Polisi Dalami Peristiwa Penembakan oleh OTK di Tamansari
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polisi membenarkan adanya peristiwa penembakan yang terjadi di kawasan Mangga Dua, Kelurahan Pinangsia, Kecamatan Tamansari, Jakarta Barat pada Sabtu 17 September 2022 malam. Dalam peristiwa itu, dua orang terkena luka tembak diduga berasal dari senjata airsoft gun yang dilakukan oleh segerombolan orang tak dikenal ( OTK ).
"Memang betul ada kejadian itu pada malam minggu, rentetan kejadiannya mulai dari hari Rabu," kata Kapolsek Tamansari AKBP Rohman Yonky kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).
Meski demikian, pihaknya masih menyelidiki lebih jauh kasus ini. Sebanyak lima orang saksi yang terdiri dari perangkat wilayah dan warga di sekitar lokasi, maupun korban telah diperiksa.
"Ya jadi kalau menurut keterangan yang kami ambil dari saksi maupun korban bahwa memang pada hari Rabu sebelumnya ada kejadian keributan cekcok gitu lah biasa pak ogah di seputaran situ. Dimungkinkan gitu ya kalau mereka sih bilangnya pernah ribut itu gitu," ujarnya.
Yonky memastikan, dua korban yang terkena luka tembakan kondisinya sudah membaik. "Enggak ada perawatan sudah bisa jalan," katanya.
Sebelumnya, Ketua RW 004 Kelurahan Pinangsia, Subianto mengaku sempat mendengar bunyi tembakan sebanyak dua kali. Dia menduga, pelaku menggunakan senjata api, hal itu lantaran polisi menemukan tiga butir selongsong peluru di sekitar lokasi.
“Nah polisi cek TKP kejadian, ditemukanlah selongsong peluru,” katanya.
Terkait hal ini, polisi belum dapat memberikan keterangan.
Dua hari sebelum peristiwa penembakan, tepatnya pada Kamis 15 September 2022, Subianto mengatakan, terdapat sekelompok orang dengan mengendarai sekitar 15 sepeda motor mendatangi tempat juru parkir yang biasa berjaga di putaran balik di sekitar lokasi.
“Ada warga laporan bahwa semalem ada yang cari nyari warga yang parkir. Ada apa saya pikir? Saya cari informasi katanya di sini ada yang ribut. Katanya kejadiannya kamis malam jumat. Nah saya dapet infonya jumat pagi,” katanya
Selanjutnya, pada Jumat 16 September 2022 malam, tempat parkir itu kembali didatangi oleh segerombolan orang. Mereka kembali menanyakan keberadaan juru parkir yang dimaksud. Namun, segerombolan orang tersebut malah memukuli warga berinisial D.
Subianto mengaku sempat berupaya memediasi gerombolan tersebut jika memang ada masalah dengan warga di lingkungan. Ia mencoba mengajaknya untuk ngobrol di pos RW. Namun gerombolan itu malah pergi.
Ia menduga, masalah tersebut telah berakhir. Namun dugaannya tersebut pun salah. Selanjutnya, pada Sabtu 17 September 2022 malam segerombolan itu datang kembali hingga terjadi peristiwa penembakan.
Korban K terluka di bagian perut terkena peluru yang diduga berasal dari senjata airsoft gun. Sementara kaki K mengeluarkan darah akibat terserempet senjata api.
Subianto tidak mengetahui pasti sekompok OTK berbadan tegap tersebut merupakan kelompok yang sama atau tidak. "Soalnya saya pas datang ke lokasi sudah engga ada, beberapa warga juga enggak kenal karena semuanya pakai masker," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan sementara beberapa warga, lanjut Subianto, masalahnya bermuara pada sikap juru parkir yang berkata kasar kepada seorang pengendara mobil pikap.
"Ternyata ada dua orang yang bermasalah. ternyata pengakuan dia yang sejujur-jujurnya, mengatakan dia pada saat itu parkir di depan puteran ini. Ada mobil ngebut engga ngasih duit. ntah gimana ceritanya ada ucapaan kata-kata ****** dari pak ogah ini," ujarnya.
"Setelah kata-kata ****** itu, sopir itu keluar mau ambil sesuatu, dipukul sama pak ogah ini. Satu lagi (temennya pak ogah) melerai, kena dorong, jatuh, emosi juga mukul juga dua orang ini. Itu muaranya dari situ," lanjutnya.
"Memang betul ada kejadian itu pada malam minggu, rentetan kejadiannya mulai dari hari Rabu," kata Kapolsek Tamansari AKBP Rohman Yonky kepada wartawan, Selasa (20/9/2022).
Meski demikian, pihaknya masih menyelidiki lebih jauh kasus ini. Sebanyak lima orang saksi yang terdiri dari perangkat wilayah dan warga di sekitar lokasi, maupun korban telah diperiksa.
"Ya jadi kalau menurut keterangan yang kami ambil dari saksi maupun korban bahwa memang pada hari Rabu sebelumnya ada kejadian keributan cekcok gitu lah biasa pak ogah di seputaran situ. Dimungkinkan gitu ya kalau mereka sih bilangnya pernah ribut itu gitu," ujarnya.
Yonky memastikan, dua korban yang terkena luka tembakan kondisinya sudah membaik. "Enggak ada perawatan sudah bisa jalan," katanya.
Sebelumnya, Ketua RW 004 Kelurahan Pinangsia, Subianto mengaku sempat mendengar bunyi tembakan sebanyak dua kali. Dia menduga, pelaku menggunakan senjata api, hal itu lantaran polisi menemukan tiga butir selongsong peluru di sekitar lokasi.
“Nah polisi cek TKP kejadian, ditemukanlah selongsong peluru,” katanya.
Terkait hal ini, polisi belum dapat memberikan keterangan.
Dua hari sebelum peristiwa penembakan, tepatnya pada Kamis 15 September 2022, Subianto mengatakan, terdapat sekelompok orang dengan mengendarai sekitar 15 sepeda motor mendatangi tempat juru parkir yang biasa berjaga di putaran balik di sekitar lokasi.
“Ada warga laporan bahwa semalem ada yang cari nyari warga yang parkir. Ada apa saya pikir? Saya cari informasi katanya di sini ada yang ribut. Katanya kejadiannya kamis malam jumat. Nah saya dapet infonya jumat pagi,” katanya
Selanjutnya, pada Jumat 16 September 2022 malam, tempat parkir itu kembali didatangi oleh segerombolan orang. Mereka kembali menanyakan keberadaan juru parkir yang dimaksud. Namun, segerombolan orang tersebut malah memukuli warga berinisial D.
Subianto mengaku sempat berupaya memediasi gerombolan tersebut jika memang ada masalah dengan warga di lingkungan. Ia mencoba mengajaknya untuk ngobrol di pos RW. Namun gerombolan itu malah pergi.
Ia menduga, masalah tersebut telah berakhir. Namun dugaannya tersebut pun salah. Selanjutnya, pada Sabtu 17 September 2022 malam segerombolan itu datang kembali hingga terjadi peristiwa penembakan.
Korban K terluka di bagian perut terkena peluru yang diduga berasal dari senjata airsoft gun. Sementara kaki K mengeluarkan darah akibat terserempet senjata api.
Subianto tidak mengetahui pasti sekompok OTK berbadan tegap tersebut merupakan kelompok yang sama atau tidak. "Soalnya saya pas datang ke lokasi sudah engga ada, beberapa warga juga enggak kenal karena semuanya pakai masker," ujarnya.
Berdasarkan pengakuan sementara beberapa warga, lanjut Subianto, masalahnya bermuara pada sikap juru parkir yang berkata kasar kepada seorang pengendara mobil pikap.
"Ternyata ada dua orang yang bermasalah. ternyata pengakuan dia yang sejujur-jujurnya, mengatakan dia pada saat itu parkir di depan puteran ini. Ada mobil ngebut engga ngasih duit. ntah gimana ceritanya ada ucapaan kata-kata ****** dari pak ogah ini," ujarnya.
"Setelah kata-kata ****** itu, sopir itu keluar mau ambil sesuatu, dipukul sama pak ogah ini. Satu lagi (temennya pak ogah) melerai, kena dorong, jatuh, emosi juga mukul juga dua orang ini. Itu muaranya dari situ," lanjutnya.
(mhd)