Profil Gories Mere, Jenderal Polisi di Balik Pembentukan Densus 88 Antiteror

Jum'at, 18 Maret 2022 - 10:44 WIB
loading...
Profil Gories Mere, Jenderal Polisi di Balik Pembentukan Densus 88 Antiteror
Komjen Pol (Purn) Gories Mere dikenal sebagai perintis Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri. Tak jarang Gories Mere jadi target pembunuhan. Foto: Ist
A A A
JAKARTA - Sosok Komjen Pol (Purn) Gregorius "Gories" Mere mungkin sudah tak asing lagi bagi para gempong terorisme dan narkoba . Gories Mere tak jarang jadi target pembunuhan.Lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) 1976 ini dikenal sebagai perintis Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.

Satuan Anti Teror ini dirintis oleh Gories Mere yang kemudian diresmikan oleh Kapolda Metro Jaya kala itu, Irjen Pol Firman Gani, pada 26 Agustus 2004. Densus 88 Antiteror Polri ini awalnya hanya beranggotakan 75 orang yang dipimpin oleh Jenderal Polisi Tito Karnavian selaku komandan lapangan untuk investigasi.



Pensiunan jenderal polisi ini dikenal berpengalaman dalam bidang reserse dan intelijen, khususnya terorisme dan narkotika. Gories Mere mulai dikenal saat memburu ratu ekstasi Zarima hingga ke Texas, Amerika Serikat pada tahun 1996 silam.

Zarima waktu itu kedapatan memiliki 29.667 butir ekstasi. Selain itu, Gories Merega juga pernah menangani kasus penyahgunaan narkoba penyanyi rock Ahmad Albar.

Dengan tugasnya ini, Gories Mere juga tak jarang jadi target pembunuhan. Pada saat kerusuhan massa 22 Mei 2019, nama Gories Mere sempat menjadi target pembunuhan bersama 3 pejabat negara lainnya.



Nama Gories Mere mencuri perhatian karena ternyata ia juga pernah menjadi pembunuhan. pada tahun 2011 ia bersama beberapa tokoh polisi dan masyarakat mendapat teror bom buku yang cukup heboh kala itu.

Gories Mere memang termasuk daftar orang yang diburu oleh pembunuh bayaran di Tanah Air. Hal itu diungkapkan Tito Karnavian ketika menjabat Kapolri, saat konferensi pers di Kantor Menko Polhukam 28 Mei 2019.

Baca Juga: Kapolri Ungkap Empat Nama Tokoh yang Diancam Dibunuh

Komjen Pol (Purn) Gories Mere lahir pada 17 November 1954 di Flores Timur. Gories Mere pernah menjabat sebagai Kepala Pelaksana Harian Badan Narkotika Nasional (BNN) pada tahun 2009-2012.

Gories Mere pensiun dari Kepolisian pada 1 Desember 2012 dengan pangkat Komisaris Jenderal (Komjen) Polisi. Akan tetapi, Presiden Joko Widodo mengangkat Gories Mere sebagai Staf Khusus Presiden bidang intelijen serta Keamanan sejak Juni 2016.

Riwayat Pendidikan
AKABRI (Akademi Kepolisian) 1976
Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian (PTIK) 1986
Sekolah Staf dan Pimpinan Polri (Sespimpol) 1992
Sekolah Staf Komando (Sesko) ABRI 1998
Combat Intelligence & Counter Disaster Course, Royal Military College of Science Swindon, Inggris

Riwayat Karier
Kasat Serse Umum Polda Metro Jaya
Kapolres Metro Jakarta Timur
Direktur Reserse Polda Metro Jaya
Direktur Reserse Polda Jawa Barat
Irwasda Polda Nusa Tenggara Timur
Wakil Kapolda Nusa Tenggara Timur
Kepala Detasemen Khusus 88 (Anti Teror)
Direktur IV Narkoba Badan Reserse Kriminal
Wakil Kepala Badan Reserse Kriminal 2005-2008
Pjs Kalakhar BNN (2008)
Kepala Pelaksana Harian (Kalakhar) Badan Narkotika Nasional 2009-2012
Kepala Asosiasi Lembaga-lembaga Anti Narkotika se-Dunia
CEO Hendropriyono Strategic Consulting (2013-Sekarang)
Komisaris PT Darma Henwa Tbk. (2013-Sekarang)
Staf Khusus Presiden bidang Intelijen dan Keamanan (2016)
(thm)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1877 seconds (0.1#10.140)