Demo Tolak Harga BBM, 4 Mahasiswa GMNI Terluka Kena Kawat Berduri
loading...
A
A
A
JAKARTA - Massa dari Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) mengalami luka-luka akibat unjuk rasa tolak kenaikan harga BBM di Patung Kuda, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Kamis, (8/9/2022) lalu.
Mereka terluka terkena pagar kawat berduri katika terlibat dorong-dorongan dengan personel polisi. KoordinatorLapangan GMNI, Marianus Umbu Rawa mengatakan ada empat orang yang terluka.
Dua di antaranya sempat di bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.”Kemarin karena gesekan. Sayatan kawat duri itu. Empat orang terluka, satu orang kelelahan, drop,” kata Umbu, Jumat(9/9/2022).
Saat ini, kondisi mereka sudah membaik pasca mendapat penanganan medis. ”Kalau parah engga, masih bisa diatasi, kemarin cuma dilakban, di Rumah Sakit dikasih perban. Rata-rata di kaki dan lengan (bagian yang terluka),” jelasnya.
Diketahui, pada unjuk rasa hari keempat tersebut elemen mahasiswa sempat terlibat dorong-dorongan dengan polisi. Hal itu setelah mereka berhasil menjebol pertahanan lapis pertama, yakni pagar kawat berduri.
Mereka hendak demo di depan Istana Negara namun selalu gagal karena tak bisa melewati pertahanan polisi. Sebab, polisi menyiapkan pertahanan berlapis. Mulai dari pagar kawat berduri, barikade, barrier hingga mobil water canon.
Mereka terluka terkena pagar kawat berduri katika terlibat dorong-dorongan dengan personel polisi. KoordinatorLapangan GMNI, Marianus Umbu Rawa mengatakan ada empat orang yang terluka.
Dua di antaranya sempat di bawa ke rumah sakit untuk mendapat perawatan medis.”Kemarin karena gesekan. Sayatan kawat duri itu. Empat orang terluka, satu orang kelelahan, drop,” kata Umbu, Jumat(9/9/2022).
Saat ini, kondisi mereka sudah membaik pasca mendapat penanganan medis. ”Kalau parah engga, masih bisa diatasi, kemarin cuma dilakban, di Rumah Sakit dikasih perban. Rata-rata di kaki dan lengan (bagian yang terluka),” jelasnya.
Diketahui, pada unjuk rasa hari keempat tersebut elemen mahasiswa sempat terlibat dorong-dorongan dengan polisi. Hal itu setelah mereka berhasil menjebol pertahanan lapis pertama, yakni pagar kawat berduri.
Mereka hendak demo di depan Istana Negara namun selalu gagal karena tak bisa melewati pertahanan polisi. Sebab, polisi menyiapkan pertahanan berlapis. Mulai dari pagar kawat berduri, barikade, barrier hingga mobil water canon.
(ams)