Kendaraan Arah Jakarta Masih Padat, Polda Metro Rancang Evaluasi
loading...
A
A
A
JAKARTA - Polda Metro Jaya akan melakukan evaluasi terkait masih banyaknya kendaraan dari arah Tangerang Raya menuju Jakarta pasca pemberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB). Sebab menjelang PSBB hari ke empat, polisi menyakini semestinya sudah tidak padat.
“Kami melihat terkait masalah kepatuhan masyarakat, khususnya bagi pengendara yang mayoritas pakai masker. Tapi ini masih perlu evaluasi,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, di Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (13/4/2020).
Kapolda mengatakan semestinya setiap kendaraan umum yang gunakan wajib menerapkan physical distancing, beberapa diantaranya sudah melakukan hal itu.
Pantauan di lokasi, banyak kendaraan yang masih melintas. Mereka terlihat cukup padat, beberapa diantara pengendara terlihat tak menggunakan sarung tangan dan masker.
Karena itu, sembari memantau, polisi juga membagikan sejumlah masker kepada pejalan kaki dan pengendara roda dua. Mereka kemudian di himbau untuk taat pada PSBB.
“Kelihatannya karena mulai hari kerja, keliatan cukup padat. Dalam hal ini untuk tingkat kepatuhan ada suatu peningkatan di masyarakat,” ucapnya.
Phaknya bersama Gubernur DKI Jakarta, Pangdam Jaya, akan melakukan evaluasi dalam penerapan PSBB. PSBB sendiri, kata Kapolda, dilakukan untuk percepatan penanganan virus Corona, terutama dalam rangka pencegahan penyebarannya.
Karena itu, demi memaksimalkan Peraturan Gubernur, TNI, Polri, dan Pemprov akan menebar himbauan dengan memasang spanduk. Selain itu ke depannya pihaknya akan melakukan beberapa cek point di wilayah DKI dengan tujuan mengatur kepatuhan masyarakat.
“Terhadap peraturan pergub ini, jadi 33 cek point dan 11 cek point di perbatasan, kemudian 13 cek point di terminal dan stasiun 4 cek point dalam kota dan 5 cek point di pintu puntu masuk gerbang tol yang utama itu,” tuturnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyoni, mengatakan, pemantauan hari ini untuk mengetahui pergerakan kendaraan dari tiga wilayah Tangerang, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Sebab diketahui diantara ketiga kota itu PSBB belum dilakukan. Sebab pembahasan tentang PSBB masih dirancang jajaran Pemprov Banten. “Kita belum tahu kapan diberlakukan untuk ketiga wilayah ini,” tuturnya.
Meski demikian, dalam pemantauan ini, Pangdam melihat pergerakan kendaraan cukup padat dan tak jauh berbeda dengan hari biasa.
Karena itu, senada dengan Kapolda, pihaknya akan meninjau perbatasan dari arah Jawa Barat, khususnya dari Bogor. “Kami juga dapat informasi di stasiun-stasiun KRL juga masih banyak penumpukan penumpang,” ucapnya.
Termasuk saat video conference dengan Forkopimda Jawa Barat, dirinya menyampaikan, meskipun akan berlakukan pada Rabu lusa, namun Senin ini pihaknya juga sudah membantu mengurai penumpukan penumpang.
“Khususnya KRL pagi ini, saya sudah telepon Pangdam 3 Siliwangi dan Kapolda juga sudah telepon ke Kapolda Jabar untuk memberitahu Polres dan Kodim Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor untuk bantu mengurai,” tuturnya.
Imbauan kemudian ditekankan kepada pengguna KRL. Sekalipun Kemenhub telah membatasi penggunaan KRL hanya 50 persen dari kapasitas, namun pembatasan alur masuk ke Jakarta perlu dilakukan.
Karena itu, sekalipun sanksi belum diterapkan. Pandam mengharapkan masyarakat dapat disiplin. Sebab tanpa kedisiplinan masyarakat, akan membuat sejumlah orang terpapar dan virus terus menyebar.
“Kami melihat terkait masalah kepatuhan masyarakat, khususnya bagi pengendara yang mayoritas pakai masker. Tapi ini masih perlu evaluasi,” kata Kapolda Metro Jaya, Irjen Pol Nana Sudjana, di Daan Mogot, Kalideres, Jakarta Barat, Senin (13/4/2020).
Kapolda mengatakan semestinya setiap kendaraan umum yang gunakan wajib menerapkan physical distancing, beberapa diantaranya sudah melakukan hal itu.
Pantauan di lokasi, banyak kendaraan yang masih melintas. Mereka terlihat cukup padat, beberapa diantara pengendara terlihat tak menggunakan sarung tangan dan masker.
Karena itu, sembari memantau, polisi juga membagikan sejumlah masker kepada pejalan kaki dan pengendara roda dua. Mereka kemudian di himbau untuk taat pada PSBB.
“Kelihatannya karena mulai hari kerja, keliatan cukup padat. Dalam hal ini untuk tingkat kepatuhan ada suatu peningkatan di masyarakat,” ucapnya.
Phaknya bersama Gubernur DKI Jakarta, Pangdam Jaya, akan melakukan evaluasi dalam penerapan PSBB. PSBB sendiri, kata Kapolda, dilakukan untuk percepatan penanganan virus Corona, terutama dalam rangka pencegahan penyebarannya.
Karena itu, demi memaksimalkan Peraturan Gubernur, TNI, Polri, dan Pemprov akan menebar himbauan dengan memasang spanduk. Selain itu ke depannya pihaknya akan melakukan beberapa cek point di wilayah DKI dengan tujuan mengatur kepatuhan masyarakat.
“Terhadap peraturan pergub ini, jadi 33 cek point dan 11 cek point di perbatasan, kemudian 13 cek point di terminal dan stasiun 4 cek point dalam kota dan 5 cek point di pintu puntu masuk gerbang tol yang utama itu,” tuturnya.
Sementara itu, Pangdam Jaya, Mayjen TNI Eko Margiyoni, mengatakan, pemantauan hari ini untuk mengetahui pergerakan kendaraan dari tiga wilayah Tangerang, yakni Kabupaten Tangerang, Kota Tangerang, dan Tangerang Selatan.
Sebab diketahui diantara ketiga kota itu PSBB belum dilakukan. Sebab pembahasan tentang PSBB masih dirancang jajaran Pemprov Banten. “Kita belum tahu kapan diberlakukan untuk ketiga wilayah ini,” tuturnya.
Meski demikian, dalam pemantauan ini, Pangdam melihat pergerakan kendaraan cukup padat dan tak jauh berbeda dengan hari biasa.
Karena itu, senada dengan Kapolda, pihaknya akan meninjau perbatasan dari arah Jawa Barat, khususnya dari Bogor. “Kami juga dapat informasi di stasiun-stasiun KRL juga masih banyak penumpukan penumpang,” ucapnya.
Termasuk saat video conference dengan Forkopimda Jawa Barat, dirinya menyampaikan, meskipun akan berlakukan pada Rabu lusa, namun Senin ini pihaknya juga sudah membantu mengurai penumpukan penumpang.
“Khususnya KRL pagi ini, saya sudah telepon Pangdam 3 Siliwangi dan Kapolda juga sudah telepon ke Kapolda Jabar untuk memberitahu Polres dan Kodim Kota Bogor, dan Kabupaten Bogor untuk bantu mengurai,” tuturnya.
Imbauan kemudian ditekankan kepada pengguna KRL. Sekalipun Kemenhub telah membatasi penggunaan KRL hanya 50 persen dari kapasitas, namun pembatasan alur masuk ke Jakarta perlu dilakukan.
Karena itu, sekalipun sanksi belum diterapkan. Pandam mengharapkan masyarakat dapat disiplin. Sebab tanpa kedisiplinan masyarakat, akan membuat sejumlah orang terpapar dan virus terus menyebar.
(thm)