Cegah Penumpukan Penumpang di Manggarai, KAI Bakal Tambah Stasiun Transit

Selasa, 31 Mei 2022 - 09:34 WIB
loading...
Cegah Penumpukan Penumpang...
Hari keempat perubahan rute KRL sudah mulai dipahami calon penumpang dengan tujuan masing-masing. Meski begitu, petugas tetap berjaga di sekitar lokasi. Foto: MNC Portal/Muhammad Farhan
A A A
JAKARTA - Pengalihanswitch overatau rute perjalanan KRL Bogor dan Bekasi di Stasiun Manggarai , kini memasuki hari keempat. Penumpang KRL kini terlihat sudah mulai memahami rute perjalanan mereka masing-masing.

Berdasarkan pantauan MNC Portal, Selasa (31/5/2021) pukul 08.05 WIB, penumpang KRL tetap membanjiri Stasiun Manggarai. Namun saat ini tampak penumpang tidak lagi terlihat kebingungan seperti hari-hari sebelumnya.

Meski tampak antrean barisan, penumpang sudah mulai beradapatasi dengan rute transit, petugas KAI tetap bersiaga memantau aliran penumpang. Petugas KAI terkadang masih memberikan petunjuk kepada penumpang yang ditengarai sebagai penumpang musiman, atau penumpang yang tidak rutin menaiki KRL.

VP Corporate Secretary KAI Commuter Anne Purba menjelaskan, jajarannya tetap bersiaga. Karena adanya penumpang musiman yang belum terbiasa transit di Stasiun Manggarai.

"Kemudian di weekend dan banyak penumpang musiman jadi memang kemarin ada beberapa penumpukan karena kelambatan. Karena masih ada pembatasan kecepatan untuk masuk dan keluar Manggarai," kata Anne kepada wartawan, Selasa (31/5/2022).

Anne mengatakan, KAI akan mensosialisasikan perihal stasiun alternatif selain Stasiun Manggarai guna memecah kepadatan penumpang saat jam sibuk.



"Kami akan sosialisasikan, selain Manggarai ada stasiun lain yang digunakan untuk transit seperti Duri, Angke, dan Kampung Bandan," ujar Anne.

Anne mengungkapkan, selain Stasiun Manggarai, salah satunya Stasiun Tanjung Priok yang dapat diakses oleh penumpang sebagai alternatif. Menurut Anne, Stasiun Tanjung Priok menjadi alternatif bagi penumpang asal Bekasi jika ingin menuju Stasiun Jakarta Kota.

"Dan ini tujuannya untuk keselamatan. Kita tahu, 200 ribu penumpang kalau mau transit harus nyeberang rel. Saat ini sudah difasilitasi dengan naik turun sehingga crossing KRL dan penumpang bisa kami minimalkan," kata Anne.

Anne menyampaikan sosialiasi alternatif stasiun KRL tersebut guna mengantisipasi kenaikan volume penumpang KRL tiap tahunnya.

"Ke depan kami bisa meningkatkan frekuensi, volume penumpang yang diprediksi naik setiap tahun," pungkas Anne.
(mhd)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1694 seconds (0.1#10.140)