Miris Anak-anak Marak Mengemis saat Ramadhan, Satpol PP: Jangan Beri Sesuatu
loading...
A
A
A
JAKARTA - Pengemis di wilayah Tanjung Priok, Jakarta Utara, marak selama bulan puasa Ramadhan . Mirisnya, banyak di antara pengemis itu masih usia anak-anak.
Hal ini diketahui saat petugas gabungan dari Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, P3S Suku Dinas Sosial dan Sudin Perhubungan Jakarta Utara, melakukan razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok Evita Wahyu Pancawati mengatakan, dalam gelar operasi ini pihaknya mendapat belasan PMKS, yakni pengemis yang terdiri dari orang tua dan anak-anak.
Setelah mengamankan belasan PMKS tersebut, selanjutnya petugas membawa ke panti sosial yang ada di Jalan Ende untuk dilakukan pendataan. Nantinya para PMKS akan mengikuti pembinaan agar tidak turun kejalan lagi.
"Hasil tangkapan kita adalah pengemis semua. Ada 14 orang kita kirim (ke panti sosial)," Kata Evita saat ditemui di Tanjung Priok, Jumat (8/4/2022).
Dalam temuan tersebut, Evita sangat menyayangkan adanya anak-anak yang ikut terjaring. Anak kecil tersebut sengaja dibawa untuk mendapat belas kasihan masyarakat.
“Sangat disayangkan karena usia anak-anak itu usia sekolah, seharusnya mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Mungkin mereka disuruh nemanin orang tuanya untuk melakukan pekerjaan ini (mengemis),” katanya.
Mengantisipasi hal ini, Evita meminta masyarakat untuk tidak memberi sesuatu kepada para pengemis. Menurutnya para PMKS harus dididik untuk mau bekerja demi mendapat sejumlah uang.
"Saya minta masyarakat untuk tidak memberikan sesuatu kepada para pengemis. Memang mereka membutuhkan nafkah, namun bukan itu caranya untuk mengajari mereka. Mereka harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu," tukasnya.
Hal ini diketahui saat petugas gabungan dari Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok, P3S Suku Dinas Sosial dan Sudin Perhubungan Jakarta Utara, melakukan razia penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS).
Kepala Satpol PP Kecamatan Tanjung Priok Evita Wahyu Pancawati mengatakan, dalam gelar operasi ini pihaknya mendapat belasan PMKS, yakni pengemis yang terdiri dari orang tua dan anak-anak.
Setelah mengamankan belasan PMKS tersebut, selanjutnya petugas membawa ke panti sosial yang ada di Jalan Ende untuk dilakukan pendataan. Nantinya para PMKS akan mengikuti pembinaan agar tidak turun kejalan lagi.
"Hasil tangkapan kita adalah pengemis semua. Ada 14 orang kita kirim (ke panti sosial)," Kata Evita saat ditemui di Tanjung Priok, Jumat (8/4/2022).
Dalam temuan tersebut, Evita sangat menyayangkan adanya anak-anak yang ikut terjaring. Anak kecil tersebut sengaja dibawa untuk mendapat belas kasihan masyarakat.
“Sangat disayangkan karena usia anak-anak itu usia sekolah, seharusnya mereka mendapatkan pendidikan yang layak. Mungkin mereka disuruh nemanin orang tuanya untuk melakukan pekerjaan ini (mengemis),” katanya.
Mengantisipasi hal ini, Evita meminta masyarakat untuk tidak memberi sesuatu kepada para pengemis. Menurutnya para PMKS harus dididik untuk mau bekerja demi mendapat sejumlah uang.
"Saya minta masyarakat untuk tidak memberikan sesuatu kepada para pengemis. Memang mereka membutuhkan nafkah, namun bukan itu caranya untuk mengajari mereka. Mereka harus berusaha untuk mendapatkan sesuatu," tukasnya.
(thm)