Heboh! Panti Pijat Esek-Esek Bermodus Kedai Kopi Menjamur di Jakbar

Minggu, 22 Mei 2022 - 21:24 WIB
loading...
Heboh! Panti Pijat Esek-Esek...
Panti pijat esek-esek dengan modus kedai kopi kini menjamur di Jakarta Barat setahun terakhir selama pandemi. Foto: SINDOnews
A A A
JAKARTA - Panti pijat esek-esek dengan modus kedai kopi kini menjamur di Jakarta Barat setahun terakhir selama pandemi Covid-19. Panti pijat model ini tersebar di Green Garden,Kebon Jeruk; Puri, Kembangan; Duri Kosambi; dan Taman Palm, Cengkareng.

Mereka kemudian menawarkan layanan pijat sensual berkisar Rp220 ribu-Rp270 ribu untuk sekali pijat. Sejumlah terapis berbadan seksi, berkulit mulus, dan berdada besar ditawarkan.
Baca juga: Karaoke, SPA dan Panti Pijat Buka, Pendapatan Kota Bekasi Kembali Naik

“Ada De***, De**, Cla**, dan Ma***,” kata resepsionis di cabang Taman Palm, Cengkareng, Jakarta Barat, Minggu (22/5/2022).

Panti pijat esek-esek dengan modus kedai kopi ini berada di kompleks Ruko Mutiara Taman Palem, Taman Palm, Cengkareng, Jakarta Barat. Sebelum pelanggannya menggunakan jasa pijat, resepsionis menjelaskan aturan pijat.

Menurutnya, setiap kali pijat pelanggan akan mendapatkan layanan sensual lewat terapis wanitanya. “Kalau dua kali ada biaya tambahan,” ucapnya.

Untuk menutupi bisnisnya, panti pijat mengganti nama massage menjadi coffee sehingga terkesan sebuah kedai kopi. Kaca ruko dibuat super gelap sehingga tidak terlihat dari luar, namun bisa melihat jelas pemandangan ke luar kedai.

Pada lobi ruangan terdapat resepsionis dan seorang pegawai pria yang membantu membukakan pintu masuk dan keluar serta pintu penghubung antara lobi dan kafe.

Kafe menjadi ruang tunggu tamu sebelum nantinya ketemu dengan terapis. Di sana terdapat sofa dan beberapa meja bar yang menjual minuman beralkohol.
Baca juga: Deretan Panti Pijat yang Digerebek Petugas, Nomor 5 Pelanggan dan Terapis Telanjang

Terapis berinisial D menceritakan bila panti pijat ini memiliki beberapa cabang di luar Jakarta Barat seperti Alam Sutera, Tangerang dan Sunter, Jakarta Utara. “Kalau di sini ada 10 kamar dengan 15 terapis. Kami buka dari pukul 10.30 - 22.30 WIB,” kata D.

D yang berasal dari salah satu kota di Jawa Barat mengaku sudah 4 bulan bekerja di sini. Para terapis diberi kebebasan untuk tinggal di mes atau kos-kosan. “Mungkin kalau di kos-kosan bisa sambil jual diri,” ucapnya.

Di tempat terpisah, Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat mengatakan, tidak memberikan ruang terhadap praktik esek-esek terselubung di wilayahnya. “Anggota akan kami turunkan untuk cek lokasi,” ujarnya.
(jon)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1809 seconds (0.1#10.140)