Puncak Arus Balik, 270.000 Kendaraan Diprediksi Masuk Jabodetabek

Minggu, 08 Mei 2022 - 11:16 WIB
loading...
Puncak Arus Balik, 270.000 Kendaraan Diprediksi Masuk Jabodetabek
Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan sebanyak 270 ribu kendaraan diperkirakan akan masuk ke wilayah Jabodetabek pada puncak arus balik Lebaran 2022. Foto/Ilustrasi/Dok.SINDOnews
A A A
JAKARTA - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy mengungkapkan sebanyak 270 ribu kendaraan diperkirakan akan masuk ke wilayah Jabodetabek pada puncak arus balik Lebaran 2022. Kata Muhadjir, jumlah tersebut sepertiga dari jumlah total keseluruhan pemudik yang akan pulang ke Jakarta.

“Seperti yang disebut oleh Kapolri, hari Minggu akan menjadi puncak mudik. Dan berdasarkan dari prediksi jasa marga itu akan ada 270 ribu kendaraan yang akan masuk ke Jabodetabek dari semua arah dan ini memang harus kita siapkan sungguh-sungguh,” kata Muhadjir dalam keterangan yang diterima, Minggu (8/5/2022).

Muhadjir juga menyampaikan bahwa akan ada penerapan one way untuk mengurai kepadatan arus lalu lintas. Diketahui sejak pukul 14.00 WIB, Jumat (6/5/2022) telah diberlakukan sistem satu arah mulai Gerbang Tol (GT) Kalikangkung hingga ke KM 47 Tol Jakarta-Cikampek (Japek) arah Jakarta.





Koordinasi dan sinkronisasi antara pihak Korlantas dan pihak Kemenhub serta operator jasa jalan tol terus diupayakan dalam melakukan tukar data dan informasi. Sementara menurut data terakhir dari Kapolri, baru 30 persen pemudik yang kembali ke daerah asal mudik.

Sedangkan 64 persen lainnya masih mudik. Artinya dua kali lipat pemudik belum masuk Jabodetabek. “Sementara kalau dilihat puncaknya tinggal hari minggu, meskipun ada juga yang mungkin merencanakan selepas hari Minggu pulangnya. Tentu akan kita maksimalkan beberapa solusi seperti one way, ganjil genap dan contraflow,” jelas Muhadjir.

Dia mengatakan, akibat kebijakan one way sering terjadi sumbatan di jalur arteri. Jika demikian, pihaknya akan mengadakan relaksasi di jalur tol dari one way diubah menjadi contraflow.

“Dengan demikian maka ketika terjadi stagnasi, kemacetan di jalur arteri, itu bisa terurai kembali. Jangan sampai terjadi lock jam, macet yang terkunci. Ini yang harus kita hindari betul-betul,” pungkasnya.

Sebelumnya pemerintah juga telah mempertimbangkan terkait kebijakan jalur one way, dimana pemudik yang menggunakan jalur arteri menjadi yang pertama terkena imbas one way.
(rca)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1223 seconds (0.1#10.140)