Omicron Mengganas, Tenaga Kesehatan Berisiko Tinggi Tertular

Jum'at, 18 Februari 2022 - 11:10 WIB
loading...
Omicron Mengganas, Tenaga...
Melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron membuat kebutuhan tes PCR semakin meningkat. Kondisi ini meningkatkan risiko tertular bagi nakes yang bertugas memeriksa. Foto: SINDOnews/Dok
A A A
JAKARTA - Melonjaknya kasus Covid-19 varian Omicron membuat kebutuhan tes PCR semakin meningkat. Kondisi ini meningkatkan risiko tertular bagi tenaga kesehatan (nakes) yang bertugas memeriksa.

Data terbaru dari laman covid19.go.id, kasus positif Covid-19 di Indonesia pada Kamis, 17 Februari 2022 bertambah 63.956 orang. Sehingga akumulasi positif Covid-19 saat ini sebanyak 5.030.002 kasus. Angka ini melebihi jumlah kasus harian pada saat puncak gelombang Delta di pertengahan 2021 lalu.



Indonesia tercatat sebagai negara dengan kematian nakes terbanyak di Asia. Kurang lebih sebanyak 2.000 nakes meninggal sejak pandemi Covid-19 melanda Indonesia.

Selama masa pandemi Covid—19, nakes menjadi garda terdepan dalam menghadapi virus yang muncul sejak 2019. Pada awal pandemi, fasilitas yang dimiliki nakes, seperti alat pelindung diri (APD), vitamin, obat, atau tes berkala, kurang terpenuhi, sehingga menjadi faktor mudahnya nakes terjangkit Covid-19.

Belum lagi jam kerja yang luar biasa padat dengan banyaknya kasus Covid-19 yang terjadi. Postingan mengenai nakes yang kelelahan sering menjadi berita yang kita lihat dalam media sosial.



Angka kematian yang tinggi membuat jumlah nakes berkurang. Nakes yang meninggal tentunya tidak dapat digantikan begitu saja. Apalagi bila nakes yang meninggal termasuk nakes senior dan sudah berpengalaman tahunan. Bahkan di Singapura, terjadi fenomena mengundurkan diri nakes sebanyak 1.500 orang pada pertengahan 2021.

Untuk mengantipasi risiko yang lebih besar pada nakes, Kementerian Kesehatan melakukan beberapa strategi, salah satunya dengan mengukur jumlah nakes di setiap rumah sakit dan juga melakukan shift tugas dan rolling dari unit lain.

Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam memberikan pelayanan idealnya perbandingan dokter dan pasien adalah 1 banding 1.000 penduduk. Tapi di Indonesia rasio dokter dan penduduk adalah 4 banding 10.000.

Dikarenakan jumlah kebutuhan tes PCR semakin meningkat akibat cepatnya penularan Covid varian Omricon, maka itu Smartcolab ikut serta dalam memperhatikan kondisi nakes yang menjadi garda terdepan demi keakuratan hasil dan pelayanan yang baik.

Smartcolab adalah pelayanan jasa laboratorium pemeriksa Covid-19 yang menyediakan Swab Antigen dan PCR untuk mendeteksi keberadaan material genetik dari sel, bakteri, atau virus.

Marcom Smartcolab Sauvira menjelaskan, prosedur pemeriksaan dilakukan dengan mengambil sampel dahak, lendir, atau cairan dari bagian antara hidung dan tenggorokan, bagian antara mulut dan tenggorokan), atau paru-paru pasien yang diduga terinfeksi virus Corona.

“Pengambilan sampel dahak ini dilakukan dengan metode swab, yang prosedurnya memakan waktu sekitar 15 detik. Selanjutnya, sampel dahak akan diteliti di laboratorium. Pemeriksaan di laboratorium inilah yang kadang memakan waktu,” tuturnya dalam keterangan tertulis, Jumat (18/2/2022).

Selain tes PCR, ada juga jenis tes lain yaitu tes serologi rapid test yang lebih menunjukkan pada level ketahanan tubuh saat virus masuk dalam tubuh. Namun, pembentukan antibodi IgM dan IgG membutuhkan waktu yang cukup lama, bisa hingga 2–4 minggu setelah virus masuk ke dalam tubuh.

Oleh sebab itu, hasil negatif pada rapid test tidak bisa dijadikan penentu seseorang tidak terinfeksi virus. Sampai saat ini, tes PCR merupakan pemeriksaan diagnostik yang dianggap paling akurat untuk memastikan apakah seseorang menderita Covid-19 atau tidak.

Tidak dapat dipungkiri, beberapa waktu lalu ditemukan beberapa kasus nakes melakukan kesalahan dalam melakukan PCR. Hal ini mayoritas terjadi karena faktor kelelahan dan jumlah pasien yang membludak membuat antrean yang cukup panjang.

Namun, nakes sebagai garda terdepan dalam posisi yang sangat menentukan di sektor hilir penanganan pandemi Covid-19 tetap profesional dan berdedikasi walau nyawa menjadi taruhan. Walau terkadang hasil laboratorium PCR yang ditunggu pasien cukup lama, Smartcolab selalu mengutamakan keaukuratan hasil test.

Upaya nakes yang telah bekerja keras dan memberikan hasil yang akurat tentunya harus kita hargai dengan bersabar menunggu hasil dan tetap menjaga protokol kesehatan di manapun kita berada untuk mengurangi kemungkinan terjangkit atau menjangkiti virus Covid-19 pada orang lain.

Smartcolab terus berusaha memberikan pelayanan testing, tracing, dan treatment (3T) Covid-19 yang mudah dan nyaman bagi masyarakat. Smartcolab memiliki jenis-jenis pelayanan swab tes yang memudahkan pelanggan, seperti Drive Thru, Home Service, dan Walk In Swab Test.

Bagi masyarakat yang ingin melakukan 3T Covid-19, kini Smartcolab sudah membuka pelayanan di 20 titik lokasi terdekat, seperti di Tebet Barat, Lebak Bulus, Hang Jebat,Bali, dan beberapa lokasi lainnya.
(thm)
Dapatkan berita terkini dan kejutan menarik dari SINDOnews.com, Klik Disini untuk mendaftarkan diri anda sekarang juga!
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.2127 seconds (0.1#10.140)