Rojali yang Hadang Truk di Bogor demi Konten Diburu Tim Gabungan
loading...
A
A
A
BOGOR - Satlantas Polresta Bogor Kota membentuk tim gabungan untuk upaya pencegahan terkait maraknya kelompok remaja yang kerap disebut 'rojali'. Aksi kelompok remaja tersebut sangat berbahaya karena menyetop truk secara paksa di jalanan.
Ada beberapa ruas jalan yang rawan sering terjadi aksi rojali di 5 titik yang tersebar di wilayahnya. Diantaranya, di Jalan Soleh Iskandar, Jalan Abullah Bin Nuh, Jalan KS Tubun, Jalan Pahlawan dan Jalan Darul Quran.
Kasat Lantas Poresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan, tim gabungan dari Kasat Sabhara, Kasat Binmas dàn para Kapolsek itu akan menyambangi tokoh agama atau masyarakat termasuk sekolah-sekolah untuk sosialisasi bahayanya aksi rojali.
”Kami akan kolaborasi untuk sama-sama berpartisipasi membantu mensosialisasikan tentang bahaya aksi rojali. Juga membagikan selebaran hesteg #stop_rojali,” kata Galih, Kamis (27/1/2022).
Galih menambahkan, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2020-2021) ada enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan tiga orang luka ringan terkait aksi berbahaya tersebut.
”Diharapkan dengan menyambangi tokoh agama, tokoh masyatakat dan para pengurus sekolah ini, bisa terampaikan kepada para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak ikut atau terlibat dalam aksi berbahaya tersebut,” harapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta para pengemudi truk untuk tidak memberikan tumpangan karema beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
”Dengan berdalih ikut pengajian para raojali ini kerap mengecoh orang tua atau keluarga demi ikut aksi. Mereka biasanya membuat konten-konten untuk diunggah ke media sosial dengan mempertaruhkan nyawa memberhentikan truk melaju kencang secara mendadak,” pungkasnya.
Ada beberapa ruas jalan yang rawan sering terjadi aksi rojali di 5 titik yang tersebar di wilayahnya. Diantaranya, di Jalan Soleh Iskandar, Jalan Abullah Bin Nuh, Jalan KS Tubun, Jalan Pahlawan dan Jalan Darul Quran.
Kasat Lantas Poresta Bogor Kota Kompol Galih Apria mengatakan, tim gabungan dari Kasat Sabhara, Kasat Binmas dàn para Kapolsek itu akan menyambangi tokoh agama atau masyarakat termasuk sekolah-sekolah untuk sosialisasi bahayanya aksi rojali.
”Kami akan kolaborasi untuk sama-sama berpartisipasi membantu mensosialisasikan tentang bahaya aksi rojali. Juga membagikan selebaran hesteg #stop_rojali,” kata Galih, Kamis (27/1/2022).
Galih menambahkan, dalam kurun waktu 2 tahun terakhir (2020-2021) ada enam orang meninggal dunia, dua orang mengalami luka berat dan tiga orang luka ringan terkait aksi berbahaya tersebut.
”Diharapkan dengan menyambangi tokoh agama, tokoh masyatakat dan para pengurus sekolah ini, bisa terampaikan kepada para orangtua untuk lebih mengawasi anak-anak mereka agar tidak ikut atau terlibat dalam aksi berbahaya tersebut,” harapnya.
Tak hanya itu, pihaknya juga meminta para pengemudi truk untuk tidak memberikan tumpangan karema beresiko menimbulkan kecelakaan lalu lintas.
”Dengan berdalih ikut pengajian para raojali ini kerap mengecoh orang tua atau keluarga demi ikut aksi. Mereka biasanya membuat konten-konten untuk diunggah ke media sosial dengan mempertaruhkan nyawa memberhentikan truk melaju kencang secara mendadak,” pungkasnya.
(ams)