Mulai Dibuka, Mal di Bogor Tetap Berisiko Tinggi Dibanding Pasar Tradisional
loading...
A
A
A
BOGOR - Sejumlah tempat keramaian di Kota Bogor seperti mal mulai dibuka. Sedikitnya lima mal yang dibuka yakni Bogor Junction, Trade Mall (BTM), Lippo Mall Keboen Raya, Mall Lippo Ekalokasari dan Mall Boxies 123.
"Kenapa mal lebih ketat dibandingkan pasar tradisional karena terbukti hasil rapid test massal di pasar tradisional tak banyak yang positif Covid-19. Tapi justru di mal yang berisiko tinggi, makanya kita awasi secara ketat proses pengorganisasian mal," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Minggu (21/06/2020).
Bahkan, pihaknya tak segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin operasional kepada pengelola pusat perbelanjaan yang tak mentaati protokol kesehatan. "Kita akan cabut izin operasionalnya jika pengelola pusat perbelanjaan abai terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan kerumunan orang di dalam ruangan dan berpendingin ruangan (AC) jadi salah satu faktor. ( )
"Makanya banyak persyaratan sebelum mal beroperasi. Pertimbangannya banyak. Karena indoor dan pakai ruangan AC. Di indoor lebih tinggi risikonya dibanding outdoor yang kena matahari," katanya, Minggu 21 Juni 2020. ( )
Maka dari itu, Pemkot akan terus memonitor operasional mal, terutama dalam penerapan protokol kesehatan. "WHO saja merekomendasikan kita berkegiatan di luar ruangan. Kalau mal, risiko penularannya tinggi. Kalau di pasar lebih rendah. Kan kena matahari," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan perkembangan terbaru angka kasus positif baru Covid-19 di Kota Bogor hingga saat ini total jumlahnya mencapai 168 orang, rinciannya sembuh 94 orang, positif aktif 57 orang dan meninggal 17 orang. "Hari ini jumlah pasien terkonfirmasi positif bertambah 1 kasus, pasien yang sembuh bertambah 10 orang, pasien dalam perawatan bertambah 9 pasien," katanya.
"Kenapa mal lebih ketat dibandingkan pasar tradisional karena terbukti hasil rapid test massal di pasar tradisional tak banyak yang positif Covid-19. Tapi justru di mal yang berisiko tinggi, makanya kita awasi secara ketat proses pengorganisasian mal," kata Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto di Bogor, Minggu (21/06/2020).
Bahkan, pihaknya tak segan untuk memberikan sanksi tegas berupa pencabutan izin operasional kepada pengelola pusat perbelanjaan yang tak mentaati protokol kesehatan. "Kita akan cabut izin operasionalnya jika pengelola pusat perbelanjaan abai terkait protokol kesehatan pencegahan Covid-19," katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Bogor, Sri Nowo Retno menjelaskan kerumunan orang di dalam ruangan dan berpendingin ruangan (AC) jadi salah satu faktor. ( )
"Makanya banyak persyaratan sebelum mal beroperasi. Pertimbangannya banyak. Karena indoor dan pakai ruangan AC. Di indoor lebih tinggi risikonya dibanding outdoor yang kena matahari," katanya, Minggu 21 Juni 2020. ( )
Maka dari itu, Pemkot akan terus memonitor operasional mal, terutama dalam penerapan protokol kesehatan. "WHO saja merekomendasikan kita berkegiatan di luar ruangan. Kalau mal, risiko penularannya tinggi. Kalau di pasar lebih rendah. Kan kena matahari," katanya.
Dalam kesempatan itu, ia juga menyampaikan perkembangan terbaru angka kasus positif baru Covid-19 di Kota Bogor hingga saat ini total jumlahnya mencapai 168 orang, rinciannya sembuh 94 orang, positif aktif 57 orang dan meninggal 17 orang. "Hari ini jumlah pasien terkonfirmasi positif bertambah 1 kasus, pasien yang sembuh bertambah 10 orang, pasien dalam perawatan bertambah 9 pasien," katanya.
(mhd)