Profil Ipda Tita Puspita, Polwan yang Jago Tangani Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan

Kamis, 12 Mei 2022 - 13:30 WIB
loading...
Profil Ipda Tita Puspita, Polwan yang Jago Tangani Kasus Kekerasan Anak dan Perempuan
Polwan Ipda Tita Puspita Agustina merupakan Kanit PPA Polres Tangerang Selatan yang kerap menangani berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak. Foto: Ist
A A A
TANGERANG SELATAN - Polwan Ipda Tita Puspita Agustina merupakan Kepala Unit (Kanit) PPA Polres Tangerang Selatan yang kerap menangani berbagai kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.

Tita merupakan lulusan Akpol tahun 2019. Setelah lulus, ia langsung bertugas di Mabes Polri selama satu tahun, tepatnya pada tahun 2019 hingga 2020 akhir. Dari akhir 2020, ia pindah tugas ke Polda Metro. Kemudian, ia bertugas di Polres Tangerang Selatan dan ditempatkan di Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA).



Unit PPA merupakan salah satu unit di satuan Reskrim yang khusus menagani kasus pidana yang berhubungan dengan perempuan dan anak. Peran PPA di setiap kasus terkait dengan pendampingan dan pemeriksaan. Setiap polisi yang bertugas di satuan PPA ini harus memiliki sertifikat untuk bisa menyidik kasus-kasus perempuan dan anak.

Berada di unit PPA, Ipda Tita tentu kerap menghadapi berbagai kasus terkait kekerasan pada perempuan maupun anak. Pada tahun 2021 misalnya, ia menangani kasus penganiayaan anak yang dilakukan ayahnya sendiri di Serpong. Sang ayah ditangkap dan anaknya langsung dievakuasi petugas ke unit PPA.

Saat mengemban tugas, Ipda Tita melakukannya dengan tulus. Hal itu yang membuat anak perempuan berusia lima tahun tersebut merasa dekat dengan Ipda Tita. Tak heran, saat berpisah karena akan diserahkan kepada Pemkot Tangerang Selatan, anak itu meminta berpelukan dengan Ipda Tita.



Sewaktu ditangani oleh Ipda Tita, anak perempuan itu sering meminta untuk ditemani tidur dan disuapi makan. Ipda Tita pun melayaninya dengan baik.
Menurutnya, anak-anak merupakan aset yang harus dijaga dan dilindungi oleh siapa pun. Terlebih, anak-anak, karena akan memiliki trauma sejak dini yang dapat mempengaruhi perkembangannya di masa depan.

Selain penganiayaan, kasus yang dialami para korban yang dibawa ke unit PPA biasanya berupa pelecehan hingga kekerasan. Ipda Tita mengaku sering terbawa perasaan atas apa yang terjadi pada setiap korban yang ditanganinya tersebut.

Karena itu, ia mencoba berbagai macam pendekatan dan melakukan trauma healing agar korban mau membuka diri dan dapat komunikatif. Dengan begitu, proses pemulihan kondisi korban bisa lebih baik lagi.

Menyoroti maraknya kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak, Ipda Tita Puspita berpesan agar setiap keluarga menjaga kekompakan, kasih sayang, serta solidaritas antaranggota keluarganya, terlebih anak. Sebab, keluarga merupakan tempat sandaran sekaligus tempat berlindung yang sangat dibutuhkan anak.
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1266 seconds (0.1#10.140)