Hinaan Bidan D ke Pasien BPJS Kesehatan Buat Warga hingga Camat Tersinggung
loading...
A
A
A
TANGERANG - Postingan bidan D yang menyebut pasien BPJS Kesehatan sebagai pasien miskin, ternyata turut menyinggung perasaan warga hingga Camat Kemiri, Kabupaten Tangerang. Sebab, bidan D menyebut banyak warga Kemiri tidak mampu berobat ke rumah sakit.
Dalam postingannya di status WhatsApp (WA), bidan D menyebut jika kebanyakan warga Kemiri yang berobat ke puskesmas merupakan pasien dengan ekonomi bawah alias miskin. Warga Kemiri datang berobat dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Kontan, tudingan bidan D itu membuat warga marah dan meminta sang bidan segera dipindah dari Puskesmas Kemiri.
Camat Kemiri Yati Nurul Hayat mengatakan, jangankan warga biasa, dirinya pun dibuat kesal dengan status bidan D yang tega menghina harga diri warga desanya sendiri.
"Saya juga tersinggung sebagai orang tua di sini, orang tua warga Kemiri. Apalagi, kalau pun ada yang lahiran, kan dibayar oleh pemerintah. Dia juga digaji oleh pemerintah," ujar Yati kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Heboh! Bidan Puskesmas Rendahkan Pasien BPJS Kesehatan Sebut Pasien Miskin)
Yati mengakui di Kecamatan Kemiri memang masih banyak warga yang kurang mampu. Tetapi sebagai abdi negara dan pelayanan masyarakat, bidan D tidak sepantasnya berbuat seperti itu.
Apalagi bidan D tergolong orang yang berpendidikan. Bidan diajarkan di perguruan tinggi tentang tata krama menghadapi pasien yang sangat beragam wataknya. Jadi, bidan D seharusnya sebisa mungkin meyalani masyarakat dengan baik dan ikhlas.
"Makanya saya juga tersinggung. Di wilayah Pantura ini tidak semua mampu, memang banyak yang tidak mampu. Tetapi jangan begitulah. Salah sendiri jadi bidan. Kalau saya pimpinannya, saya cecer habis tuh," tugasnya.
Untuk itu, warga Kemiri sudah mendesak agar bidan D dipindahkan dari Puskesmas Kemiri agar bisa dijadikan pelajaran bagi tenaga medis lain. Sehingga bisa lebih menghargai masyarakat. (Baca juga: Zaki Instruksikan BKD Periksa Bidan yang Hina Pasien BPJS Kesehatan Miskin)
"Masyarakat minta dia dimutasi dari Puskes Kemiri. Kan di situ dia merendahkan masyarakat. Saya juga merasa tersinggung. Makanya saya laporkan ke Kadinkes, kenapa ada kata-kata ini dari seorang bidan," pungkasnya.
Diberitkan sebelumnya, seorang bidan puskesmas di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan netizen. Penyebabnya, sang bidan terkesan merendahkan pasien BPJS Kesehatan dengan sebutan miskin, distatus WhatsApp (WA) pribadinya.
Bidan berinisial D ini menyebut pasien miskin tersebut tidak punya malu karena berobat hanya membayar Rp3.000 dan lahiran gratis, tetapi membuli bidan yang sudah menolongnya lahiran itu.
"Kebanyakan yang berobat dan lahiran di Kemiri itu pasien ekonomi ke bawah. Tapi kalu lihat komennya jadi netizen ngebuli bidan PKM Kemiri bikin kuping jadi panas," tulis D, dikutip dari statusnya, Kamis (25/6/2020).
Dalam postingannya di status WhatsApp (WA), bidan D menyebut jika kebanyakan warga Kemiri yang berobat ke puskesmas merupakan pasien dengan ekonomi bawah alias miskin. Warga Kemiri datang berobat dengan menggunakan Surat Keterangan Tidak Mampu (SKTM). Kontan, tudingan bidan D itu membuat warga marah dan meminta sang bidan segera dipindah dari Puskesmas Kemiri.
Camat Kemiri Yati Nurul Hayat mengatakan, jangankan warga biasa, dirinya pun dibuat kesal dengan status bidan D yang tega menghina harga diri warga desanya sendiri.
"Saya juga tersinggung sebagai orang tua di sini, orang tua warga Kemiri. Apalagi, kalau pun ada yang lahiran, kan dibayar oleh pemerintah. Dia juga digaji oleh pemerintah," ujar Yati kepada SINDOnews, Jumat (26/6/2020). (Baca juga: Heboh! Bidan Puskesmas Rendahkan Pasien BPJS Kesehatan Sebut Pasien Miskin)
Yati mengakui di Kecamatan Kemiri memang masih banyak warga yang kurang mampu. Tetapi sebagai abdi negara dan pelayanan masyarakat, bidan D tidak sepantasnya berbuat seperti itu.
Apalagi bidan D tergolong orang yang berpendidikan. Bidan diajarkan di perguruan tinggi tentang tata krama menghadapi pasien yang sangat beragam wataknya. Jadi, bidan D seharusnya sebisa mungkin meyalani masyarakat dengan baik dan ikhlas.
"Makanya saya juga tersinggung. Di wilayah Pantura ini tidak semua mampu, memang banyak yang tidak mampu. Tetapi jangan begitulah. Salah sendiri jadi bidan. Kalau saya pimpinannya, saya cecer habis tuh," tugasnya.
Untuk itu, warga Kemiri sudah mendesak agar bidan D dipindahkan dari Puskesmas Kemiri agar bisa dijadikan pelajaran bagi tenaga medis lain. Sehingga bisa lebih menghargai masyarakat. (Baca juga: Zaki Instruksikan BKD Periksa Bidan yang Hina Pasien BPJS Kesehatan Miskin)
"Masyarakat minta dia dimutasi dari Puskes Kemiri. Kan di situ dia merendahkan masyarakat. Saya juga merasa tersinggung. Makanya saya laporkan ke Kadinkes, kenapa ada kata-kata ini dari seorang bidan," pungkasnya.
Diberitkan sebelumnya, seorang bidan puskesmas di Kabupaten Tangerang menjadi sorotan netizen. Penyebabnya, sang bidan terkesan merendahkan pasien BPJS Kesehatan dengan sebutan miskin, distatus WhatsApp (WA) pribadinya.
Bidan berinisial D ini menyebut pasien miskin tersebut tidak punya malu karena berobat hanya membayar Rp3.000 dan lahiran gratis, tetapi membuli bidan yang sudah menolongnya lahiran itu.
"Kebanyakan yang berobat dan lahiran di Kemiri itu pasien ekonomi ke bawah. Tapi kalu lihat komennya jadi netizen ngebuli bidan PKM Kemiri bikin kuping jadi panas," tulis D, dikutip dari statusnya, Kamis (25/6/2020).
(thm)