Terobos Barikade Kawat Berduri 2 Lapis, Massa Mahasiswa: Pak Polisi, Mundur!
loading...
A
A
A
JAKARTA - Massa aksi mahasiswa menolak kenaikan harga BBM berhasil menerobos barikade kawat berduri dua lapis di kawasan Patung Kuda, Jakarta Pusat. Massa sempat ricuh dengan polisi di lokasi.
Berdasarkan pantauan MNC Portal sekitar pukul 16.55 WIB, selepas kericuhan massa mendorong pengawalan ketat polisi secara perlahan. Setiap berhasil mendorong pengawalan barikade polisi, massa saling meneriakkan orasi dan menyanyikan yel-yel tanda semangat.
"Pak Polisi mundur, pak polisi munduur," teriak massa.
Saat keadaan memanas, sebagian massa berusaha memaksa meringsek masuk dan mendorong pengawalan polisi. Namun di saat massa mulai terhenti karena adanya kontak fisik dengan aparat, sejumlah mahasiswa berteriak untuk mengatur massa yang porak-poranda.
Baca juga: Wagub DKI Minta Pengunjuk Rasa Menolak Kenaikan Harga BBM Tidak Anarkis
"Kembali ke mobil komando, semuanya kembali ke mobil komando," teriak salah satu mahasiswa beralmamater biru yang berteriak di setiap ujung rombongan.
Massa sedang terhenti sementara untuk membacakan orasi. Namun di sela-sela berhentinya suara orasi, sejumlah massa kembali berteriak ke arah polisi sembari mengepalkan tangan ke udara.
Berdasarkan pantauan MNC Portal sekitar pukul 16.55 WIB, selepas kericuhan massa mendorong pengawalan ketat polisi secara perlahan. Setiap berhasil mendorong pengawalan barikade polisi, massa saling meneriakkan orasi dan menyanyikan yel-yel tanda semangat.
Baca Juga
"Pak Polisi mundur, pak polisi munduur," teriak massa.
Saat keadaan memanas, sebagian massa berusaha memaksa meringsek masuk dan mendorong pengawalan polisi. Namun di saat massa mulai terhenti karena adanya kontak fisik dengan aparat, sejumlah mahasiswa berteriak untuk mengatur massa yang porak-poranda.
Baca juga: Wagub DKI Minta Pengunjuk Rasa Menolak Kenaikan Harga BBM Tidak Anarkis
"Kembali ke mobil komando, semuanya kembali ke mobil komando," teriak salah satu mahasiswa beralmamater biru yang berteriak di setiap ujung rombongan.
Massa sedang terhenti sementara untuk membacakan orasi. Namun di sela-sela berhentinya suara orasi, sejumlah massa kembali berteriak ke arah polisi sembari mengepalkan tangan ke udara.
(thm)