Istiqlal Dibuka Salat Idul Fitri 1443 H, Imam Besar: Insyaallah Kecuali Ada Lonjakan Covid-19
loading...
A
A
A
JAKARTA - Imam Besar Masjid Istiqlal Jakarta KH Nasaruddin Umar mengatakan bahwa Masjid Istiqlal Jakarta akan dibuka saat pelaksanaan salat eid atau Idul Fitri 1443 Hijriah mendatang. Namun, dengan satu catatan angka Covid-19 tak mengalami lonjakkan.
”Dibuka dibuka Insyaallah. Kita berdoa. Kecuali ada pendadakan Covid-19 kita gak tahu ya,” kata Nasaruddin kepada awak media di pintu VIP Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2022).
Kendati demikian, Nasaruddin belum dapat memastikan terkait kapasitas Masjid Istiqlal akan dibuka berapa persen. Sebab, kalau dibuka semua hingga koridor dan halaman masjid bisa mencapai 300 persen.
”Kami belum bisa memastikan 100 persennya. Karena 100 persennya Istiqlal itu bisa di ukur dari mana kalau di ukur dari karpet merah itu baru sekitar 50 persen kita ini kan kapasitasnya bisa 300 persen kalau koridor dan halaman di pakai,”ujarnya.
”Tapi, kalau hanya di ruang utama masjidnya itu hanya sekitar 100 ribuan dengan demikian kalau hanya di isi sesuai karpetnya berarti belum bisa dikatakan 50 persen karena dari 300 persen hanya diisi 100 persen,” tambahnya.
Nasaruddin membeberkan jumlah jamaah saat Idul Fitri dan Idul Adha terdapat perbedaan. Sebab, saat Idul Fitri mayoritas masyarakat memilih mudik dan merayakan lebaran di kampung halaman masing-masing.
”Nanti idul fitri terutama idul adha pengalaman kami di Istiqlal biasanya Idul Adha ini lebih banyak karena Idul Fitri mudik ya kan. Tapi, kalau Idul Adha tidak mudik maka itu bisa lebih banyak jamaah bisa banyak kalau Idul Adha,” tuturnya.
Lihat Juga: Profil Friederich Silaban, Anak Pendeta yang Ditunjuk Soekarno Jadi Arsitek Masjid Istiqlal
”Dibuka dibuka Insyaallah. Kita berdoa. Kecuali ada pendadakan Covid-19 kita gak tahu ya,” kata Nasaruddin kepada awak media di pintu VIP Masjid Istiqlal, Jakarta Pusat, Jumat (25/3/2022).
Kendati demikian, Nasaruddin belum dapat memastikan terkait kapasitas Masjid Istiqlal akan dibuka berapa persen. Sebab, kalau dibuka semua hingga koridor dan halaman masjid bisa mencapai 300 persen.
”Kami belum bisa memastikan 100 persennya. Karena 100 persennya Istiqlal itu bisa di ukur dari mana kalau di ukur dari karpet merah itu baru sekitar 50 persen kita ini kan kapasitasnya bisa 300 persen kalau koridor dan halaman di pakai,”ujarnya.
”Tapi, kalau hanya di ruang utama masjidnya itu hanya sekitar 100 ribuan dengan demikian kalau hanya di isi sesuai karpetnya berarti belum bisa dikatakan 50 persen karena dari 300 persen hanya diisi 100 persen,” tambahnya.
Nasaruddin membeberkan jumlah jamaah saat Idul Fitri dan Idul Adha terdapat perbedaan. Sebab, saat Idul Fitri mayoritas masyarakat memilih mudik dan merayakan lebaran di kampung halaman masing-masing.
”Nanti idul fitri terutama idul adha pengalaman kami di Istiqlal biasanya Idul Adha ini lebih banyak karena Idul Fitri mudik ya kan. Tapi, kalau Idul Adha tidak mudik maka itu bisa lebih banyak jamaah bisa banyak kalau Idul Adha,” tuturnya.
Lihat Juga: Profil Friederich Silaban, Anak Pendeta yang Ditunjuk Soekarno Jadi Arsitek Masjid Istiqlal
(ams)