Makam Jawara di Badan Jalan di Pulogadung Viral, Keluarga Beberkan Fakta Asal-usulnya

Rabu, 17 Juni 2020 - 16:02 WIB
loading...
Makam Jawara di Badan...
Ahli waris saat berziarah ke makam H Mardjuki. Foto: Ist/Dok Keluarga
A A A
JAKARTA - Makam jawara Betawi di RT 03/RW 04, Kelurahan Pisangan Timur, Kecamatan Pulagadung, Jakarta Timur, H Mardjuki, tiba-tiba viral di kalangan netizen . Sebabnya, makam yang sudah ada sejak 80 tahun silam itu berada tepat di badan jalan yang kerap dilalui warga.

Awal mula viralnya makam H Mardjuki ditenggarai berawal saat Jumat 12 Juni 2020 lalu cicit almarhum berziarah ke makam kakek buyutnya itu untuk memperingati haul H Mardzuki. Susanti menyayangkan terkait viralnya foto makam kakak buyutnya tersebut.

"Ini makam bukan di situ saja, di sekitar sini juga banyak, cuma yang punya kita saja yang kelihatan. Di sini banyak kalau masuk ke dalam, nah yang diviralkan itu yang di jalan," ujar ahli waris almarhum H Mardjuki, Susanti, saat ditemui di lokasi, Rabu (17/6/2020).

Kata dia, tidak semestinya dijadikan perbincangan hangat di kalangan masyarakat luas. Masyarakat yang tidak tahu asal-usul jangan menghujat begitu saja, karena secara tidak langsung telah menyakiti perasaan keluarga besar. (Baca juga: Anak Durhaka, Tega Menganiaya Ibu Kandung hingga Tewas)

"Ini kalau mau kita tuntut bisa loh, siapa yang viralkan semua ada undang-undangnya. Tolong hargai nenek saya (anak dari almarhum Mardjuki) yang masih hidup. Kalau kita tujuannya positif maka datangi, cari siapa turunanya, anaknya siapa saja. Jangan main viral-viral saja," tukasnya.

Sementara, ibunda dari Susanti, Hj Nurdjanah yang merupakan cucu dari almarhum mengatakan, semasa hidupnya almarhum dikenal sebagai seorang jawara dan tokoh masyarakat setempat. Hal itu juga dibenarkan Ketua RT setempat, Basir Rahman. "Alamarhum dulu jawara di sini," katanya.
(Baca juga Infografis: Polemik Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila)

Nurdjanah menuturkan, dulunya tempat yang saat ini menjadi makam alamrhum H Mardjuki masih belum banyak terisi permukiman warga. "Dulunya di sini masih kebun semua dan almarhum tinggal di sini. Sekarang sudah beranak pinak, jadi pada pindah," tukasnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1633 seconds (0.1#10.140)