Balapan Formula E Bukan Hanya Sukses tapi Dongkrak Ekonomi Nasional
loading...
A
A
A
JAKARTA - Kesuksesan balapan Formula E di Sirkuit Ancol, Jakarta Utara terus didengungkan. Tak hanya sukses, ajang balapan mobil listrik itu juga mendongkrak pertumbuhan ekonomi mencapai Rp2,6 triliun.
Formula E merupakan program resmi Pemprov DKI Jakarta yang disetujui DPRD demi membangkitkan ekonomi ketika Covid-19 mulai terkendali.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizal Taufikurahman menuturkan berdasarkan hasil riset nilai ekonomi langsung atau dampak pembangunan infrastruktur dari penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 sebesar Rp597 miliar.
Baca juga: Libatkan Sektor UMKM, Anies: Formula E Hajatan Semua Kalangan
Rekapitulasi jumlah perhitungan dampak ekonomi langsung ini dilihat dari imbas pembangunan infrastruktur dari penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 terhadap investasi konstruksi, operasional penyelenggaraan, hingga pengeluaran pengunjung.
"Kami coba hitung dampak ekonomi langsung. Pertama, dari alokasi capex (belanja modal). Kemudian alokasi opex (belanja operasional), komitmen fee event Jakarta E-Prix, pembelian tiket, transaksi pengunjung UMKM, dan pengeluaran pengunjung," ujar Rizal di Jakarta, belum lama ini.
Indef yang melakukan studi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini juga mengungkap dampak total penyelenggaran Jakarta E-Prix 2022 terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil Provinsi DKI Jakarta sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Hasilnya menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 0,08 persen terhadap benchmark atau setara Rp2.638 triliun berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Angka ini diperoleh dengan menjumlahkan dampak terhadap tambahan PDRB DKI sebesar Rp2,041 triliun dan dampak langsung sebesar Rp597 miliar.
Atas dasar itu, Gue Jakarta Anti Hoak (G-JAH) Yan Rizal mengaku bingung pergelaran Formula E yang sukses, kenapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?
“Penyelenggaraan sukses tapi terus dikejar-kejar BPK dengan pemeriksaan yang diulang beberapa kali. Bahkan, dikejar-kejar juga oleh KPK selama beberapa tahun terakhir. Ada apa?" ujar Yan Rizal, Selasa (6/9/2022).
Dia menduga serangan terhadap Anies makin masif menjelang Pilpres 2024. "Sejak awal menjabat Anies diganggu dan diserang soal radikalisme, korupsi dan ketidakbecusan kerja. Hoaks berseliweran di mana-mana dan anehnya seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.
Formula E merupakan program resmi Pemprov DKI Jakarta yang disetujui DPRD demi membangkitkan ekonomi ketika Covid-19 mulai terkendali.
Peneliti Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Rizal Taufikurahman menuturkan berdasarkan hasil riset nilai ekonomi langsung atau dampak pembangunan infrastruktur dari penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 sebesar Rp597 miliar.
Baca juga: Libatkan Sektor UMKM, Anies: Formula E Hajatan Semua Kalangan
Rekapitulasi jumlah perhitungan dampak ekonomi langsung ini dilihat dari imbas pembangunan infrastruktur dari penyelenggaraan Jakarta E-Prix 2022 terhadap investasi konstruksi, operasional penyelenggaraan, hingga pengeluaran pengunjung.
"Kami coba hitung dampak ekonomi langsung. Pertama, dari alokasi capex (belanja modal). Kemudian alokasi opex (belanja operasional), komitmen fee event Jakarta E-Prix, pembelian tiket, transaksi pengunjung UMKM, dan pengeluaran pengunjung," ujar Rizal di Jakarta, belum lama ini.
Indef yang melakukan studi dengan pendekatan kuantitatif dan kualitatif ini juga mengungkap dampak total penyelenggaran Jakarta E-Prix 2022 terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil Provinsi DKI Jakarta sebagai indikator pertumbuhan ekonomi.
Hasilnya menunjukkan terjadi peningkatan sebesar 0,08 persen terhadap benchmark atau setara Rp2.638 triliun berdasarkan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). Angka ini diperoleh dengan menjumlahkan dampak terhadap tambahan PDRB DKI sebesar Rp2,041 triliun dan dampak langsung sebesar Rp597 miliar.
Atas dasar itu, Gue Jakarta Anti Hoak (G-JAH) Yan Rizal mengaku bingung pergelaran Formula E yang sukses, kenapa Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan masih dipanggil Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)?
“Penyelenggaraan sukses tapi terus dikejar-kejar BPK dengan pemeriksaan yang diulang beberapa kali. Bahkan, dikejar-kejar juga oleh KPK selama beberapa tahun terakhir. Ada apa?" ujar Yan Rizal, Selasa (6/9/2022).
Dia menduga serangan terhadap Anies makin masif menjelang Pilpres 2024. "Sejak awal menjabat Anies diganggu dan diserang soal radikalisme, korupsi dan ketidakbecusan kerja. Hoaks berseliweran di mana-mana dan anehnya seperti tidak terjadi apa-apa," katanya.