Kemenkes: Kasus Covid-19 di Kota Depok Lebih Tinggi Dibandingkan Gelombang Kedua

Sabtu, 05 Februari 2022 - 06:58 WIB
loading...
Kemenkes: Kasus Covid-19 di Kota Depok Lebih Tinggi Dibandingkan Gelombang Kedua
Kasus positif Covid-19 di Kota Depok dinyatakan lebih tinggi dibandingkan gelombang kedua beberapa waktu lalu. Foto/SINDOnews/Ilustrasi.dok
A A A
JAKARTA - Kasus positif Covid-19 di Kota Depok dinyatakan lebih tinggi dibandingkan gelombang kedua beberapa waktu lalu. Namun pasien yang dirawat di rumah sakit hanya 52%.

Hal itu diungkapkan, Juru bicara vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Siti Nadia Tarmizi. Dia mengatakan, data terbaru dari Kota Depok, Jawa Barat menunjukkan kasus positif Covid-19 saat ini lebih tinggi daripada gelombang kedua 2021 lalu.

Namun hingga saat ini pasien yang dirawat di rumah sakitnya hanya 52%. Sedangkan kapasitas ruangan yang dialihkan untuk pasien Covid-19 masih 22%, dari 30% ruangan untuk penanganan Covid-19.

“Ini artinya masih ada setidaknya 8% tambahan ruang rumah sakit untuk dijadikan tempat intensif penanganan pasien Covid-19. Ini berbeda halnya dengan puncak kasus pada periode Juli-Agustus 2021 di mana jumlah konfirmasi kasus di Depok lebih sedikit daripada jumlah konfirmasi per hari ini, tapi pasien yang dirawat lebih banyak,” kata Nadia dalam keterangannya dikutip, Sabtu (5/2/2022).

“Upaya yang perlu dilakukan saat ini adalah kembali menekan jumlah kasus dengan menerapkan protokol kesehatan dengan ketat dan membatasi mobilitas masyarakat. Cakupan vaksinasi dosis lengkap juga harus terus dikejar berbarengan dengan dosis vaksin ketiga untuk memperkuat imunitas kelompok,” sambungnya.

Sementara itu, lanjut Nadia, secara nasional Bed Occupancy Ratio (BOR) di Indonesia masih berada pada ambang batas yang aman. "Hingga hari ini Jumat (4/2), baru 20% (16.712) pasien yang dirawat dari 80.344 tempat tidur yang tersedia untuk penanganan Covid-19," ujarnya.

Nadia menuturkan, pada Jumat, 4 Februari 2022 konfirmasi jumlah kasus harian Covid-19 mencapai 32.211. Kendati demikian, jumlah pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit masih rendah. Baca: Belum Layani Vaksinasi Booster untuk Umum, Puskesmas Depok Masih Fokus ke Lansia

Selain itu, sebagian besar kasus terkonfirmasi merupakan kasus tanpa gejala dan bergejala ringan. Meski kecepatan penularan dari varian Omicron ini lebih cepat daripada varian of concern Covid-19 yang lain, namun kasus kesakitan maupun kematian akibat varian ini rendah.

“Hal ini dapat terlihat dari kondisi pasien yang dirawat di rumah sakit secara nasional masih sangat rendah. Rata-rata pasien yang dirawat di rumah sakit saat ini juga tidak bergejala dan gejala ringan. Dari data yang kita miliki, meski secara tren kenaikan kasus varian Omicron ini ada kemiripan dengan Delta, namun angka keterisian tempat tidur rumah sakit jauh lebih landai,” terangnya.

Masyarakat diimbau agar kembali sadar akan pentingnya disiplin menerapkan protokol kesehatan. “Meski jumlah kasus meningkat dan keterisian rumah sakit dapat terkendali, namun menekan jumlah infeksi Covid-19 akan menjaga fasilitas layanan kesehatan tetap memadai,” tutupnya.
(hab)
Baca Berita Terkait Lainnya
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
read/ rendering in 0.1900 seconds (0.1#10.140)