Tangis Sesal Kopda Andreas Anak Buah Kolonel Priyanto Terlibat Pembunuhan Handi-Salsabila

Selasa, 15 Maret 2022 - 20:57 WIB
loading...
Tangis Sesal Kopda Andreas Anak Buah Kolonel Priyanto Terlibat Pembunuhan Handi-Salsabila
Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Koptu Ahmad Soleh menyesal karena terlibat pembunuhan berencana dengan korban Handi dan Salsabila. Keduanya menjalani sidang di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022). Foto: SINDOnews/Okto Rizki Alpino
A A A
JAKARTA - Kopda Andreas Dwi Atmoko dan Koptu Ahmad Soleh menyesal karena terlibat dalam kasus kecelakaan yang berujung pembunuhan berencana dengan korban Handi Saputra (17) dan Salsabila (14). Keduanya merupakan anak buah Kolonel Infanteri Priyanto yang menjalani sidang di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Bahkan, Kopda Andreas menangis ketika menjawab pertanyaan Hakim Ketua Brigjen TNI Farida Faisal. Farida bertanya bagaimana kejadian pada 8 Desember 2021 saat mobil Isuzu Panther yang dikemudikan Andreas menabrak sepeda motor yang dinaiki Handi dan Salsabila.
Baca juga: Di Pengadilan Militer, Orang Tua Handi Sebut Perbuatan Kolonel Priyanto Biadab

"Coba saksi ceritakan ada kejadian apa ketika dalam perjalanan dari Cimahi ke Jogjakarta," ujar Farida di Pengadilan Militer Tinggi II Jakarta, Selasa (15/3/2022).

Mobil yang dikemudikan Andreas tidak sengaja menabrak motor Handi dan ditumpangi Salsabila melaju dari arah berlawanan di Jalan Raya Nagrek, Bandung.

Menurut Andreas, motor Satria FU yang dikemudikan Handi oleng lalu berpindah jalur ke arahnya karena bersenggolan dengan truk yang melaju searah dengan motor korban.

Mendapati korban terpental ke jalurnya, Andreas yang memacu mobil dalam kecepatan sekitar 50-60 kilometer per jam sudah berupaya melakukan pengereman agar mobil tidak menabrak.

Nahas, mobil tetap menabrak hingga akhirnya Salsabila ditemukan dalam posisi berada di kolong mobil Isuzu Panther, sementara Handi di bagian depan mobil dalam keadaan terluka. "Saya sudah mengerem. Korban tergeletak di sebelah kanan di jalur saya," ujar Andreas.

Singkat cerita, usai kecelakaan dia bersama Kolonel Priyanto dan Koptu Ahmad Soleh mengangkat tubuh Handi dan Salsabila ke dalam mobil.

Handi yang berdasarkan keterangan saksi masih hidup dan sempat merintih kesakitan ditempatkan di bagian bagasi. Sedangkan Salsabila ditempatkan di bagian kursi penumpang.

"Tujuan dibawa ke mobil untuk apa?" kata Farida kembali bertanya ke Andreas.
Baca juga: Detik-detik Kolonel Priyanto Perankan Adegan Rekonstruksi oleh Puspom AD
Halaman :
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1329 seconds (0.1#10.140)