Karyoto
Prestasi Karyoto menonjol ketika menjabat Deputi Penindakan KPK. Dia memiliki andil dalam menangani kasus dugaan suap mantan Bupati Tanah Bumbu Mardani Maming dan kasus suap yang menjerat mantan Dirjen Bina Keuangan Daerah Kemendagri Ardian Noervianto.Karyoto juga pernah menangani korupsi izin ekspor benih lobster yang menyeret Menteri Kelautan dan Perikanan Edhy Prabowo.
Namanya mencuat saat KPK hendak mengusut kasus Formula E. Namun, Karyoto bersama Endar Priantoro sepakat tidak menaikkan kasus Formula E karena perkara tersebut dianggap belum cukup bukti.
Jenderal bintang 2 itu juga menjadi pihak yang mengungkap kasus korupsi yang melibatkan Bupati Kapuas Ben Brahum S Bahat dan istrinya Ary Egahni Ben Bahat.
(jon)