Pusat Distribusi Obat di Cikarang Pakai Solar Panel Raksasa Sebagai Sumber Energi
loading...
A
A
A
BEKASI - Solar panel berukuran raksasa dijadikan sebagai salah satu sumber energi penyimpanan vaksin di Kabupaten Bekasi. Instalasi pembangkit tenaga surya ini dijadikan sumber listrik di salah satu distributor obat dan alat kesehatan.
Sedikitnya 1.506 panel surya dipasang untuk menghidupi listrik pada kompleks distribusi obat nasional di Cikarang. Teknologi ini digunakan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan menghemat energi.
Baca juga: Material Baru Solar Panel Serap Energi Matahari Lebih Maksimal
“Kita semua tahu selama ini penggunaan energi fosil dari batu bara sudah menimbulkan dampak emisi yang tidak baik. Maka kami mengubah itu secara signifikan dimulai dari Cikarang,” kata Presiden Direktur PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) Christophe Piganiol saat peresmian solar panel di Pusat Distribusi Nasional, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (19/4/2022).
Ribuan panel ini dipasang pada sebidang lahan di sebelah bangunan utama pusat distribusi. Ini merupakan salah satu panel solar pertama yang dijadikan sumber energi di sebuah industri di Kabupaten Bekasi. Ribuan solar panel itu memiliki kapasitas 813 kWp yang mampu menghasilkan energi lebih dari 1 juta kWh per tahun.
“Berdasarkan hasil kalkulasi kami, energi ini bisa mengurangi penggunaan energi listrik kami sebesar 30 persen. Ini cukup signifikan untuk membantu melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Diketahui, APL merupakan pusat distribusi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan. Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai produsen farmasi ternama untuk menyalurkan obat ke seluruh Indonesia.
Perusahaan yang berdiri di atas lahan seluas 39.930 meter persegi itu mendistribusikan obat ke berbagai daerah, mulai dari Banda Aceh hingga Jayapura. Selanjutnya, ribuan solar panel itu dipasang untuk kebutuhan listrik terutama pendingin pada bagian penyimpanan obat dan vaksin.
Terdapat ruangan bersuhu 2-8 derajat celcius untuk menyimpan jutaan vaksin baik Covid-19 maupun vaksin dasar pada anak semisal campak atau DPT.
Christophe mengatakan, pemasangan panel surya ini menjadi yang pertama di Indonesia. Rencananya hal serupa akan dilakukan di tiga negara lainnya yakni Filipina, Thailand, serta Singapura. “Di Indonesia kami ingin memberikan harapan baru tentang energi terbarukan untuk keselamatan lingkungan kita,” katanya.
Baca juga: Anies Usul PLN Pasang Panel Surya
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih menambahkan penggunaan tenaga surya merupakan bagian dari inisiatif dunia usaha yang wajib diapresiasi. Dunia usaha memiliki inisiatif untuk berinvestasi di bidang sustainability.
“Di tengah kondisi pandemi Covid-10 saat ini kami sangat mengapresiasi pelaku industri dalam kepeduliannya terhadap lingkungan. Kami berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi pelaku industri swasta lainnya,” ujarnya.
Sedikitnya 1.506 panel surya dipasang untuk menghidupi listrik pada kompleks distribusi obat nasional di Cikarang. Teknologi ini digunakan sebagai upaya pelestarian lingkungan dan menghemat energi.
Baca juga: Material Baru Solar Panel Serap Energi Matahari Lebih Maksimal
“Kita semua tahu selama ini penggunaan energi fosil dari batu bara sudah menimbulkan dampak emisi yang tidak baik. Maka kami mengubah itu secara signifikan dimulai dari Cikarang,” kata Presiden Direktur PT Anugerah Pharmindo Lestari (APL) Christophe Piganiol saat peresmian solar panel di Pusat Distribusi Nasional, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Selasa (19/4/2022).
Ribuan panel ini dipasang pada sebidang lahan di sebelah bangunan utama pusat distribusi. Ini merupakan salah satu panel solar pertama yang dijadikan sumber energi di sebuah industri di Kabupaten Bekasi. Ribuan solar panel itu memiliki kapasitas 813 kWp yang mampu menghasilkan energi lebih dari 1 juta kWh per tahun.
“Berdasarkan hasil kalkulasi kami, energi ini bisa mengurangi penggunaan energi listrik kami sebesar 30 persen. Ini cukup signifikan untuk membantu melestarikan lingkungan,” ujarnya.
Diketahui, APL merupakan pusat distribusi vaksin, obat-obatan dan alat kesehatan. Perusahaan ini bekerja sama dengan berbagai produsen farmasi ternama untuk menyalurkan obat ke seluruh Indonesia.
Perusahaan yang berdiri di atas lahan seluas 39.930 meter persegi itu mendistribusikan obat ke berbagai daerah, mulai dari Banda Aceh hingga Jayapura. Selanjutnya, ribuan solar panel itu dipasang untuk kebutuhan listrik terutama pendingin pada bagian penyimpanan obat dan vaksin.
Terdapat ruangan bersuhu 2-8 derajat celcius untuk menyimpan jutaan vaksin baik Covid-19 maupun vaksin dasar pada anak semisal campak atau DPT.
Christophe mengatakan, pemasangan panel surya ini menjadi yang pertama di Indonesia. Rencananya hal serupa akan dilakukan di tiga negara lainnya yakni Filipina, Thailand, serta Singapura. “Di Indonesia kami ingin memberikan harapan baru tentang energi terbarukan untuk keselamatan lingkungan kita,” katanya.
Baca juga: Anies Usul PLN Pasang Panel Surya
Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral Jawa Barat Ai Saadiyah Dwidaningsih menambahkan penggunaan tenaga surya merupakan bagian dari inisiatif dunia usaha yang wajib diapresiasi. Dunia usaha memiliki inisiatif untuk berinvestasi di bidang sustainability.
“Di tengah kondisi pandemi Covid-10 saat ini kami sangat mengapresiasi pelaku industri dalam kepeduliannya terhadap lingkungan. Kami berharap langkah ini dapat menjadi contoh bagi pelaku industri swasta lainnya,” ujarnya.
(jon)